Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Tarot, Tak Kenal Maka Tak Sayang
21 September 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Novia Puspasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu yang lalu saya sempat membaca sebuah artikel tentang Denny Darko, seorang magician yang saat ini lebih dikenal sebagai reader tarot. Menurut artikel tersebut, bacaan kartu dari Denny Darko jarang meleset. Padahal dia bukan seorang indigo. Hal ini menarik buat saya, karena orang “biasa” bisa membaca tarot dan prediksinya pun jarang yang meleset. Bisa dikatakan jika semua orang bisa membuat prediksi masa depan dengan menggunakan kartu tarot. Bukan hanya yang memiliki “kemampuan khusus” saja yang bisa melakukannya. Sepertinya, tuduhan bahwa tarot itu mistik, kurang tepat.
ADVERTISEMENT
Dulu, saya memang termasuk kedalam golongan orang yang menganggap tarot itu mistik. Karena ketika itu saya melihat tarot tidak hanya bisa meramal masa depan tetapi juga bisa mengetahui hal-hal yang disembunyikan di dalam relung hati yang paling dalam, bahkan saya sendiri yang pelaku penyimpanan malah telah melupakannya, saking dalamnya menyimpan. Selain itu tidak jarang prediksi-prediksi yang disampaikan menjadi sebuah kenyataan, seolah-olah ada contekan akan masa depan yang jatuh dari langit.
Ketika itu saya berpikir, hanya orang sakti yang bisa membaca tarot. Para kaum rakyat jelata seperti saya, pasti tidak memiliki kemampuan untuk membaca tarot. Namun ternyata, setelah saya berkenalan lebih dalam dengan tarot, akhirnya saya mengetahui sisi lain dari tarot. Dia tidak segahar penampilannya.
ADVERTISEMENT
Baiklah, saya akan mencoba menjelaskan apa sebenarnya tarot menurut apa yang selama ini saya pelajari. Oke, saya mulai saja dengan menceritakan asal muasal tarot terlebih dahulu. Pada abad ke 15, kartu ini digunakan sebagai permainan oleh para pedagang yang berkumpul di tepi sungai Taro, Italia. Dan saat itu kartu ini bernama tarocchtaro yang artinya mengelabuhi.
Namun dikarenakan kartu tarot memiliki gambar yang indah dan bernilai seni, kartu ini pun berubah fungsi dari yang awalnya sebagai kartu permainan menjadi kartu hadiah untuk para bangsawan. Hingga pada tahun 1888 dan sampai saat ini, tarot memasuki era yang baru, tarot tidak hanya digunakan sebagai media untuk meramal atau untuk melihat peluang-peluang dimasa depan, tetapi juga digunakan sebagai salah satu alat untuk mengembangkan diri seseorang.
ADVERTISEMENT
Kok bisa? Ya karena, gambar pada tarot dilukis berdasarkan simbol-simbol universal, yang meliputi warna, bentuk, letak dan nomor, sehingga mampu menggali pengalaman dari alam bawah sadar manusia. Dimana alam bawah sadar merupakan rumah dari arketipe.
Arketipe adalah pola yang diwariskan dari pengalaman manusia purba dan hadir dalam diri kita masing-masing. Jadi bisa dikatakan pengalaman yang kita alami saat ini pasti pernah dialami oleh leluhur kita yang tersimpan di alam bawah sadar. Selain itu, menurut Erik Homburger Erikson, dalam bukunya Childhood and society, mengatakan bahwa ada delapan siklus kehidupan yang terjadi pada setiap manusia. Sehingga apa yang terjadi di dalam hidup kita adalah perulangan dari siklus serta pola yang tersimpan di dalam alam bawah sadar. Dan untuk bisa membuat prediksi di masa depan atau mendapatkan jawaban atas kegalauan yang terjadi saat ini, salah satu caranya adalah dengan menggali alam bawah sadar kita sendiri.
ADVERTISEMENT
Tetapi masalahnya, salah satu bahasa yang ada di alam bawah sadar ini adalah bahasa simbol. Nah, disinilah peran tarot tersebut sebagai jembatan antara alam bawah sadar dengan alam sadar. Jadi nalar dan logika kita bisa menerima pesan yang disampaikan oleh alam bawah sadar. Dan, menurut Carl Jung, hal ini dikarenakan gambar-gambar pada kartu tarot termasuk gambar yang mudah dipahami serta dapat mewakili sifat universal manusia. Contohnya seperti ambisi dan hasrat.
Lalu, bagaimana cara kerja kartu tarot hingga bisa mendapatkan potongan-potongan informasi dari alam bawah sadar? Sini-sini saya jelaskan caranya. Ketika kalian konsultasi ke reader tarot, dia akan meminta kalian untuk mengambil kartu beberapa-kartu yang sudah diacak. Biasanya kalian akan merasakan sebuah dorongan ketika memilih kartu-kartu itu. Entah mengapa kartu-kartu itu begitu menarik aja di mata kalian. Pengalaman yang sama juga dirasakan oleh reader tarot ketika memilih kartu-kartu untuk kalian, jika kalian berkonsultasi secara online. Sama-sama menggunakan intuisi, alam bawah sadar dalam memilih kartu-kartu tersebut. Kemudian reader akan merangkai dan memaknai simbol-simbol yang ada dalam kartu itu menjadi sebuah gambaran yang utuh. Kalian akan melihat polanya secara jelas dari awal mula permasalahan sampai peluang-peluang apa saja yang mungkin akan kalian temui. Sehingga memudahkan kalian untuk membuat keputusan atau rencana-rencana kedepannya.
ADVERTISEMENT
Namun jika pada akhirnya kalian tertarik untuk menjadi seorang reader tarot seperti Denny Darko, kalian bisa mempelajarinya juga. Tidak ada syarat khusus untuk menjadi seorang reader tarot. Semua orang juga bisa. Karena belajar tarot sama seperti belajar ilmu pengetahuan yang lain.
Kalian bisa mengikuti kelas-kelas atau workshop yang mengajarkan cara membaca simbol-simbol pada tarot dan tebaran-tebaran kartu apa saja yang biasanya digunakan dalam pembacaan tarot. Tidak ada ritual khusus dalam membaca tebaran tarot. Kemampuan kalian dalam membaca dan merangkai pola yang tergambar dalam tebaran kartu ditentukan oleh jam terbang saja. Semakin sering kalian berlatih membaca, semakin tajam intuisi kalian serta semakin mahir kalian dalam membaca simbol-simbol yang tergambar pada kartu. Kalian juga bisa menggunakan kemampuan ini untuk diri sendiri atau membantu memecahkan kegalauan orang-orang yang ada di sekitar kalian.
ADVERTISEMENT
Bagaimana? Masih takut sama tarot? Atau malah semakin penasaran ingin mengenal lebih jauh seputar dunia pertarotan?