Gastrodiplomasi: Menghubungkan Negara-negara Lewat Kelezatan Kuliner

Kevin Wibowo Mukti
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
14 Juni 2023 6:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kevin Wibowo Mukti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rendang. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rendang. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gastrodiplomasi, sebuah konsep yang semakin populer dalam hubungan internasional. Gastrodiplomasi telah menjadi alat yang efektif untuk menghubungkan negara-negara melalui kelezatan kuliner mereka.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia yang semakin terhubung secara global, makanan telah menjadi jembatan budaya yang kuat, mampu menyebarluaskan kekayaan warisan budaya suatu negara dan menciptakan pemahaman serta penghormatan di antara berbagai masyarakat.
Gastrodiplomasi merupakan praktik menggunakan makanan dan budaya kuliner sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan antarnegara.
Dengan memperkenalkan makanan tradisional, restoran, festival kuliner, dan program kuliner lainnya, negara-negara dapat mempromosikan citra mereka, mendukung pariwisata, dan meningkatkan kepentingan politik, ekonomi, serta budaya mereka di mata dunia. Gastrodiplomasi juga mendorong pertukaran budaya dan peningkatan pemahaman lintas-budaya.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep gastrodiplomasi dan dampak positifnya dalam membangun hubungan antarnegara.

1. Promosi Warisan Budaya

Ilustrasi pizza dengan mi Foto: dok.Shutterstock
Setiap negara memiliki kekayaan kuliner yang unik, dengan resep tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Melalui gastrodiplomasi, negara-negara dapat mempromosikan dan melestarikan warisan budaya mereka.
ADVERTISEMENT
Misalnya, negara seperti Italia dan Prancis dikenal dengan kelezatan pasta, pizza, dan keju, sementara Jepang terkenal dengan sushi dan ramen. Dengan memperkenalkan makanan tradisional mereka, negara-negara ini dapat membangun keingintahuan dan minat terhadap budaya mereka, dan pada gilirannya, meningkatkan pariwisata dan perdagangan.

2. Membangun Jembatan Diplomasi

Ilustrasi meeting. Foto: Shutterstock
Gastrodiplomasi dapat membantu membangun jembatan diplomatik antara negara-negara yang mungkin memiliki perbedaan politik atau konflik. Makanan adalah bahasa universal yang dapat dinikmati oleh semua orang, tanpa memandang latar belakang budaya atau kepercayaan.
Melalui acara kuliner, pertukaran koki, dan kolaborasi restoran, negara-negara dapat menciptakan kesempatan untuk berdialog, memperkuat hubungan, dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

3. Peningkatan Ekonomi dan Pariwisata

Ilustrasi ekonomi meningkat. Foto: Getty Images
Gastrodiplomasi juga memiliki dampak positif dalam sektor ekonomi dan pariwisata. Makanan yang terkenal dari suatu negara dapat menarik pengunjung dari seluruh dunia yang ingin merasakan kelezatannya.
ADVERTISEMENT
Ini berarti pendapatan dari industri makanan dan pariwisata dapat meningkat, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Restoran-restoran yang menjadi duta kuliner negara juga dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi negara asal mereka dan menjelajahi keunikan budaya kuliner yang ditawarkan.

4. Memperkuat Hubungan Antarbudaya

Ilustrasi kirab budaya saat Cap Go Meh. Foto: Pramata/Shutterstock
Gastrodiplomasi juga berperan dalam memperkuat hubungan antarbudaya. Ketika masyarakat dari berbagai negara bertemu dan saling berinteraksi melalui makanan, terjadi pertukaran ide, pengalaman, dan persahabatan.
Hal ini dapat menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang budaya, tradisi, dan kehidupan sehari-hari di negara lain. Makanan dapat menjadi titik awal percakapan yang menyenangkan dan mempererat ikatan antara individu dan komunitas dari berbagai latar belakang budaya.

5. Menghadirkan Dampak Positif bagi Komunitas Lokal

Ilustrasi UMKM BRI. Foto: BRI
Melalui gastrodiplomasi, komunitas lokal juga dapat merasakan dampak positif. Dengan mempromosikan makanan tradisional dan produk lokal, para produsen makanan dan petani dapat memperoleh pengakuan dan pendapatan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kegiatan-kegiatan gastrodiplomasi seperti festival kuliner dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan keterampilan kuliner di kalangan masyarakat, dan memberikan kesempatan bagi para pengusaha lokal untuk mengembangkan bisnis mereka.
Dapat disimpulkan bahwa gastrodiplomasi merupakan alat yang efektif dalam membangun hubungan antarnegara dan memperkenalkan kekayaan budaya suatu negara melalui kelezatan kuliner.
Dengan mempromosikan makanan tradisional, restoran, festival kuliner, dan kegiatan lainnya, negara-negara dapat memperkuat hubungan diplomatik, meningkatkan pariwisata, membangun jembatan budaya, dan memberikan dampak positif bagi komunitas lokal.
Gastrodiplomasi membuktikan bahwa melalui makanan, kita dapat menghubungkan dunia dan memperkuat pemahaman serta kerja sama antarbangsa.