Jerusalem Van Java: Asal Usul Kota Kudus yang Berkaitan Erat dengan Palestina

Kevin Wibowo Mukti
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
1 Februari 2024 14:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kevin Wibowo Mukti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
menara kudus. Peninggalan Sunan Kudus yang merupakan akulturasi budaya Hindu, Islam, dan Tiongkok. Foto: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
menara kudus. Peninggalan Sunan Kudus yang merupakan akulturasi budaya Hindu, Islam, dan Tiongkok. Foto: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kudus barangkali lebih dikenal sebagai kota wali maupun kota kretek. Hal tersebut tak lain karena di Kudus terdapat dua makam walisongo, yaitu Sunan Kudus dan Sunan Muria. Kudus juga dikenal sebagai kota kretek karena kota ini merupakan produsen rokok terbesar di Indonesia. Namun, Kudus juga mempunyai julukan lain, yaitu Jerusalem Van Java yang erat kaitannya dengan asal usul nama Kota Kudus.
ADVERTISEMENT

Sejarah Kota Kudus

Sejarah Kota Kudus memiliki keterkaitan erat dengan Sunan Kudus. Keterkaitan tersebut ditandai dengan ijazah wilayah yang diberikan oleh Amir Palestina kepada Sunan Kudus yang saat ini terletak di atas Mihrab Masjid Menara Kudus. Sunan Kudus mendirikan Masjid di daerah Kudus pada tahun 956H atau 1548 M.
Semula diberi nama Al Manar atau Masjid Al Aqsho, meniru nama Masjid di Jerussalem yang bernama Masjidil Aqsho. Kota Jerussalem juga disebut Baitul Maqdis atau Al-Quds. Dari kata Al-Quds tersebut kemudian lahir kata Kudus, yang kemudian digunakan untuk nama kota Kudus sekarang.
Sebelumnya mungkin bernama Loaram, dan nama ini masih dipakai sebagai nama Desa Loram sampai sekarang. Masjid buatan Sunan Kudus tersebut dikenal dengan nama Masjid Menara di Kauman Kulon. Sejak Sunan Kudus bertempat tinggal di daerah itu, jumlah kaum muslimin makin bertambah sehingga daerah di sekitar Masjid diberi nama Kauman, yang berarti tempat tinggal kaum muslimin.
ADVERTISEMENT

Peran Sunan Kudus

foto Ijazah Wilayah di atas Mihrab Masjid Menara Kudus. Foto: (https://www.nu.or.id/post/)
Berkat keahlian dan pengetahuannya, Sunan Kudus ditugaskan memimpin Jemaah Haji dan meraih gelar "Amir Haji," yang artinya pemimpin urusan para jemaah haji. Dalam perjalanannya Sunan Kudus sempat menetap di Palestina untuk memperdalam agama Islam.
Ternyata di kawasan tersebut sedang dilanda wabah penyakit, sehingga Amir Palestina meminta tolong kepada siapa pun untuk membantu mengatasi wabah tersebut. Mendengar hal tersebut Ja'far Shodiq (Sunan Kudus) berinisiatif untuk membantu dan berhasil mengatasi wabah tersebut.
Atas jasa-jasanya tersebut Amir Palestina memberikan hadiah kepada Ja'far Shodiq berupa ijazah wilayah, sebuah wewenang untuk menguasai suatu daerah di Palestina. Ja'far Shodiq memohon kepada Amir Palestina yang sekaligus sebagai gurunya untuk memindahkan wewenang wilayah tersebut ke pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Permohonan tersebut dapat disetujui dan Sunan Kudus pulang ke Jawa. Pemberian wewenang tersebut tertulis pada batu yang ditulis dengan huruf arab kuno, dan sekarang masih utuh di atas Mihrab Masjid Menara Kudus.
Dibalik hubungan erat antara Kota Kudus dan Palestina, Sunan Kudus juga mengajarkan kepada kita tentang pentingnya bertoleransi antar umat beragama yang dapat kita lihat dari adanya akulturasi budaya Hindu dan Islam dalam arsitektur Menara Kudus.
Keberagaman yang ada di Kota Kudus ini serupa dengan yang terjadi di Palestina, yaitu walaupun di Palestina terdiri atas beragam agama mereka tetap dapat hidup berdampingan satu sama lain. Oleh karena itu, tak heran kalau Kota Kudus mendapat julukan sebagai Jerussalem Van Java.
ADVERTISEMENT