Konten dari Pengguna

Fakta Mengenai Memotong Kuku dan Rambut saat Haid dalam Perspektif Islam

Layla Nur Soffiah
Saya adalah seorang mahasiswa dari universitas islam indonesia jurasan kedokteran yang memiliki minat menulis
30 Oktober 2024 12:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Layla Nur Soffiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh Layla Nur Soffiah, Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
Sumber : dibuat oleh penulis langsung
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : dibuat oleh penulis langsung
Secara etimologis, haid berarti "mengalir", yang merujuk pada darah yang keluar dari seorang wanita. Haid adalah keluarnya darah dari tubuh wanita sebagai bagian dari siklus menstruasi. Haid adalah proses alami setiap wanita dewasa. Namun, haid seringkali dikelilingi oleh mitos dan keyakinan yang tidak selalu sesuai dengan ajaran Islam atau teori kesehatan. Artikel ini akan membahas mitos dan fakta seputar haid, serta membahas pandangan agama dan ilmiah mengenai topik ini.
ADVERTISEMENT
Haid dalam Islam
Di agama islam, haid merupakan proses alami yang memiliki makna spiritual mendalam. Penting bagi seorang wanita untuk paham terhadap definisi dan maknanya agar dia dapat menjalankan perintah agama dan tetap terhubung dengan iman. Menurut ajaran Islam, haid adalah perdarahan alami yang terjadi secara berkala pada wanita usia subur. Hal ini menandakan kesuburan seorang wanita dan merupakan proses alami dalam tubuhnya. Pengetahuan tentang aspek agama dari haid sangatlah krusial bagi seorang wanita. Hal ini berdampak pada praktik dan kewajiban keagamaan mereka. Selama menstruasi, wanita disarankan untuk tidak melaksanakan ibadah tertentu seperti salat dan puasa hingga menstruasinya selesai. Dengan pemahaman ini, mereka sebenarnya tetap bisa mengerjakan ibadah lain seperti berdzikir atau bersedekah sehingga mereka tetap dekat dengan agama mereka, bahkan di tengah siklus bulanan. Pandangan Islam tentang haid memberikan wawasan tentang kesejahteraan perempuan secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Perspektif Teori Kesehatan tentang Haid
Dari perspektif kesehatan, haid adalah bagian dari siklus menstruasi yang menandakan fungsi normal dari sistem reproduksi wanita. Selama siklus ini, tubuh mempersiapkan kemungkinan kehamilan, dan jika tidak terjadi pembuahan, lapisan dalam rahim akan luruh dan dikeluarkan melalui darah menstruasi. Haid biasanya berlangsung antara 3 hingga 7 hari, dan setiap wanita mungkin mengalami gejala yang berbeda, seperti kram atau perubahan suasana hati.
Memahami proses ini secara medis penting untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kesejahteraan wanita. Memahami apa yang tergolong sebagai siklus haid normal dapat membantu wanita mengidentifikasi gejala-gejala awal dari masalah kesehatan tertentu, seperti sindrom pramenstruasi (PMS), gangguan hormonal, atau masalah reproduksi lainnya. Maka, haid memiliki peran spiritual dan kesehatan fisik dalam Islam. Kedua sudut pandang ini, baik dari segi agama maupun medis, membantu wanita memahami dan menghargai tubuh mereka secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, haid dianggap sebagai proses alami yang terjadi pada tubuh wanita yang memiliki makna spiritual yang mendalam. Proses ini dianggap sebagai metode di mana Allah menciptakan wanita, serta sebagai simbol kesuburan dan kemampuan biologis untuk melahirkan. Namun, di masyarakat, terdapat banyak mitos tentang menstruasi yang tak berdasar, yang kadang membuat perempuan salah paham atau merasa terbebani.
Mitos Tentang Memotong Rambut dan Kuku Saat Haid
Salah satu mitos yang umum didengar adalah larangan bagi wanita yang sedang menstruasi untuk memotong rambut atau kuku. Menurut ajaran Islam, tidak ada dalil yang melarang tindakan ini.
Ibnu Hajar Al-Haitsami dalam kitab Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj menyatakan :
النص على أن الحائض تأخذها انتهى يعني الظفر والعانة والإبط
ADVERTISEMENT
Artinya: “Menurut nash madzhab Syafii, perempuan haid boleh memotong kuku, bulu kemaluan, dan bulu ketiak.”
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perempuan haid dapat memotong rambut atau kuku tanpa masalah karena tidak termasuk dalam hadas besar yang memerlukan pembersihan khusus. Jadi, mitos ini hanyalah kesalahpahaman belaka.
Perspektif Kesehatan tentang Memotong Rambut dan Kuku saat Haid
Dari perspektif kesehatan, memotong rambut atau kuku saat menstruasi dapat meningkatkan kebersihan diri. Prioritas tetap pada kesehatan personal hygiene, terutama saat menstruasi ketika risiko infeksi dapat meningkat. Dengan memotong kuku atau rambut, perempuan dapat menjaga tubuh tetap bersih sehingga risiko infeksi kulit atau jamur dapat dikurangi.
Dengan memahami mitos dan fakta tentang menstruasi, perempuan dapat melihat proses ini sebagai hal yang alami dan membanggakan. Pandangan ini sesuai dengan ajaran Islam dan didukung oleh bukti ilmiah, yang menegaskan bahwa haid adalah bagian penting yang harus dipahami oleh perempuan. Pemahaman yang tepat tentang menstruasi dan kesadaran akan fakta-fakta medis dapat membantu perempuan menjalani masa menstruasi lebih positif dan percaya diri. Pandangan yang seimbang antara ajaran agama dan ilmu kesehatan dapat membantu mengikis mitos-mitos yang menyesatkan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan perempuan secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT