news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kendala Belajar Online bagi Siswa saat Pandemi Covid-19

Laeli Hidayanti
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
24 Juni 2020 13:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Laeli Hidayanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber: merdeka.com
Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara online membuat banyak sekali perubahan, baik dari segi metode pembelajaran maupun dari segi penilaian. Hal itu juga tentunya memiliki banyak kendala yang dialami oleh guru maupun siswanya. Selama menjalani proses pembelajaran jarak jauh, banyak para siswa yang mengalami kesulitan ketika melakukan pembelajaran secara online. Di antaranya yaitu akses internet yang kurang memadai, pemahaman materi yang kurang maksimal, dan melawan rasa malas yang semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
Akses Internet
Akses internet merupakan salah satu kendala yang cukup banyak dialami bagi para siswa ketika melakukan pembelajaran secara online. Salah satu faktornya adalah ketersediaan sinyal yang kurang bagus di berbagai daerah, terlebih bagi siswa yang berada di daerah pedalaman yang masih susah sinyal. Selain itu, bagi para siswa jenjang SMP dan SMA yang rata-rata sudah memiliki gawai, kuota merupakan sumber masalah berikutnya, di mana jika tidak menggunakan wifi di rumahnya, maka siswa harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli kuota internet.
Pembelian kuota internet memiliki kendala apabila orang tua dari siswa tersebut sedang kesusahan, sehingga siswa kesulitan juga untuk membeli kuota internet. Proses untuk mengikuti pembelajaran secara online pun menjadi terkendala dan siswa menjadi tidak bisa fokus mengikuti pembelajaran jika sinyal terganggu akibat cuaca buruk dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sulit Memahami Materi
Akibat akses internet yang mengalami gangguan, maka proses pembelajaran pun menjadi terganggu, sehingga pemahaman siswa terhadap materi pun mengalami kesulitan. Jika siswa ketika belajar secara tatap muka langsung saja masih belum paham, apalagi jika belajar yang dilakukan dengan sistem online. Maka dari itu, siswa harus inisiatif belajar mandiri dan juga mencari sumber-sumber lain di internet untuk menambah pemahaman terhadap materi yang diajarkan.
Dikutip dari medcom.id memaparkan bahwa menurut survey yang dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap 1.700 siswa selama pembelajaran jarak jauh, dalam empat minggu pertama saja sudah ditemukan banyak siswa yang tidak senang dengan proses belajar online. KPAI menyebutkan presentase siswa yang tidak senang belajar di rumah sebanyak 76,7 persen dan 23,3 persen menyatakan senang dengan pembelajaran jarak jauh dari rumah.
ADVERTISEMENT
Dari hasil survey tersebut membuktikan bahwa belajar online ternyata tidak membuat siswa senang, tetapi malah sebaliknya. Siswa tidak suka belajar online karena guru lebih banyak memberikan tugas tetapi minim penjelasan dan juga materi.
Rasa Malas dan Sulit Berkonsentrasi
Belajar secara online justru malah menambah rasa malas dan juga sulit untuk berkonsentrasi bagi siswa. Selain karena sudah pusing dengan tugas-tugas yang diberikan, siswa juga menjadi lebih banyak waktu untuk bermain gawai. Seperti bermain game, membuka instagram, twitter, youtube, dan sosial media lainnya dibandingkan dengan belajar. Akibatnya muncul rasa malas yang sangat susah untuk dilawan dan juga sulitnya berkonsentrasi ketika belajar, terlebih ketika guru malah sering memberikan banyak tugas yang malah akan membuat siswa semakin bosan dan stress ketika belajar.
ADVERTISEMENT
Selain tiga hal di atas, masih banyak lagi kendala yang dihadapi siswa saat mengikuti proses pembelajaran secara online. Hal tersebut tergantung dari kondisi siswa dan juga daerah tempat tinggal siswa tersebut. Namun, apapun kendala yang dihadapi semoga pandemi ini segera berakhir dan seluruh kegiatan dapat kembali normal termasuk proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.