Media Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Minat Belajar Sejarah Lokal

Di abad ke-21 saat ini teknologi kian maju, berbagai elemen dalam masyarakat secara otomatis dituntut untuk beradaptasi dan mengikuti perkembangan yang terjadi. Ranah pendidikan merupakan salah elemen dengan tuntutan perkembangan berbasis teknologi paling disoroti. Pada era pembelajaran abad ke-21 perlu dipahami mengenai keterampilan 4C yaitu critical thinking and problem solving, creativity and inovation, collaboration, dan communication. Salah satu langkah agar keberlangsungan pembelajaran abad ke-21 dapat berjalan efektif adalah dengan bantuan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran dinilai dapat menunjang tenaga pendidik dalam penyampaian materi yang ingin diajarkan, apalagi ketika tenaga pendidik mampu memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada dengan maksimal.

Diane Ravitch seorang Sejarawan Pendidikan, penulis The Death and Life of the Great American School System, mengatakan “Untuk bersiap menghadapi abad ke-21, anak-anak kita memerlukan keterampilan dan pengetahuan berikut: pemahaman tentang sejarah, kewarganegaraan, geografi, matematika, sains, dan masih banyak lagi sehingga ketika mereka menghadapi kejadian tak terduga mereka dapat bertindak bijaksana”. Sejarawan pendidikan tersebut sempat menyinggung pentingnya pemahaman sejarah bagi siswa. Namun, faktanya pembelajaran sejarah khususnya sejarah lokal masih dianggap pelajaran sampingan di Indonesia (Hendarman, 2016:20).

Apa itu media pembelajaran interaktif?

Wieczorkowski mengatakan bahwa media interaktif telah menjadi konsep yang sangat trendi dan bermakna sejak lama. Penelitian empiris jangka panjang tentang penggunaan media dan teknologi digital telah mengkonfirmasi kebutuhan untuk menggunakan aktivasi metode dengan interaksi tingkat tinggi (Pilch, 2003:400). Menurut Munir media interaktif adalah media yang dibuat dengan tampilan yang berfungsi untuk menyampaikan informasi atau pesan dan memiliki interaktivitas bagi penggunanya (Munir, 2015: 114). Sedangkan menurut Daryanto multimedia interaktif adalah multimedia yang dilengkapi dengan pengontrol untuk digunakan pengguna. Pengguna bebas untuk memutuskan atau memilih proses multimedia yang sedang berlangsung. Jadi media pembelajaran interaktif adalah media yang digunakan dalam proses belajar pembelajaran untuk mendorong siswa supaya memperhatikan dan memiliki kemauan dalam mengikuti proses pembelajaran (Daryanto, 2010:51)

Penerapan media interaktif dalam pembelajaran sejarah lokal

Jika ingin membuat media pembelajaran interaktif terdapat banyak platform yang bisa digunakan, contohnya macromedia flash. Macromedia bisa digunakan sebagai media presentasi berupa multimedia interaktif. Selain dapat digunakan sebagai sarana belajar, macromedia flash adalah perangkat lunak yang dirilis untuk membuat animasi yang biasanya digunakan untuk berbagai kebutuhan internet. Selain macromedia flash ada platform editing lain seperti canva dan powtoon yang bisa digunakan oleh guru untuk berkreasi membuat media pembelajaran interaktif.

Foto tatampilan video animasi hasil editing menggunakan Powtoon (Sumber: Arsip pribadi)

Media pembelajaran interaktif yang yang bisa kita hasilkan dengan menggunakan saran platform di atas contohnya digital roadmap. Melalui roadmap sejarah, guru menampilkan proses terjadinya peristiwa di masa lampau secara kronologis mulai dari awal penyebabnya sampai dengan berakhirnya peristiwa tersebut dengan kreatif dan mampu menarik minat siswa. Selain digital roadmap, dengan menggunakan platform sejenis powtoon guru bisa membuat video animasi menarik berisi materi sejarah lokal. Penggunaan media pembelajaran interaktif mampu membuat suasana pembelajaran sejarah lokal jauh lebih hidup dan siswa tidak bosan selama mengikuti proses pembelajaran.