Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Guru, Pendidikan, Digital
12 Oktober 2024 20:46 WIB
ยท
waktu baca 4 menitTulisan dari Laili Qotrunnada tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Bab 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru adalah pendidik profesional yang tugas utamanya adalah mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa di jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Tugas utama dosen yang juga merupakan ilmuwan dan pendidik profesional adalah mengubah, mengembangkan, dan menyebarkan seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi melalui pengabdian kepada masyarakat dan pendidikan.. Tugas untuk menularkan ilmu pengetahuan dan wawasan dalam bentuk pengajaran ilmu pengetahuan kepada peserta didik atau yang lebih tinggi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keduanya, meskipun terdapat perbedaan tugas sesuai dengan fungsi dan kewajibannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Guru profesional adalah mereka yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan, keahlian, dan kemampuan yang relevan di bidang mereka, serta senantiasa berupaya mengembangkan profesinya agar mampu bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajibannya. Guru profesional adalah orang yang memiliki kewenangan dan kewajiban untuk mengawasi pendidikan siswa, baik secara individu maupun melalui kurikulum formal. Di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, guru profesional sangat dibutuhkan karena dapat meningkatkan standar pendidikan. Agar siswa memiliki sifat-sifat positif, guru yang terampil juga harus mengajar mereka. Profesi guru memerlukan profesionalisme yang tinggi. Ini berarti bahwa seorang guru harus memiliki keterampilan yang memenuhi persyaratan profesional. Kompetensi ini akan ditunjukkan di kelas oleh guru.
Upaya yang disengaja dilakukan untuk mengidentifikasi dan meningkatkan kualitas seseorang sehingga mereka dapat memahami, peduli, dan menerapkan prinsip-prinsip moral. Ini dikenal sebagai pendidikan karakter. Pendidikan karakter adalah proses pendidikan menyeluruh yang dirancang untuk membuat hubungan antara bidang moral dan sosial sehingga siswa dapat menjalani kehidupan yang mandiri secara moral dan memiliki kebenaran yang dapat diverifikasi.
ADVERTISEMENT
Definisi guru profesional dalam konteks pendidikan karakter di era digital sangat penting, berdasarkan uraian tentang guru profesional dan pendidikan karakter yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di era digital semakin pesat. Hal ini berdampak pada arsitektur sistem pendidikan dan kontennya, termasuk model, pendekatan, teknik, dan prosedur. Selain itu, sistem kerja juga berubah dari manual (konvensional atau tradisional) menjadi digital atau berbasis IT. Istilah "profesional" mengacu pada dua konsep. Pertama, menggambarkan individu yang memiliki profesi. Faktor kedua adalah kinerja individu atau kemampuan mereka dalam melaksanakan tugas sesuai dengan panggilannya. Oleh karena itu, agar dapat beradaptasi dengan cepat dan beroperasi secara konsisten dengan perkembangan zaman, setiap lembaga pendidikan perlu bertindak dengan penuh dinamis dan fleksibilitas. Lembaga pendidikan harus mampu menghasilkan karya dengan kualitas yang semakin tinggi.
ADVERTISEMENT
Menjadi tanggung jawab pendidik di era digital adalah menjadi pendidik yang bermutu, dan pendidik yang profesional adalah mereka yang sangat mementingkan relevansi dan mutu bagi anak didiknya. Oleh karena itu, pendidik dan tenaga kependidikan lainnya memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berpengalaman. Karena tidak mungkin akan ada pendidikan berkualitas jika didukung oleh sumber daya manusia dan tenaga pengajar yang berkualitas dan berpengalaman. Selain memiliki tingkat kreativitas dan orisinalitas yang tinggi, pendidik yang profesional harus mampu menciptakan anak didik yang unggul dan meningkatkan suasana sekolah agar lebih bermartabat.
Untuk membuat pembelajaran menyenangkan dan memuaskan, para pendidik harus menggunakan keterampilan dan imajinasi mereka. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk membuat siswa tertarik berpartisipasi dalam pendidikan mereka dan memperoleh sebanyak mungkin pengalaman dan pengetahuan. Pepatah bahwa guru adalah jantung dan kekuatan pendorong di balik pencapaian prestasi pendidikan konsisten dengan peran utama yang mereka mainkan di kelas. Serupa dengan ini, guru bertanggung jawab untuk menjamin bahwa siswa menginternalisasi dan menggunakan pendidikan karakter semaksimal mungkin. Berdasarkan kontribusi signifikan yang diberikan guru terhadap pengembangan karakter siswa, jelas bahwa instruktur berfungsi sebagai mentor, penasihat, pelatih, emansipator, kulminator, dan evaluator selain menjadi pendidik di kelas. Peran pendidik dalam membentuk siswa menjadi individu yang sangat bernuansa dan beragam. Untuk berpartisipasi dalam bidang pendidikan, seorang guru harus memenuhi prasyarat ini.
ADVERTISEMENT
Karena ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat di era digital, para pengajar memiliki kewajiban untuk terus menjadi pendidik dan pengajar yang lebih baik sebagai profesional. Tentu saja, seiring tercapainya tujuan pendidikan nasional, semakin sulit bagi para pengajar untuk mempersiapkan siswanya menjadi pekerja yang kompeten. Untuk memperlancar dan mempercepat proses pembelajaran, para pendidik juga harus melek digital, yang berarti mereka harus meneliti dan memanfaatkan teknologi secara maksimal. Tentu saja, masyarakat dan pemerintah harus mendukung hal ini dengan menyediakan sumber daya seperti pelatihan yang tersebar merata dan fasilitas pendukung. Selain itu, para pendidik dapat bekerja di bidang yang beragam secara bahasa dan budaya.
Laili Qotrunnada, mahasiswi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Jakarta.
ADVERTISEMENT