Konten dari Pengguna

Warga Binaan Perempuan Lapas Jember Diedukasi Mengenai Kesehatan Reproduksi

Lapas Kelas IIA Jember
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember merupakan salah satu Satuan Kerja di Kanwil Kemenkumham Jawa Timur. Program utama Lapas Jember ialah mendidik dan membentuk Warga Binaan untuk kembali membaur ke masyarakat.
5 November 2022 18:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lapas Kelas IIA Jember tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warga Binaan Perempuan Lapas Jember Diedukasi Mengenai Kesehatan Reproduksi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
JEMBER – Warga binaan perempuan Lapas Jember, Kanwil Kemenkumham Jawa Timur dikunjungi oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) cabang Jember pada Sabtu (05/11/2022). Kunjungan ke blok perempuan dalam rangka edukasi kesehatan tersebut membahas mengenai alat kontrasepsi. Devi Martadiana, salah satu anggota PKBI Jember yang hadir memberikan berbagai edukasi mengenai apa itu alat kontrasepsi, jenis – jenisnya, hingga manfaatnya.
ADVERTISEMENT
“Bagaimana memilih alat kontraspsi itu? Syaratnya harus yang aman, tidak menimbulkan komplikasi apapun. Kan apapun benda yang dimasukkan ke tubuh kita bisa menimbulkan efek samping,” ucap Devi mengedukasi 29 warga binaan perempuan Lapas Jember.
Kemudian dijelaskan pula oleh Direktur Utama PKBI Jember M. Nur Khamid bahwa penyuluhan tersebut dilakukan karena masyarakat di Lapas yang majemuk. “Masyarakat yang didalam lapas ini bervariasai. Ada yang mereka tidak sekolah, lulusan SD, SMP, SMA. Saya yakin masih perlu banyak pemahaman yang benar mengenai alat kontrasepsi sehingga mereka tau dan tidak gelisah ketika merasakan efek penggunaan alat kontrasepsi,” terang Nur Khamid.
Sementara itu, drg. Diana yang merupakan dokter gigi madya di Lapas Jember menambahkan bahwa PKBI melalui UMC (Unej Medical Center) juga bersedia membantu memasangkan maupun melepas alat kontrasepsi pada warga binaan perempuan setelah bebas nanti.
ADVERTISEMENT
“Hari ini didata, kemudian pemasangan atau pelepasan alat kontrasepsi akan dilaksanakan setelah bebas, karena di Lapas tidak diperkenankan memasang alat kontrasepsi. Harapannya agar mereka mengetahui alat kontrasepsi apa yang cocok dan setelah mereka pulang nanti bisa menjaga diri ,” kata Diana.