MEIKARTA ‘KOTA BARU’ TERMEWAH SE-ASIA TENGGARA, BENARKAH?

Konten dari Pengguna
5 September 2017 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lala Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika Anda termasuk salah satu orang yang merasa penat tinggal di ibu kota karena lingkungannya yang padat dan akses yang kurang menjangkau, bisa jadi Anda akan menyukai tempat ini. Ya, Meikarta - Cikarang. Pengunjung mall Lippo Group dan pembaca surat kabar ternama mungkin tidak asing mendengar nama ini, nama hamparan lahan yang diklaim bisa menciptakan dunia baru bagi para penghuninya.
ADVERTISEMENT
Di atas tanah yang digadang-gadang seluas 600 hektar (ha), Lippo Group selaku pembangun menjanjikan akan terciptanya sebuah ‘kota baru’ yang modern, elegan, serta didukung dengan infrastruktur terlengkap di Asia Tenggara. Bukan hanya hunian, beberapa fasilitas menarik di dalamnya memang terdengar menggiurkan.
Bagaimana tidak, tersedia lahan terbuka hijau seluas 100 ha yang disebut Central Park. Bukan mall seperti yang pertama kali Anda bayangkan di benak Anda, Central Park yang dibuka untuk publik ini dilengkapi dengan kebun binatang mini, jogging track, dan danau yang bisa menjadi reservoir penanggulangan banjir.
Proyek pembangunan yang ditaksir mencapai angka fantastis hingga 278 triliun ini rupanya memang berniat untuk membuat hidup Anda semakin mudah dan berkualitas. Selain apartemen dan Central Park, Meikarta akan membangun pusat bisnis, health center, stadium, sekolah, cafe, hotel, dan tentunya lokasi ini akan terhubung dengan berbagai moda transportasi yang saat ini sedang dibangun pemerintah seperti kereta api cepat Jakarta-Bandung dan LRT (Light Rail Transit).
Sampai di sini, apakah Anda sudah tergiur? Jika ya, Meikarta sudah melakukan penjualan perdana sejak 13 Agustus lalu dan para calon membeli yang datangpun tidak sedikit. Namun, sebelum Anda bergerak lebih jauh, sebaiknya Anda ketahui bahwa sempat tersiar kabar bahwa Meikarta belum merampungkan perizinannya hingga Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar cukup terkejut. “Belum ada izin, kok sudah diumumkan saja,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan kabar yang beredar, Danang Kemayan selaku Direktur PT Lippo Karawaci memaparkan, bahwa tidak ada masalah dalam pembangunan, dan penuntasan perizinan proyek ke Pemerintah Kabupaten Bekasi dan selanjutnya sedang diproses oleh pihak manajemen.
Selain problema perizinan, proyek pembangunan raksasa ini dikaitkan dengan tudingan hegemoni Cina di Indonesia, yang mana biaya sebesar 278 triliun tidak menjadi beban bagi Lippo Group untuk mengumpulkan dana, melainkan tinggal merealisasikannya saja. Hal ini ditampik oleh CEO Lippo Group James Riady, ia menyatakan bahwa dalam pembangunan Meikarta ini melibatkan banyak mitra bisnis untuk demi mewujudkan kota yang mandiri.
Jadi, terlepas dari desas-desus perizinan dan tudingan hegemoni Cina, sebagai warga negara Indonesia apakah Anda tidak ikut merasa bangga akan terciptanya ‘kota baru’ termewah se-Asia Tenggara di Indonesia? Apakah Anda bersedia membuka mata dan pikiran Anda akan hadirnya sebuah lingkungan baru yang menawarkan masa depan lebih baik?
ADVERTISEMENT