Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ini Penjelasan Para Ahli Mengenai Misteri Patung The Unfinished Buddha Candi Borobudur
11 Oktober 2017 15:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Lala Nurlatifa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Candi Borobudur pastinya sudah sangat terkenal. Pasalnya, candi yang terletak di daerah Magelang, Jawa Tengah, tersebut telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai bagian dari warisan dunia. Candi ini merupakan candi Budha terbesar di dunia dan karena itu menjadi bukti sejarah kebesaran peradaban masyarakat Nusantara di zaman dahulu.
ADVERTISEMENT
Karena itu wajar jika banyak misteri Candi Borobudur yang belum terpecahkan hingga sekarang. Salah satunya adalah sebuah patung Budha yang tampilannya tidak sempurna, yang karena itu sangat berbeda dengan patung-patung yang lain.
Patung tersebut dijuluki the unfinished Budha. Sebagaimana julukannya, arca tersebut dinilai “belum selesai” sebab bentuknya yang belum lengkap, di mana sebagian tangan patung dibiarkan tak diukir. Bahkan, penampilan patung ini juga sama sekali tidak mencerminkan ketelitian pembuatan patung-patung yang lain di Borobudur. Misalnya tangan itu berbentuk persegi dengan jari-jari yang tidak lengkap, lengan kanan yang tidak sama panjang dengan lengan kiri, ikal rambut yang belum dipahat, hingga bahu kanan lebih besar dibanding bahu bagian kiri.
Ada beberarapa pendapat ahli mengenai patung aneh tersebut. Pertama, menurut arkeolog Belanda, W.F. Stutterheim, Candi Borobudur memiliki 505 patung Budha, tetapi yang terpenting adalah Bhatara Buddha. Stutterheim meyakini bahwa patung yang belum selesai tersebut adalah Bhatara Buddha. Meski demikian, patung ini masih berselimut misteri mengenai asal-usul dan mengapa ia ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
Kedua, patung tersebut ditemukan ketika monument Candi Borobudur di restorasi dan ia ditemukan di dalam sebuah stupa utama yang menjadi mahkota utama Borobudur. Namun mengapa ia ditinggalkan di dalam stupa masih menjadi pertanyaan. Beberapa menyebut the unfinished Buddha di temukan di dalam stupa utama karena ditempatkan oleh Theodor van Erp.
Van Erp adalah pengawas proyek restorasi pertama Candi Borobudur pada masa Gubernur Gendral Sir Thomas Raffles pada 1814. Van Erp menemukan patung tersebut terlupakan tertimbun lumpur dan kemudian memasukkannya ke dalam stupa utama karena tidak mengerti asal-usulnya. Masalahnya, patung tersebut tidak pernah disebutkan dalam dokumen Raffles mengenai restorasi Borobudur.
Ketiga, Beberapa arkeolog menyebutkan bahwa patung tersebut ditinggalkan karena penampilannya tak sempurna dan cacat. Sehingga, dari pada menghancurkannya, para pemahat patung Borobudur memasukkannya ke stupa untuk ditinggalkan. Ini pendapat kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur (BKPB) Maris Sutopo.
ADVERTISEMENT
Pendapat Keempat meragukan bahwa the unfinished Buddha ditempatkan di dalam stupa utama hanya untuk meninggalkannya sebagaimana pendapat Maris Sutopo. Sebab, menurut para sejarawan, patung tersebut dibawa dari tempat lain dan tidak mungkin ditempatkan di dalam stupa karena stupa dirancang kosong. Stupa yang kosong melambangkan bentuk sempurna Sang Budha dalam konsep Sunyata atau “ketiadaan”.
Beragam pendapat para ahli tentang the unfinished Buddha menjadi gambaran betapa banyaknya misteri yang tersimpan dibalik keanggunan Candi Borobudur. Patung the unfinished Buddha sendiri saat ini disimpan di Museum Karmawibhangga, dekat Candi Borobudur.