Sudirman Said Berkomitmen Memberantas Korupsi di Jateng

Korupsi telah menjadi momok besar dalam penyelenggaraan pemerintahan di semua level birokrasi pemerintah, mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan dan desa. Oleh sebab itu, perbaikan hajat hidup masyarakat terbilang sangat lambat, bahkan dalam aspek-aspek tertentu justru semakin buruk.

Bahkan dapat disebut bahwa korupsi menjadi akar dari semua persoalan rumit dan kompleks di Republik ini. Pasalnya, korupsi bukan semata-mata terkait dengan roda birokrasi, namun juga terkait dengan mentalitas publik secara keseluruhan. Misalnya, membuang sampah pada tempatnya atau budaya mengantri sangat terkait dengan nilai-nilai kewarganegaraan, yakni terkait dengan upaya menjaga kehidupan bersama dalam ruang publik.

Korupsi juga menyebabkan pelayanan terhadap masyarakat menjadi sangat buruk, bukan hanya karena anggaran negara untuk melakukan hal itu diselewengkan, namun juga membuat mentalitas pegawai birokrasi negara menjadi rusak. Maka, sangat lumrah kita menemukan di lembaga-lembaga pemerintahan di semua level dimana pelayanan sangat buruk.

Oleh sebab itu, Sudirman Said secara tegas menyebut bahwa kebijakannya akan konsisten pada pemberantasan korupsi sehingga tujuan pemerintahan, yakni menghadirkan kesejahtraan bagi masyarakat, dapat terwujud. Sudirman Said tidak memiliki beban untuk mewujudkan cita-citanya tersebut karena ia memang tidak memiliki rekam jejak yang buruk terkait integritasnya.

Bahkan, Sudirman Said terkenal sebagai sosok yang memiliki komitmen tegas dalam melawan korupsi. Dia termasuk salah seoarang yang berperan dalam mendorong lahirnya lembaga pemberantasan korupsi di Indonesia, yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bersama kolega-koleganya di Masyarakat Transparansi Indonesia menyusun konsep dan langkah-langkah pemberantasan korupsi secara sistematis, dan terbentuklah KPK.

Karena itu, dapat dipercaya bahwa komitmen Sudirman Said pada pemberantasan korupsi bukan semata-mata bualan, melainkan komitmen yang telah terbukti dalam waktu. Dan, ini lah waktunya bagi kita untuk berubah, yakni memberantas setiap aspek yang berpotensi menumbuhkan budaya korupsi. Sebab, hanya dengan demikian, kita dapat mengharapkan masa depan yang cemerlang bagi bangsa ini.

Orang-orang lurus seperti Sudirman Said harus diberikan kesempatan seluas-luasnya, bukan hanya untuk membuktikan diri karena ia memang sudah terbukti, namun juga untuk mengaktualisasikan pemikiran-pemikiran, strategi-strategi, dan niat-niat baiknya untuk mewujudkan kebaikan terbanyak bagi rakyat banyak.