3 Hal yang Jarang Kita Ketahui Tentang Laba-Laba

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
16 April 2019 8:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Fakta tentang laba-laba beracun dan tidak beracun mungkin umum kita ketahui dan sering dibahas, hal yang sama juga terjadi ketika membahas berapa jumlah kaki pada laba-laba. Namun, hal-hal menarik terkait bernapas dan berenang dalam air, sistem daur ulang jaring maupun cara unik yang mereka lakukan ketika berkembangbiak mungkin cukup menarik untuk kita simak. Berikut pembahasannya.
ADVERTISEMENT
Laba-Laba Bisa Berenang di Atas Air
Laba-laba ditemukan mampu berenang di atas air, bahkan pada suatu penelitian ditemukan bahwa hewan ini mampu bernapas di bawah air. Beberapa orang mungkin tidak percaya bahwa hewan dengan delapan kaki ini mampu bertahan dan berjalan di atas air, namun ternyata hal tersebut terbukti benar. Dengan menyebarkan berat dari delapan kakinya secara merata di atas air, mereka tidak membuat air terpecah dan membuat mereka terbawa ke dalam.
Raft spider on the water | wikimedia.org
Di sisi lain, ketika mereka berada di atas air maupun dalam kondisi terendam, mereka juga menutupi rambut kecil yang menjebak lapisan oksigen di sekitar tubuh mereka. Hal ini menyebabkan mereka bisa bertahan di bawah air, bahkan mungkin sampai beberapa jam lamanya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut sangat menarik untuk diamati mengingat mereka juga hewan yang sangat unik dengan kemampuan membuat jaring laba-laba yang bisa mereka manipulasi bentuknya sesuai keinginan dan keadaan yang mereka inginkan. Bahkan kalau kita lihat, beberapa spesies laba-laba mampu menjalani kehidupan sehari-hari di atas air, yang memungkinkan mereka memburu mangsa dan juga mudah untuk diburu.
Laba-Laba Bisa Mendaur Ulang Jaringnya
Hewan ini ternyata cukup efisien dalam mengolah sesuatu yang pernah digunakannya, jauh mengalahkan manusia sebelum adanya konsep 3R. Laba-laba menghasilkan jaring-jaring sutra dari kelenjar spineret mereka yang terletak di ujung perut mereka.
Setiap kelenjar menghasilkan benang atau jaring-jaring untuk tujuan khusus, misalnya jaring-jaring untuk sarang mereka, jaring-jaring lengket untuk menjebak mangsanya atau benang halus untuk membungkus mangsanya maupun diri mereka sendiri ketika berada di air. Laba-laba menggunakan jenis kelenjar yang berbeda untuk menghasilkan benang dengan hasil yang berbeda dan beberapa laba-laba mampu menghasilkan hingga delapan jenis benang berbeda selama masa hidup mereka.
Signature Spider | wikimedia.org
Di sisi lain, membuat jaring-jaring itu sendiri merupakan proses yang sangat mahal karena ketika melakukan hal tersebut mereka membutuhkan banyak protein dalam bentuk sutra yang dikeluarkan dari spineret. Selain itu, setelah beberapa saat ketika benang sutra mereka dikeluarkan, benang tersebut akan kehilangan kekakuannya dan menjadi tidak efisien dalam menangkap mangsa.
ADVERTISEMENT
Untuk meminimalkan hal tidak efisien tersebut biasanya laba-laba akan memakan jaring atau benang sutra tersebut setiap hari untuk menutupi beberapa energi yang digunakan dalam proses pemintalan benang, sehingga protein sutra yang keluar bisa didaur ulang.
Laba-Laba Memiliki Cara Unik Ketika Kawin
Ternyata, ada cara unik laba-laba ketika kawin, mereka tidak memerlukan penis maupun vagina, cukup pelengkap di wajah yang membantu mereka dalam melakukan hal ini. Pada umumnya kebanyakan hewan memiliki alat kelamin yang sama seperti manusia dan terletak di belakang atau bawah bagian tubuhnya.
Spider baby | pixabay.com
Uniknya, laba-laba tidak kawin dengan cara seperti itu. Dua pasangan laba-laba biasanya memiliki dua organ pelengkap depan pada bagian kepalanya. Jika kita lihat lebih dekat, bentuknya terlihat seperti kaki kecil yang terpasang di pipinya, para ilmuwan menyebutnya pedipalpus.
ADVERTISEMENT
Pada laba-laba jantan biasanya pedipalpus berukuran lebih besar dan memiliki ujung seperti semprotan. Laba-laba jantan akan menyimpan sperma dari tubuhnya dimana sperma tersebut akan mampu disalurkan ke pedipalpus mereka.
Pada saat musim kawin dengan laba-laba betina, laba-laba jantan akan mencoba memasukkan satu atau dua kaki ke dalam lubang reproduksi sang betina sehingga nantinya akan dibuahi oleh si betina.
Jika hal ini berhasil, sang betina biasanya akan menyimpan sperma pasangannya di dalam alat reproduksi miliknya sampai dua tahun lamanya. Beberapa laba-laba bahkan menyimpan telur anak-anak mereka dalam mulutnya sampai anak tersebut lahir ke dunia.