Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
5 Fakta Roket yang Jarang Diketahui
1 April 2019 12:10 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di dunia, ada berbagai macam jenis roket dengan ukurannya yang beragam. Namun tidak peduli ukurannya, semua roket harus memiliki tubuh, kerucut hidung, sirip, dan sistem propelan. Tubuh adalah bagian utama roket yang menjadi inti roket. Bagian ini menyimpan banyak peralatan elektronik yang dibutuhkan untuk mengendalikan roket besar.

Kerucut hidup biasanya akan selalu dibuat lancip karena bentuk tersebut merupakan bentuk aerodinamis dari kerucut hidung membantu mencegah udara memperlambat roket. Di sisi lain, sirip membantu mengarahkan roket agar terbang lurus dan seimbang tanpa harus berbelok tajam sehingga roket tidak terjatuh.
ADVERTISEMENT
Sistem propelan sendiri mencakup campuran bahan bakar dan bahan kimia yang terdiri dari 'oksidator' yang mengeluarkan oksigen untuk proses pembakaran. Bahan bakar dan oksidator terbakar bersamaan untuk meluncurkan roket dari tanah sehingga membantunya terbang ke atas melawan gaya gravitasi.
Jika dilihat dari luar, mungkin kita akan menilai bahwa kekuatan utama roket hanya terletak pada mesin pendorongnya saat melakukan pembakaran. Namun ternyata ketika sebuah roket sedang dalam penerbangan, ada empat kekuatan bertindak di atasnya. Empat kekuatan tersebut adalah kekuatan berat, dorong, dan dua gaya aerodinamis, yaitu angkat dan tarik atau seret. Jumlah berat tergantung pada massa semua bagian roket yang direncanakan karena setiap roket yang dirancang akan punya massa yang berbeda.
Dorongan bekerja berlawanan dengan berat badan, sementara itu sistem tenaga penggerak roket menyebabkan adanya dorongan ke atas. Satu hal yang cukup penting peranannya dalam kekuatan roket terbang adalah sistem aerodinamis roket.
ADVERTISEMENT
Aerodinamika adalah cabang sains yang menjelaskan gerak udara dan kekuatan pada benda-benda yang bergerak di udara. Roket akan terangkat dan tertarik dengan gaya aerodinamis yang bekerja pada sudut 90 derajat ke arah penerbangan, namun kekuatannya akan berbeda dengan pesawat terbang.
Amerika Serikat dan Rusia merupakan negara yang sangat terkenal dengan peluncuran roket untuk misi tertentu di luar angkasa. Banyak juga yang mengira mungkin mereka adalah negara pencipta teknologi ini, namun ternyata roket bukan diciptakan di kedua negara tersebut.
Diketahui roket pertama digunakan oleh China pada sekitar tahun 1200-an. Roket ini tidak digunakan untuk misi luar angkasa namun lebih kepada kembang api. Di sisi lain, tentara juga menggunakannya dalam peperangan. 700 tahun berikutnya, dibuatlah roket padat dengan ukuran yang lebih besar dan lebih baik dari sebelumnya. Banyak juga digunakan untuk perang dunia.
ADVERTISEMENT
Roket ini sendiri menjadi dasar dalam pembuatan roket untuk pesawat luar angkasa yang mampu mengangkat beban yang sangat berat untuk menerbangkan manusia ke luar angkasa dan kembali lagi ke bumi.
Pada tahun 1969, Amerika Serikat akhirnya meluncurkan orang-orang pertama yang mendarat di bulan menggunakan roket Saturn V. Roket ini masih terkenal dengan roket terbesar sepanjang sejarah.
Keterbatasan pengetahuan tentang pesawat luar angkasa, terutama cara pesawat tersebut terbang dan mendarat menjadi hal yang sangat menarik. Pada dasarnya pesawat luar angkasa diluncurkan seperti roket, tapi pesawat itu mendarat seperti pesawat terbang glider.
Pendorong roket dan mesin utama pada pengorbit membantu pesawat luar angkasa lepas landas dari bumi seperti roket yang terbang tegak lurus ke atas. Kedua pendorong utama tersebut menurunkan pesawat luar angkasa dua menit setelah peluncuran, mereka jatuh ke laut. Setelah terjatuh, sebuah perahu khusus menarik pendorong tersebut keluar dari samudera. Mereka akan digunakan lagi untuk penerbangan lain jika kondisinya masih memungkinkan.
ADVERTISEMENT
Tangki luar menurunkan pengorbit pesawat setelah menggunakan semua bahan bakar di dalam tangki. Tangki luar tersebut akan terbakar sendiri di atas Bumi sehingga menyebabkan tangki tidak bisa digunakan lagi. Ketika pesawat luar angkasa kembali ke bumi, pesawat itu turun dari langit seperti pesawat terbang namun yang berbeda, dia akan melawan dan menembus atmosfer bumi sehingga badan pesawat dibuat dengan bahan khusus. Saat akan mendarat, roda keluar dari bawah pesawat dan berhenti di landasan pacu.
Roket merupakan wahana luar angkasa, peluru kendali, atau kendaraan terbang yang mendapatkan dorongan melalui reaksi roket terhadap keluarnya bahan fluida dari keluaran mesin roket. Dalam sejarahnya, ada banyak roket yang telah diciptakan baik untuk tujuan perang maupun tujuan penelitian ke luar angkasa.
Dari semua roket yang diluncurkan, tentu roket untuk persenjataan adalah roket yang paling kecil dibandingkan dengan roket untuk misi luar angkasa. Roket Saturn V merupakan roket terbesar dan paling bertenaga di dunia. Roket ini memungkinkan manusia untuk melakukan misi pendaratan di bulan. Tinggi Saturn V hampir mencapai 363 kaki atau setara dengan tinggi gedung 40 lantai.
ADVERTISEMENT
Sementara itu roket yang sedang tenar dikembangkan pada masa kini adalah roket Falcon 9 dan Falcon Heavy buatan SpaceX yang diakui mempunyai keunggulan dalam efisiensi roket serta teknologi yang dikembangkan untuk menuju planet Mars.