Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
5 Fakta Unik Kelelawar
7 Juni 2020 14:11 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sering menjadi tersangka utama atas penyebab munculnya berbagai macam virus berbahaya di dunia, ternyata kelelawar memiliki beberapa fakta yang menarik untuk disimak. Berikut rangkuman 5 fakta unik kelelawar.
1. Satu-satunya mamalia yang dapat terbang
ADVERTISEMENT
Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang dapat terbang. Meskipun dapat terbang, anatomi tubuh kelelawar lebih dekat kaitannya dengan manusia dibandingkan dengan burung.
Sayap kelelawar sangat unik. Terdapat lebih dari dua lusin sendi independen dan ditutupi oleh selaput tipis fleksibel. Sayap kelelawar memiliki struktur mirip dengan lengan dan tangan manusia. Berbeda dengan burung dan serangga, gerakan terbang kelelawar dianggap sebagai salah satu gerakan terbang yang paling kompleks, yang melibatkan interaksi kerangka saying yang sangat bersendi dengan membrane kulit yang tipis dan fleksibel. Aerodinamis kepakan sayap kelelawar sangat berbeda dengan kepakan burung maupun serangga. Namun begitu, sayap kelelawar tidak dirancang untuk lepas landas, sehingga untuk terbang mereka harus menjatuhkan diri dari lokasi yang tinggi. Fitur sayap kelelawar inilah yang mungkin menjadi alasan mengapa kelelawar tidur terbalik.
ADVERTISEMENT
2. Berumur panjang
Untuk ukuran mamalia berukuran kecil, kelelawar termasuk dalam mamalia yang dapat bertahan hidup lama. Rata-rata kelelawar dapat bertahan hadap 10 hingga 25 tahun! Umur 30 tahun kelelawar setara dengan 100 tahun umur manusia.
Dilansir dari Batcon, seekor kelelawar kecil, Myotis brandtii jantan, dari Siberia mencetak rekor baru sebagai kelelawar tertua di dunia. Kelelawar tersebut tercatat berumur setidaknya 41 tahun di alam liar. Kelelawar tersebut ditemukan pada tahun 2005 telah memiliki band yang telah disematkan oleh para peneliti sebelumnya yang menangkap kelelawar tersebut pada tahun 1964. Setelah ditangkap kelelawar tersebut kemudian dilepaskan kembali ke alam bebas.
3. Tahi kelelawar sebagai bahan pembuatan bubuk mesiu
Berbicara tentang kotoran, tahi kelelawar yang dikenal sebagai guano, adalah produk kelelawar yang cukup berharga. Guano kaya akan potasium nitrat (saltpeter/sendawa) yang sering digunakan sebagai pupuk. Saltpeter, selain digunakan untuk pupuk, ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat bubuk mesiu.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan guano untuk bahan bubuk mesiu kali pertama dilakukan oleh pemerintah AS pada masa Perang Sipil Amerika tahun 1861-1865. Guano kelelawar dipanen dari gua-gua tempat tinggal ratusan ribu hingga jutaan kelelawar.
4. Ekolokasi, ‘penglihatan’ unik kelelawar
Ekolokasi adalah penggunaan gelombang dan gema suara untuk menentukan di mana sebuah objek berada. Kelelawar menggunakan ekolokasi untuk bernavigasi dan mencari makanan dalam kondisi gelap. Kelelawar akan mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi lebih dari 20.000 Hz atau biasa disebut dengan gelombang ultrasonic. Gelombang ultrasonic dikeluarkan dari mulut atau hidung kelelawar. Ketika gelombang suara mengenai suatu objek, objek tersebut memantulkan gema kembali ke telinga kelelawar. Gema yang diterima telinga kelelawar mampu menunjukkan lokasi objek, ukuran objek, serta bentuk objek tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan ekolokasi, kelelawar dapat mendeteksi objek setipis rambut manusia dalam kondisi gelap total. Ekolokasi juga memungkinkan kelelawar untuk menemukan serangga seukuran nyamuk. Sangat mengesankan!
Ekolokasi pada kelelawar menginspirasi para peneliti dalam mengembangkan sistem navigasi sonar dan radar. Sama seperti ekolokasi kelelawar, sistem navigasi sonar dan radar juga menggunakan gelombang suara untuk menentukan lokasi suatu objek.
5. Kelelawar jantan yang menghasilkan susu
Sama seperti mamalia lainnya, kelelawar betina pun memiliki kelenjar yang akan menghasilkan susu untuk bayi-bayi mereka. Namun uniknya adalah, terdapat satu spesies kelelawar yang jantannya dapat menghasilkan susu.
Penemuan ini mungkin satu-satunya penemuan tentang kelelawar yang paling mengejutkan yang pernah dilaporkan. Spesies tersebut adalah kelelawar buah Dayak, kelelawar dengan lebar sayap 45 cm dan memiliki wajah seperti anjing. Kelelawar tersebut ditemukan di Malaysia dan Borneo.
ADVERTISEMENT
Produksi susu pada jantan mamalia hewan liar belum pernah dilaporkan sebelumnya. Dalam kasus kelelawar buah Dayak, para pejantan memiliki saluran air dan fisiologis yang tepat untuk menyusui. Meski pejantannya menghasilkan susu, namun kelenjar dan puting susu mereka tidak sebesar betina, jumlah susunya pun hanya sekitar sepersepuluh dari susu yang diproduksi oleh betina. Hingga saat ini para ilmuwan belum mengetahui apa fungsi susu tersebut karena pejantan tidak teramati menyusui bayi kelelawar.
Sumber: batcon.org