5 gempa paling mematikan menurut badan survei geologi

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2018 23:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meratakan banyak bangunan dan menelan banyak korban jiwa
Sumber gambar : Pixabay
ADVERTISEMENT
Gempa di Palu, Sulawesi Tengah yang terjadi pada tanggal 28 september kemarin merupakan salah satu gempa terbesar di tahun ini. Menurut Badan Geologi Amerika Serikat, gempa di prediksi terjadi jutaan kali di seluruh dunia tiap tahunya, hanya saja sebagian besar diantaranya tidak terdeteksi oleh badan-badan meteorologi dan geofisika yang tersebar di dunia. Setidaknya , ada satu gempa dengan skala 8 skala Richter yang terjadi setiap tahunya dan 15 gempa dengan skala 7-7,9 SR di muka bumi.
Dalam sejarah manusia, banyak peristiwa gempa yang merenggut banyak korban jiwa, mulai dari ribuan, puluhan, ratusan hingga jutaan orang. Berikut adalah 7 gempa paling mematikan sepanjang sejarah
1. Gempa Shensi, China tahun 1556
Gempa di shensi merupakan salah satu gempa yang paling banyak memakan korban jiwa dalam sejarah. Gempa dengan magnitude sekitar 8 skala Richter terjadi selama beberapa menit dan membuat malapetaka bagi para penduduk. Dampak dari gempa ini membuat rusaknya permukaan tanah,meledaknya aliran air di sungai dan memakan setidaknya 830 ribu korban jiwa. Dalam gempa ini, korban berjatuhan bukan hanya karena gempa itu saja, melainkan adanya kebakaran berhari-hari, banjir, penyakit dan penjarahan yang terjadi pasca gempa.
ADVERTISEMENT
2.Gempa Kanto, Jepang tahun 1923
tepatnya 1 september 1923, gempa dahsyat mengguncan dataran Kanto dan menghancurkan kawasan industri di daerah Tokyo dan Yokohama. Kebakaran hebat terjadi karena ledakan kompor,mesin mesin industri dan adanya angin topan dari Teluk Tokyo yang membuat api dengan cepat menjalar dari rumah kerumah menghanguskan setidaknya 381.000 rumah di tokyo dan memakan 100.000 orang tewas. Akibat dari bencana di Tokyo sempat membuat Jepang berencana untuk memindahkan ibu kotanya.\
3.Gempa Ashgabat, Turkmenistan tahun 1948
Gempa berkekuatan 7,3 SR mengguncang kota Ashgabat,Turkmenistan dengan episentrum yang terletak di dekat desa Gara-Gaudan yang hanya berjarak 25 kilometer dari kota Ashgabat. Kerusakan yang terjadi di kota dan desa desa sekitarnya membuat sebagian besar bangunan bata runtuh, struktur beton rusak berat, dan kereta api tergelincir.Semua infrastruktur kota mengalami kerusakan yang parah kecuali pipa air. Listrik baru bisa terhubung kembali 6 hari setelah gempa dan stasiun kereta api mulai berfungsi 3 hari setelah gempa.Pada musibah tersebut, banyak sumber mengatakan bahwa korban jiwa akibat gempa adalah 10 ribu, namun laporan tahun 2007 oleh Kantor Berita Negara Turkmenistan menyatakan bahwa total korban tewas akibat gempa adalah 176 ribu orang atau sekitar 10% populasi penduduk negara Turkmenistan.
ADVERTISEMENT
4.Gempa Aceh, Indonesia tahun 2004
Gempa yang terjadi di Aceh merupakan salah satu gempa dari 3 gempa terbesar di dunia. Gempa dengan kekuatan 9,1 SR mengguncang Samudra Hindia di lepas pantai pulau Sumatra. Gelombang raksaksa setinggi 30 meter, menghantam dan menghancurkan sebagian besar Banda Aceh. Gempa ini juga dirasakan oleh negara Thailand, Srilangka, India, Maladewa, dan negara pesisir timur Afrika.Dengan total 227.898 korban tewas atau dinyatakan hilang, gempa ini juga memaksa sekita 1,7 juta korban selamat menjadi pengungsi karena hancurnya tempat tinggal mereka. Gempa ini menjadi salah satu bencana terdahsyat di Abad ke-21
5.Gempa Haiti tahun 2010
Gempa 7,0 SR mengguncang Port-au-Prince, Haiti pada 12 Januari 2010 lalu. Sekitar 70% dari bangunan di kota tersebut rata dengan tanah dan mengakibatkan 230 ribu korban tewas. Korban selamat pun terpaksa mengungsi dengan total 1,5 juta korban yang kehilangan tempat tinggal. Sempat menuai kontroversi, Hugo Chavez, Presiden Venezuela mengatakan gempa Haiti merupakan dampak dari uji coba senjata yang dilakukan Amerika Serikat.Chavez menuduh, AS menggunakan gempa Haiti sebagai dalih untuk menduduki negara itu. Caranya, dengan mengirimkan tentara dengan dalih membantu korban gempa meski para ilmuwan menyebut, gempa Haiti ternyata disebabkan oleh patahan yang belum pernah dipetakan.
ADVERTISEMENT