Air dan Kehidupan Manusia

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
25 Maret 2019 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Apa hubungan mendalam antara air dan kehidupan manusia?

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Air dalam Tubuh Manusia
Kebanyakan dari kita hanya tahu bahwa tubuh kita terdiri dari air sebagai komponen utamanya, oleh karenanya sangat berbahaya ketika kita kekurangan air dan terjadi dehidrasi. Namun, yang menarik adalah air dalam tubuh kita ternyata selalu berubah volume nya seiring ktia bertambah dewasa.
Human body | wikipedia.org
Saat manusia belum lahir dan masih dalam kandungan, kandungan air dalam tubuh mereka hampir 100% atau sekitar 95% jumlahnya. Lalu pada waktu lahir keluar dari rahim ibunya, jumlah air dalam tubuh sedikit berkurang menjadi sekitar 77% karena perkembangan biologis tubuh.
Presentase ini semakin berkurang ketika manusia mulai dewasa dan bertambah tua, barulah jumlah air ini menjadi 60-70% di dalam tubuh seperti yang kita ketahui pada umumnya. Tidak heran jika air merupakan faktor penting dalam hidup karena merupakan unsur pembentuk seorang manusia lahir ke dunia.
ADVERTISEMENT
Air Si Pengendali Suhu
Air yang terdiri dari unsur Hidrogen dan Oksigen merupakan perihal penting dalam hidup manusia. Ternyata layaknya mesin pendingin yang memerlukan pertukaran panas serta pengaturan suhu di dalam sistemnya, air juga menjaga suhu yang ada di bumi dan tubuh manusia.
Water earth | pixabay.com
Menurut Environmental Protection Agency (EPA), air mengatur suhu bumi dan juga mengatur suhu tubuh manusia, membawa nutrisi dan oksigen ke sel, bantalan sendi, melindungi organ dan jaringan, dan menghilangkan limbah yang tidak diperlukan baik itu dalam proses pencampuran maupun sistem yang saling bereaksi satu sama lain.
Dalam perannya menjaga suhu bumi maupun tubuh manusia, air berperan sebagai pendingin dari panas yang menyebabkan suhu berlebih dalam kesatuan sistem baik di bumi maupun tubuh manusia. Peran ini sangat penting karena jika tidak ada air mungkin suhunya akan naik jauh berkali-kali lipat. Namun, bukan berarti air dapat menjaga suhu dalam batas tertentu, jumlahnya yang juga terbatas dengan pemanasan global yang terus terjadi menyebabkan tidak seimbangnya ekosistem di bumi sehingga banyak es di kutub yang mencair juga.
ADVERTISEMENT
Air yang Dikonsumsi Manusia
Jumlah ini diperkirakan lebih banyak yang terbuang dari pada masuk ke dalam tubuh. Hampir dalam setiap aktivitas manusia tidak akan dapat dipisahkan dari air, baik itu air yang dikonsumsi dan masuk ke tubuh maupun air untuk keperluan sehari-hari.
Human right to water and sanitation | wikimedia.org
Pada umumnya air yang dikonsumsi oleh orang Indonesia untuk aktivitasnya sehari-hari berkisar antara 100 - 200 L atau 3.000 - 6.000 L per bulan, semua aktivitas ini rata-rata digunakan untuk keperluan mandi maupun cuci-cuci lainnya dimana air terbuang ke saluran. Beberapa diantaranya mungkin mengkonsumsi lebih tinggi mencapai 300 - 400 L per hari tergantung borosnya pemakaian air yang digunakan.
Hal yang menarik adalah ternyata air yang dikonsumsi untuk tubuh manusia sebagai kebutuhan pokoknya sehari-hari sangat sedikit, jumlahnya hanya kurang lebih 1.000 L per tahun atau setara dengan pemakaian air untuk aktivitas pencucian dalam waktu kurang dari seminggu, jumlah ini terhitung merupakan kebutuhan ideal dan mungkin banyak yang meminum air jauh di bawah angka tersebut.
ADVERTISEMENT
Efek Mpemba
Efek air yang membeku dan menyebabkan volumenya lebih besar dari air yang mencair mungkin adalah hal yang sering kita dengar. Hal ini dapat kita temukan ketika mengisi botol plastik yang terlalu penuh dan menyebabkan botol tersebut mengembung dari biasanya. Namun ada fakta lain yang menarik dari air, ternyata air panas lebih cepat membeku dibandingkan air dingin.
mpemba effect winter snow | pixabay.com
Hal ini dinamakan efek Mpemba, ditemukan oleh Erasto Batholomeo Mpemba pada tahun 1963, adalah pengamatan bahwa dalam beberapa keadaan air yang lebih hangat dapat membeku lebih cepat dari pada air yang lebih dingin.Meskipun ada beberapa dukungan yang dipublikasikan secara bertentangan, ada ketidaksepakatan mengenai apa efeknya dan dalam keadaan apa hal itu terjadi.
ADVERTISEMENT
Ada laporan fenomena serupa sejak zaman kuno, meski diduga dengan detail yang tidak mencukupi untuk klaim yang akan direplikasi. Fenomena itu, bila dianggap berarti "air panas membeku lebih cepat daripada dingin", sulit untuk direproduksi atau dikonfirmasikan karena pernyataan ini tidak jelas. Sejumlah kemungkinan penjelasan untuk efek telah diajukan dan masih dalam tahap pengujian yang lebih lanjut seperti apa keadaan itu terjadi.