Konten dari Pengguna

Alternatif Mudah Untuk Memantau Kebugaran

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
3 Desember 2019 9:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selain BMI, Ini Alternatif Mudah Lainnya Untuk Memantau Body Fat Anda.
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda bahwa ada metode mudah lainnya yang dapat menentukan apakah seseorang memiliki berat badan ideal yang sehat? Dua metode berikut ini diklaim lebih akurat dibandingkan dengan metode BMI. Apa saja metode tersebut? Simak penjelasannya.
Apakah berat badan Anda ideal? Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Apakah berat badan Anda ideal? Sumber: Pixabay
Dari berbagai macam metode untuk menentukan apakah seseorang memiliki berat badan ideal, BMI adalah salah satu metode yang popular digunakan bahkan hingga saat ini. BMI atau (Body Mass Index atau Indeks Massa Tubuh) dikembangkan pada tahun 1830-an oleh Lambert Adolphe Jacques Quetelet, seorang astronom dan ahli matematika dari Belgia. Nilai BMI dapat ditentukan menggunakan rumus matematika sederhana seperti berikut ini:
Meskipun begitu peneliti mengungkapkan bahwa metode BMI memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya yaitu tidak dibedakannya antara massa lemak dan massa otot. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk mencari alternatif lain untuk menentukan BB ideal dengan mempertimbangkan lemak tubuh terutama yang berada di area pinggang dan pinggul. Berikut ini adalah dua metode sederhana yang dianggap lebih akurat untuk menentukan berat badan ideal yang sehat.
ADVERTISEMENT
1. Rasio pinggang - pinggul
Rasio pinggang – pinggul atau Waist-to-Hip Ratio (WHR) merupakan perbandingan antara lingkar pinggang dengan lingkar pinggul. Selain perhitungan WHR yang sangat mudah, nilai WHR diklaim cukup akurat untuk melihat distribusi lemak tubuh yang tersimpan di area pinggang, pinggul, dan bokong. nilai WHR juga dapat membantu memprediksi risiko seseorang terkena penyakit jantung dan diabetes.
Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul. Sumber: Wikimedia Commons
Lingkar pinggang dapat diperoleh dengan mengukur area pinggang Anda (berada di atas pusar) sesaat setelah Anda menghembuskan napas, bukan saat menarik nafas. Sedangkan lingkar pinggul data diperoleh dibagian pinggul, sejajar dengan bawah sendi paha, di bagian bokong yang paling lebar. Kemudian catat kedua hasil pengukuran, misalnya dalam sentimeter. Setelah itu Anda dapat menghitung rasio pinggang dan pinggul dengan rumus matematika sederhana:
ADVERTISEMENT
WHR = Lingkar Pinggang / Lingkar Pinggul
Berdasarkan WHO kisaran nilai WHR yang sehat adalah kurang dari atau sama dengan 0.85 untuk wanita, dan kurang dari atau sama dengan 0.90 untuk pria. WHO juga menyarankan agar nilai WHR tidak melebihi nilai 1, baik untuk wanita maupun pria. Jika nilai WHR lebih dari 1 maka risiko terkena penyakit jantung dan penyakit lain terkait dengan obesitas akan semakin tinggi.
Nilai WHR dapat dengan sangat mudah diperoleh, namun perlu diingat WHR tidak direkomendasikan untuk orang dengan tinggi badan kurang dari 153 cm dan juga BMI lebih dari 35. Perhitungan WHR juga tidak dianjurkan untuk diterapkan pada anak-anak kurang dari 13 tahun.
2. Rasio pinggang – tinggi badan
ADVERTISEMENT
Rasio pinggang – tinggi badan atau disebut juga dengan Waist-to-Height Ratio (WHtR) merupakan sebuah metode yang sering digunakan sebagai indikator yang mudah dan sederhana untuk menilai berat badan ideal dan risiko terkena penyakit kardiovaskular. Sama seperti WHR, kalkulasi WHtR juga tergolong sangat mudah, cepat, dan cukup akurat. Setelah mengukur lingkar pinggang dan tinggi badan (bisa dalam sentimeter ataupun inci), Anda bisa memasukkan hasil pengukuran ke dalam rumus berikut:
WHtR = Lingkar Pinggang / Tinggi Badan
Nilai batas WHtR yang disarankan adalah kurang dari 0.5. Nilai 0.5 ini diartikan juga sebagai imbauan untuk menjaga lingkar pinggang untuk kurang dari setengah tinggi badan. Jika nilai WHtR lebih dari 0.5 maka risiko terkena penyakit kardiovaskular semakin tinggi dan memperpendek usia hidup seseorang.
Ilustrasi mengukur lingkar pinggang. Sumber: Pixabay
Angka memang bukan segalanya, tapi setidaknya dengan pengukuran dan perhitungan sederhana tersebut kita dapat memantau lemak tubuh dan melakukan pencegahan penyakit terkait obesitas dengan mudah, murah, dan cukup akurat. Jadi bagaimana hasil perhitungan WHR dan WHtR Anda?
ADVERTISEMENT
Sumber:
https://www.healthline.com/health/how-much-should-i-weigh