Antartika, Tempat yang Tidak Seperti Bumi

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
12 Mei 2019 14:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Fakta berbeda tempat ini mungkin akan menjadikan kita seperti tidak tahu apa-apa

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ini tentu bukan berbicara tentang air laut, namun air tawar yang bisa dikonsumsi oleh manusia secara langsung yang terdapat pada tempat ini. Kita tahu bahwa manusia tidak bisa langsung mengkonsumsi air laut masuk ke tubuhnya. Akan tetapi, air tawar yang menjadi sumber kehidupan utama manusia jumlahnya sangat sedikit dibandingkan air laut. Bahkan sebagian besar air ini ada di sebuah daratan luas yang kita kenal dengan nama Antartika.
map of the world map relief | pixabay.com
Antartika adalah sebuah benua besar di kutub selatan Bumi yang hampir seluruhnya tertutup oleh lapisan es yang sangat tebal, bahkan bisa mencapai ribuan meter. Menurut suatu penelitian, ternyata lapisan es Antartika menyimpan sekitar 90% air tawar yang ada di permukaan planet Bumi. Bagian dalam benua ini sangat kering dengan hanya salju turun sangat kecil setiap tahunnya, sehingga membuat sebagian besar Antartika menjadi gurun tandus dengan suhu yang sangat ekstrim tentunya.
ADVERTISEMENT
Beberapa penelitian menenmukan bahwa diperkirakan di area tersebut tidak turun hujan sampai 2 juta tahun lamanya. Antartika sebenarnya adalah tempat dimana curah hujan sangat rendah (baik itu hujan maupun salju) tetapi tetap sangat dingin.
Antarctica Ice Caps | pixabay.com
Secara umum, udara disana jauh lebih dingin dari pada air laut. Air laut biasanya antara +5 dan -2 derajat Celcius tetapi udara yang ada di daratan bisa jauh di bawah -2 derajat Celcius. Beberapa ilmuan menyebut ini seperti gurun, dalam artian bahwa ada sedikit hujan, namun setiap hujan yang jatuh jarang meleleh dan menambah es di kutub. Bagian bawah es ini mungkin berusia lebih dari 100.000 tahun dan memiliki catatan lapis demi lapis dari sejarah bumi dengan setiap lapisan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Pada beberapa area yang jauh dari matahari dan terik sendiri bahkan diperkirakan tidak turun hujan sama sekali untuk waktu yang sangat lama. Para ilmuan memperkirakan bahkan lamanya bisa mencapai 2 juta tahun sehingga menyebabkan area tersebut sangat amat kering.
Akibat tidak adanya zona waktu, terkadang beberapa stasiun yang ada disana menghitung dan mengasumsikan sendiri waktu yang ada dengan negara yang mengoperasikannya. Garis bujur Bumi bertemu di Kutub Selatan geografis di Antartika. Ini berarti, dalam teori, salah satu zona waktu dunia dapat digunakan di sana. Karena Antartika sebagian besar tidak berpenghuni, benua itu tidak secara resmi dibagi menjadi zona waktu tertentu.
Time in Antarctica | wikipedia.org
Namun, ada sejumlah stasiun penelitian, yang masing-masing mengamati waktu lokalnya sendiri. Beberapa stasiun menggunakan zona waktu negara yang mengoperasikan mereka, sementara yang lain mengamati waktu lokal dari negara-negara bagian terdekat.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, Stasiun Palmer adalah stasiun penelitian Amerika Serikat, tetapi menyimpan Waktu Musim Panas Chili (CLST) karena Chili adalah negara terdekat. Stasiun McMurdo, mengikuti New Zealand Standard Time (NZST) selama waktu standar yang ada dan New Zealand Daylight Time (NZDT) selama periode Daylight Saving Time (DST) di Selandia Baru. Stasiun Troll berubah antara Greenwich Mean Time (GMT) dan Central European Summer Time (CEST), yang berjarak 2 jam. Perhitungan zonasi yang cukup rumit bukan?
Pertama kalinya dalam sejarah ada orang yang melakukan kencan di Antartika melalui aplikasi tinder. Tepatnya pada bulan Desember yang sepi di Stasiun McMurdo Antartika, seorang ilmuwan Amerika yang melakukan penelitian di sana memutuskan untuk masuk ke aplikasi tinder untuk membuang waktunya dan “bersenang-senang”. Dia telah menggunakan aplikasi kencan seluler tersebut di Amerika selama beberapa bulan, dan ingin melihat jika ada wanita yang tersedia di gurun tandus Antartika tanpa cinta.
Couple | wikimedia.org
Pada awalnya, tentu layaknya perkiraan setiap orang tidak ada profil yang muncul. Namun ketika dia memperluas radius lokasi aplikasi, dia menemukan seseorang yang tidak lain adalah peneliti juga. Wanita tersebut bekerja di suatu tempat dengan jarak waktu tempuh hanya 45 menit naik helikopter dari stasiun pangkalan terdekat yang ada. Dia mengusap ke kanan, menunjukkan minatnya dan beberapa menit kemudian sang wanita membalas. Tidak disangka pertemuan tersebut menjadi kencan pertama yang pernah dlakukan di Antartika dalam sebuah misi penelitian.
ADVERTISEMENT