Apakah benar manusia hanya memakai 10% dari kemampuan otak ?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
15 Maret 2019 17:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber Gambar : Pixabay
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf di dalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
ADVERTISEMENT
Jika suka membaca kisah-kisah motivasi, Anda pasti pernah mendengar bahwa rata-rata manusia hanya memakai 10 persen dari kemampuan otaknya. Sementara itu, orang-orang pintar seperti Albert Einstein mampu menggunakan lebih dari itu dan menciptakan berbagai hal menakjubkan. Kisah tersebut memang menarik dan memotivasi, tetapi sayangnya hanya sekadar mitos belaka. Neurologis Barry Gordon dari Johns Hopkins School of Medicine, Amerika Serikat, bahkan menyebut mitos 10 persen pantas ditertawakan.
Walaupun tidak ada yang tahu asal mula legenda tersebut, mitos 10 persen sering kali diasosiasikan dengan psikolog AS William James yang dikutip pernah menulis dalam bukunya The Energies of Men bahwa manusia hanya menggunakan sedikit dari sumber daya mental dan fisik yang ada. “Kenyataannya, kita menggunakan semua bagian dari otak dan sebagian besar dari otak kita aktif setiap saat,” ujar Gordon kepada Scientific American 7 Februari 2008. Hanya pada saat kita beristirahatlah, otak juga beristirahat dan hanya digunakan sebagian. Gordon melanjutkan, gampangnya, otak hanya sekitar tiga persen dari berat tubuh kita, tetapi menggunakan 20 persen dari energi tubuh. Ke mana energi tersebut dialokasikan? Para peneliti berkata bahwa mayoritas energi digunakan oleh otak untuk menghidupi jutaan neuron yang berkomunikasi satu sama lain. Inilah yang membuat otak memiliki fungsi yang lebih tinggi daripada organ lainnya. Sementara itu, sisanya digunakan oleh otak untuk mengontrol aktivitas lain seperti detak jantung atau menyetir mobil. Pendapat Gordon juga disetujui oleh neurologis John Henley di Mayo Clinic, Rochester, Minn. Meskipun tidak semua bagian otak bekerja di saat yang sama, para peneliti telah menemukan bahwa dalam waktu 24 jam, seluruh bagian otak akan bekerja. “Bukti menunjukkan bahwa dalam sehari Anda menggunakan 100 persen kemampuan otak,” ucap Henley. Dalam tidur sekalipun, korteks frontal yang berfungsi untuk berpikir, menyadari dirinya, dan mengenali lingkungan tetap aktif. Lalu, untuk tindakan sederhana seperti minum kopi di pagi hari, Anda harus berjalan menuju pembuat kopi, mengambilnya, menuangkan ke cangkir, dan menyisakan tempat untuk dituangi krim. Selama proses tersebut berlangsung, lobus oksipital dan lobus parietal, motorik sensorik dan korteks sensorik motorik, ganglia basal, otak kecil, dan lobus frontal harus bekerja dan aktivitas neuron terjadi hampir di seluruh bagian otak dalam waktu beberapa detik.
ADVERTISEMENT
Henley mengatakan, hal ini bukan berarti bahwa Anda tidak akan bisa melakukan kegiatan sehari-hari jika ada bagian otak yang terganggu atau rusak. “Ada orang-orang yang telah melukai otak mereka atau otaknya diambil sebagian, tetapi masih bisa hidup seperti biasa. Hal ini karena otak memiliki cara untuk mengompensasi kekurangannya dan membuat bagian lain yang tersisa mengambil alih tugas tersebut,” ujarnya.
Meski seluruh fungsi otak sebenarnya berjalan aktif dalam kapasitas maksimalnya (dan bisa terus ditingkatkan), tapi kinerja otak juga bisa menurun.Penurunan fungsi otak pada umumnya dipengaruhi oleh penuaan alamiah dan juga bisa dipercepat dengan gaya hidup buruk. Misalnya dengan mengonsumsi alkohol, merokok, asupan makanan berlemak, dan kebiasaan hidup serba mager. Terlebih, penurunan fungsi otak juga dikaitkan dengan penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan demensia yang bisa semakin menumpulkan kemampuan otak Anda. Maka jika ingin memastikan seluruh fungsi otak Anda berjalan optimal, dukung dengan pola hidup sehat. Biasakan juga untuk terus melatih otak dengan “olahraga otak sederhana“, misalnya mengisi TTS, bermain puzzle, hingga bermain sudoku.
ADVERTISEMENT