Konten dari Pengguna

Apakah Ilmu Alkimia itu Benar?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
17 Agustus 2019 20:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika kita mendengar kata alkemist, mungkin yang terbayang adalah seseorang yang seperti penyihir.
ADVERTISEMENT
Profesi alkemist adalah orang yang mendalami ilmu alkimia. Alkimia berasal dari bahasa Arab
Al-kimiya. “Kem” berarti hitam dalam bahasa Mesir, dan diduga maknanya adalah tanah hitam di sekitar sungai Nil. “Chyma” juga mungkin berasal dari bahasa Yunani kuno yang memiliki makna mencampur metal.
Orang mempersepsikan ilmu ini erat kaitannya dengan mencampurkan berbagai bahan aneh seperti sayap kelelawar dengan darah untuk mendapatkan suatu reaksi. Namun, beberapa orang telah menyadari bahwa alkemist tidak seperti yang mereka lihat dalam Harry Potter atau upacara Wiccan. Sebaliknya, para alkemist mungkin merupakan salah satu diantara orang-orang brilian dalam masanya.
Inti dari ilmu Alkimia sebenarnya adalah untuk menemukan bagaimana cara alam bekerja sehingga kemudian dapat dimanfaatkan untuk tujuan tertentu. Untuk mencapai hal tersebut, para alkemist percaya bahwa memurnikan jiwa, raga, dan pikiran amatlah perlu untuk mendapatkan pemahaman yang sempurna.
ADVERTISEMENT
Mengubah Besi Menjadi Emas
Orang-orang yang mempraktikkan ilmu alkimia tertarik untuk mencari obat yang dapat menyembuhkan segala jenis penyakit. Mereka juga tertarik untuk mengubah logam dasar seperti besi (Fe) menjadi logam mulia berharga tinggi seperti emas (Au). Orang-orang Cina dikenal sebagai orang-orang pertama yang tertarik untuk mendalami ilmu ini, kemudian diikuti oleh orang-orang Eropa Barat. Di tahun-tahun pertama CE. (common era), orang-orang Cina dan India dengan tekun mempelajari mengenai Alkimia. Sementara orang-orang Eropa Barat baru belajar di sekitar abad pertengahan (1000 CE-1500 CE).
Karena pemikiran Aristoteles dan filosofis kuno Yunani lain, alkemist percaya bahwa alam akan bertransformasi dengan sendirinya menjadi ke bentuk yang lebih sempurna. Karena emas merupakan logam yang awet dan tidak berkarat, mereka beranggapan bahwa semua jenis logam termasuk besi pada akhirnya akan mampu berubah dalam bentuk sempurna nya yaitu emas. Karena kepercayaan ini, maka alkemist mencari berbagai macam cara untuk mempercepat reaksi berubahnya besi menjadi emas ini untuk dikerjakan di laboratorium mereka.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan kuali mendidih dan cawan lebur mereka, dalam perjalanannya akhirnya alkemist menemukan berbagai macam hal seperti bagaimana caranya membuat berbagai aroma parfum serta berhasil mengubah sifat beberapa campuran logam (alloy). Namun, uniknya tidak ada pendidikan formal alkemist. Sebaliknya, karena menganggap ilmu temuan mereka amatlah berharga, alkemist hanya menulis laporan dalam bentuk simbol-simbol yang hanya dapat dimengerti oleh kelompok mereka sendiri.
Alkemist Bisa Muncul dimana Saja
Isaac Newton, ilmuwan Inggris yang terkenal karena hukum gerak Newton dan teori gravitasinya diketahui meninggalkan banyak catatan mengenai Alkimia. Pada Maret 2016 catatan-catatan ini dibeli oleh Chemical Heritage Foundation (CHF), setelah sebelumnya disimpan sebagai properti perorangan selama beberapa dekade. Catatan ini membahas mengenai Merkuri dan pembuatan pohon philosopi (philosophy tree/Diana tree) yang terkenal di antara alkemist karena struktur kristalnya yang unik menyerupai bentuk dahan-dahan pohon dan dipercaya akan kemampuannya untuk mengubah besi menjadi emas. Catatan ini disalin oleh Newton dari catatan alkemist terkenal, yang berisi beberapa koreksi yang dibuat Newton mengenai manuskrip tersebut. Hal ini merupakan indikasi ketertarikan Newton dalam bidang ini.
ADVERTISEMENT
Apakah Alkimia dapat Terbukti secara Ilmiah?
Tujuan menciptakan pohon filosofi adalah mengubah besi menjadi emas dan mencapai hidup abadi. Karena alkemist-alkemist yang dahulu menekuni bidang ini sekarang telah meninggal, maka bisa dipastikan bahwa pohon filosofi adalah mitos belaka. Namun demikian, alkemist tidak sepenuhnya salah. Kini kita benar-benar bisa mengubah elemen-elemen metal menjadi emas dengan memanfaatkan benda bernama particle accelerator. Walaupun biayanya sangat besar dan tidak praktis sehingga tidak sepadan dengan harga emas yang dihasilkan. Walaupun, banyak ketidakcocokan antara alkimia dengan ilmu sains yang ada sekarang, serta walaupun para alkemist tidak berhasil mencapai tujuannya untuk hidup abadi ataupun mengubah besi menjadi emas, mereka adalah pelopor praktisioner di bidang kimia yang memiliki sumbangsih besar kepada kemajuan ilmu kimia yang dapat kita nikmati saat ini.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi kegiata Alkimia. Sumber Gambar : Pixabay
Sumber :
https://www.livescience.com/39314-alchemy.html
https://www.livescience.com/54162-newton-recipe-for-philosophers-stone-rediscovered.html
https://science.howstuffworks.com/alchemy-to-chemistry.htm