Konten dari Pengguna

Asal mula hewan peliharaan

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
17 Februari 2020 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar : Pixabay
ADVERTISEMENT
Sejak zaman dulu, manusia sudah memelihara hewan. Tujuannya bermacam-macam, ada yang dijadikan sumber makanan sampai yang dijadikan teman. Manusia sudah memelihara hewan jauh sebelum sejarah mencatatnya. Manusia mulai memelihara hewan supaya dapat terbebas dari cara hidup berburu yang sulit. Tidak hanya itu, hidup manusia pada zaman dahulu berpindah-pindah. Namun, setelah manusia mulai memelihara hewan dan berternak, mereka hidup menetap dan membangun rumah di suatu tempat. Sejak saat itulah, manusia mulai mengumpulkan harta benda dan hidup bermasyarakat.Tentang Hewan Peliharaan. Dalam lingkup definitif, hewan peliharaan merujuk pada jenis binatang apa pun yang dipelihara oleh manusia atas dasar kesenangan atau menjadi teman. Namun, bagi para pecinta hewan, ada kalanya lebih dari itu. Hubungan antara hewan dan manusia bisa melibatkan perihal dan perasaan yang lebih kompleks, seperti persahabatan, kasih sayang, spiritual, hingga ikatan batin. Dan, terlepas dari hewan yang dipelihara dengan tujuan komersial, hewan piaraan seperti anjing, kucing, atau hamster, juga menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan manusia, atau simbiosis mutualisme. Di satu sisi, manusia mendapatkan teman, hiburan, atau bantuan saat dibutuhkan, sementara para hewan akan selalu memperoleh perlindungan, perhatian, dan makanan yang cukup tanpa perlu berkeliaran.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan temuan arkeologi, hubungan semacam ini, telah berlangsung sejak zaman prasejarah. Diduga, hewan peliharaan hampir selalu ada dalam setiap budaya dan peradaban, karena memelihara hewan dapat memenuhi kebutuhan manusia yang universal dan mendalam. Dalam sejarah, entitas hewan peliharaan berkaitan dengan proses domestikasi hewan. Sebut saja, spesies yang diperkirakan sebagai hewan peliharaan pertama, anjing liar ditangkap oleh manusia, lalu membentuk suatu hubungan kerja sama. Dengan kecepatan lari, rahang yang kuat, dan kemampuan melacak mangsa, anjing sangat bermanfaat untuk berburu dan menjalankan tugas penjagaan. Anjing-anjing tersebut lantas mendapatkan keuntungan berupa pasokan makanan dan kehangatan dari api unggun.Lukisan dan ukiran di perkemahan dan kuburan kuno, juga secara tidak langsung menunjukkan bahwa anjing telah mengalami domestifikasi dan menjadi hewan peliharaan sejak zaman Paleolitik. Di Mesopotamia, anjing yang mirip dengan ras mastiff modern pun tampak ikut serta dalam perburuan singa. Keberadaan hewan peliharaan juga sering digambarkan dalam kehidupan keluarga di Mesir kuno, seperti menemani manusia dalam perburuan atau sekadar duduk di bawah kursi.
ADVERTISEMENT
Selain anjing, kuda dan kucing juga termasuk hewan yang memiliki hubungan dekat dengan manusia. Namun, rupanya tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kuda atau kucing telah menjadi hewan piaraan di masa Paleolitik atau Mesolitik. Baru sekitar 2000 SM, kuda terlibat dalam pertempuran kereta yang fenomenal di Timur Tengah. Dan, kuda sebagai hewan tunggangan baru berkembang hingga beberapa abad kemudian. Sementara itu, diperkirakan kucing juga tidak menjadi hewan peliharaan hingga abad ke-16 SM, pada masa Kerajaan Baru di Mesir. Dugaan ini cukup janggal, karena penduduk Mesir kuno telah menjinakkan berbagai jenis hewan, mulai dari singa, hyena, monyet, angsa Nil, dan anjing, sejak masa Kerajaan Lama. Hanya saja, setelah mengalami domestifikasi, kucing menjadi begitu populer, bahkan berkembang menjadi salah satu hewan yang disembah dan dimuliakan.Perbedaan antara hewan peliharaan dan hewan budidaya yang paling kentara terletak pada level interaksi hewan dan manusia. Ikatan sentimentil ini bahkan tersurat dalam mitos, seni, dan sastra. Misalnya, kasih sayang antara The Great Alexander dan kuda bernama Bucephalus yang melegenda hingga ikon yang lebih modern seperti Canine dan Rin Tin Tin.Namun, tentu tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan antara hewan peliharaan dan manusia pun tidak lepas dari alasan praktis dan ekonomis. Menangkap hewan buruan yang menjadi makanan manusia, merupakan fungsi paling natural dari hewan peliharaan, seperti anjing, kucing, hyena, elang, dan singa. Selain itu, hewan peliharaan juga bertugas untuk menggembala dan menjaga hewan ternak, rumah, wilayah, atau manusia, karena dapat bersuara keras, serta memiliki indera penciuman atau pendengaran yang tajam.
ADVERTISEMENT
Dan lalu, seiring dengan peradaban yang berkembang selama berabad-abad, hewan peliharaan kini menjadi komoditas internasional yang diperjualbelikan atas berbagai tujuan. Mengikuti kegiatan dan kebutuhan manusia yang semakin variatif, ada kalanya hewan peliharaan bertindak sebagai hewan pertunjukan, koleksi, hobi, perlombaan, olahraga, sarana edukasi, atau sekadar estetika di suatu area publik. Jenis-jenis hewan peliharaan pun semakin beragam, mulai dari ikan hingga serangga. Hanya saja, di balik perdagangan hewan peliharaan yang begitu megah, kerap terjadi tragedi. Ada saja oknum yang abai dan tidak bertanggungjawab, turpelajaraut menjual hewan-hewan yang eksotis, seperti orang utan dan burung tropis yang langka. Padahal, sering kali pembeli hewan-hewan tersebut tidak memiliki cukup pengetahuan dalam pemeliharaan satwa, hingga mereka rentan terkena penyakit, bahkan kematian.
ADVERTISEMENT