Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Aspal Ramah Lingkungan
2 Juli 2017 13:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembangunan jalan identik dengan berbagai isu lingkungan.
Ketika lahan dibuka untuk dibangun jalan, isu alih fungsi lahan adalah yang pertama kali muncul. Pembukaan lahan juga berdampak pada keanekaragaman tumbuhan dan hewan pada lahan yang dialihfungsikan. Berikutnya, tanah yang dillapisi oleh aspal tidak akan bisa menyerap air apalagi dengan penebangan pohon sepanjang jalur yang akan digunakan. Perekatan aspal menggunakan bitumen yaitu salah satu produk turunan minyak bumi juga menjadi isu.
ADVERTISEMENT
Berbagai isu lingkungan tersebut mendorong berbagai penelitian untuk mengurangi dampak lingkungan akibat penggunaan aspal. Salah satunya adalah mengganti bitumen dengan serat tumbuhan yaitu lignin. Serat tumbuhan ini diperoleh dari ekstrak batang tumbuhan yang keras. Sifat lignin yang memiliki struktur kuat sehingga stabilitas dimensi jalan serta ketahanan aspal terhadap sinar matahari maupun hujan setara dengan aspal yang direkatkan dengan bitumen. Bahan lain juga mulai diteliti untuk menggunakan bitumen seperti limbah plastik bahkan alga.
Setiap tahun sekitar 400 sampai 500 ribu ton bitumen digunakan dalam pembuatan jalan. Apabila material ini dapat digantikan oleh lignin dari tumbuhan yang dapat diperbarui, maka dampak buruk pada lingkungan dapat dikurangi. Lebih lanjut, belum ada penelitian apakah penggunaan lignin untuk pembuatan jalan dapat lebih menguntungkan bagi proses penyerapan air. Selain itu, dampak ekologi akan alih fungsi lahan juga tidak serta merta terselesaikan. Sebelum mengganti bahan pembuatan jalan sehingga lebih ramah lingkungan, hal utama yang perlu dikaji adalah dampak pembangunan tersebut dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT