Bagaimana Cara Menjadi Astronaut NASA?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
6 Juli 2020 1:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak dari kita yang bercita-cita ingin menjadi astronaut ketika kecil dulu. Cita-cita yang keren karena bisa terbang ke luar angkasa. Sayangnya berapapun banyaknya anak Indonesia yang ingin menjadi astronaut, belum ada satu-pun dari mereka yang berhasil mewujudkan impian ini. Sudah ada 553 astronaut yang berasal dari 38 negara yang berhasil sampai ke orbit bumi.
Astronot NASA. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Meskipun banyak yang ingin menjadi astronaut, tapi mungkin sedikit yang tahu bagaimana cara meniti karier dalam profesi ini. The National Aeronautics and Space Administration (NASA) adalah badan milik AS yang menangani masalah eksplorasi dan riset di luar angkasa. NASA secara konsisten menelurkan astronaut-astronaut untuk pergi ke luar angkasa. Saat ini NASA merupakan badan yang menghasilkan paling banyak astronaut di dunia, yaitu 339 orang atau sekitar 60 persen dari total astronaut yang pernah ada. Bagaimana untuk menjadi astronaut di NASA?
ADVERTISEMENT
Menjadi astronaut adalah hal yang sangat bergengsi di AS. Itulah mengapa banyak yang bersedia mengikuti pelatihannya yang sangat berat meskipun tidak ada jaminan mereka akan pergi ke luar angkasa. Mereka yang ingin menjadi astronaut harus memiliki kondisi fisik yang prima. Mereka juga harus memiliki kemampuan-kemampuan teknis untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang berat di pesawat atau stasiun luar angkasa.
Pada akhir tahun 1950-an, astronaut NASA merupakan tentara militer yang memiliki pengalaman menerbangkan pesawat jet dan memiliki pengetahuan teknik. Mereka juga harus lebih pendek dari 180 cm agar muat di dalam pesawat luar angkasa Mercury.
Peraturan tersebut-pun berubah. NASA mulai memahami pentingnya pemahaman sains untuk mengeksplorasi luar angkasa. Pada 1964, NASA mulai mencari saintis untuk menjadi astronaut. Mereka yang memiliki gelar Doktor dalam bidang kedokteran, teknik, dan ilmu alam seperti fisika, kimia, dan biologi dapat mengajukan diri menjadi astronaut.
ADVERTISEMENT
Saat ini, NASA mengharuskan calon astronaut-nya memiliki gelar master dalam bidang teknik, biologi, fisika, ilmu komputer, atau matematika. Selain latar belakang pendidikan tersebut, mereka yang sedang menempuh pendidikan Doktor dalam bidang-bidang tersebut, mereka yang memiliki gelar Doktor dalam bidang kedokteran atau osteopatik, dan mereka yang lulus dari sekolah penerbangan juga dapat mendaftar menjadi astronaut.
Para kandidat harus memiliki pengalaman kerja selama dua tahun atau memiliki setidaknya 1000 jam terbang sebagai pilot pesawat jet. Mereka harus berhasil lolos ujian fisik untuk astronaut, yaitu penerbangan yang berdurasi amat panjang.
Selain itu, ada kemampuan-kemampuan lain yang dapat menjadi asset dalam proses seleksi, seperti misalnya kemampuan menyelam, pengalaman di alam bebas, kepemimpinan, kerja sama, dan kemampuan berbahasa asing terutama bahasa Rusia. Semua astronaut NASA diwajibkan belajar bahasa Rusia.
ADVERTISEMENT
Tim seleksi astronaut NASA kemudian akan mereview semua aplikasi satu persatu secara teliti. Rekor jumlah aplikasi tertinggi adalah pada 2016 yang mencapai 18.300 aplikan. Sejumlah kecil dari mereka yang memiliki kualifikasi tinggi akan diundang untuk wawancara tahap satu pada kantor NASA di Texas. Selanjutnya, wawancara tahap dua dilakukan dan akhirnya kandidat astronaut-pun terpilih.
Para kandidat tersebut kemudian harus mengikuti pelatihan dasar astronaut selama dua tahun yang meliputi spacewalking, pengoperasian stasiun luar angkasa, menerbangkan pesawat jet T-38, dan mengendalikan robot.
Bagaimana? Menarik bukan untuk menjadi astronaut? Tapi sayangnya hanya warga negara AS saja yang dapat menjadi astronaut NASA.