Bagaimana Lem Bisa Memberi Efek Lengket?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
5 Mei 2018 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lem atau perekat memiliki bahan dasar polimer yang terbentuk dari molekul-molekul besar, hasil dari menyatunya molekul-molekul yang lebih kecil.
ADVERTISEMENT
Polimer ini yang membuat lem menjadi kuat, fleksibel, dan mudah menyebar. Sifat yang dimiliki lem membuatnya mampu menempel pada berbagai bidang permukaan, seperti kertas, plastik, kaca, kayu, dan berbagai permukaan lainnya.
Bahan yang tidak kalah penting terdapat pada lem yaitu air. Untuk dapat melekatkan benda-benda dengan kuat, polimer yang bercampur air akan mengalami proses yang dinamakan “adhesi mekanik”.
Saat lem diaplikasikan pada benda yang ingin direkatkan, udara akan mengenai bahan lem, sehingga air yang terdapat pada lem akan menguap atau berubah dari cair ke gas.
Ketika air menguap tersebut, hanya polimer yang lengket saja yang tersisa dalam lem. Tanpa adanya air, lem akan mengering, menjadi keras, dan melekat erat pada benda yang telah ditempelkan.
ADVERTISEMENT
Tapi jangan bayangkan efek lem ini berlaku untuk melekatkan dua hati yang terpisah ya.
Sumber gambar: commons.wikimedia.org