Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Bagaimana Lem Bisa Memberi Efek Lengket?
5 Mei 2018 18:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lem atau perekat memiliki bahan dasar polimer yang terbentuk dari molekul-molekul besar, hasil dari menyatunya molekul-molekul yang lebih kecil.
ADVERTISEMENT
Polimer ini yang membuat lem menjadi kuat, fleksibel, dan mudah menyebar. Sifat yang dimiliki lem membuatnya mampu menempel pada berbagai bidang permukaan, seperti kertas, plastik, kaca, kayu, dan berbagai permukaan lainnya.
Bahan yang tidak kalah penting terdapat pada lem yaitu air. Untuk dapat melekatkan benda-benda dengan kuat, polimer yang bercampur air akan mengalami proses yang dinamakan “adhesi mekanik”.
Saat lem diaplikasikan pada benda yang ingin direkatkan, udara akan mengenai bahan lem, sehingga air yang terdapat pada lem akan menguap atau berubah dari cair ke gas.
Ketika air menguap tersebut, hanya polimer yang lengket saja yang tersisa dalam lem. Tanpa adanya air, lem akan mengering, menjadi keras, dan melekat erat pada benda yang telah ditempelkan.
ADVERTISEMENT
Tapi jangan bayangkan efek lem ini berlaku untuk melekatkan dua hati yang terpisah ya.
Sumber gambar: commons.wikimedia.org