Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Bayi Panda Raksasa yang Tidak Raksasa
26 Desember 2019 11:59 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengapa bayi panda raksasa ketika dilahirkan begitu kecil ukurannya?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kita tentu sering melihat panda raksasa asal China yang cukup mendunia, bahkan di Indonesia dua pasangan panda raksasa tersebut didatangkan dari Cina untuk bisa dikembangbiakan disini. Panda ini memang mempunyai keunikan yang berbeda dengan tingkah lucunya yang juga tidak kalah menarik, tentu berbeda dengan panda lain yang memiliki karakter dan ciri yang juga berbeda. Dengan ukurannya yang cukup besar ketika dewasa, binatang dengan corak khas putih pada badannya dan hitam pada mata serta kakinya ini memang sangat jauh berbeda jika kita bandingkan ketika mereka pertama kali lahir ke dunia dengan ukurannya yang sangat amat kecil.
Pada saat lahir ke dunia, bayi panda lebih terlihat seperti kacang jeli yang muncul dari mesin penjual kacang dengan warnanya yang sangat unik. Mereka memang terlahir dengan warna pink, buta dalam penglihatannya, dan tak berdaya untuk bisa melakukan apapun. Panda raksasa ini biasanya memiliki berat sekitar 100 gram saat lahir, ukuran ini bahkan lebih ringan dibandingkan kacang dengan ukuran sedang yang dijual di pasar swalayan. Ibu dari panda raksasa ini ukurannya pun cukup menakjubkan, mereka bisa berukuran 900 kali lebih masif dari ukuran anaknya ketika lahir.
ADVERTISEMENT
Perbedaan ukuran yang bertambah pesat dan sangat tidak biasa dari binatang lainnya ini menimbulkan banyak pertanyaan khususnya dari para peneliti selama beberapa tahun kebelakang ini. Dengan beberapa pengecualian di antara hewan seperti echidna dan kanguru, tidak ada bayi yang baru lahir pada mamalia yang memiliki ukuran sangat kecil dibandingkan ibu mereka. Tidak ada yang tahu mengapa hal ini bisa dan mungkin terjadi, tetapi penelitian baru tentang tulang yang dilakukan pada 10 spesies beruang dan hewan lain menemukan bahwa beberapa teori saat ini mungkin tidak berlaku jika kita membicarakan ukuran ini.
Para peneliti melakukan beberapa hal yang mungkin dapat membantu penelitian ini, mereka adalah Li dan Smith yang selama beberapa tahun kebelakang mendalami hal ini. walaupun sangat sulit untuk mendapatkan gambaran dari makhluk hidup ini namun mereka berhasil mengambil mikro CT Scan dari beberapa sampel binatang untuk dibandingkan termasuk dengan grizzlies yang baru lahir, beruang sloth, beruang kutub, anjing, rubah, dan hewan terkait lainnya. Selanjutnya, mereka menggunakan pemindaian untuk membuat model digital 3D dari struktur dalam tulang setiap bayi saat lahir atau hanya sekedar sampel tulang yang mereka dapatkan.
ADVERTISEMENT
Li dan Smith dari Universitas Duke memberikan contoh ekstrim bayi-bayi binatang yang mungkin tidak proporsional ukurannya. Misalnya saja berat lahir beruang kutub yang baru lahir sebagai sebagian kecil dari ibu adalah kurang dari 1: 400, atau kurang dari setengah dari satu persen dari massa tubuhnya. Untuk sebagian besar bayi mamalia, termasuk manusia, rata-rata mendekati 1:26.
Hal yang menarik dari beruang kutub juga muncul ketika kita menghubungkan berat lahir rendah pada beruang dengan fakta bahwa, untuk beberapa spesies, masa kehamilan mereka tumpang tindih dengan hibernasi musim dingin. Wanita hamil tidak makan atau minum selama ini, sebagian besar mengandalkan cadangan lemak mereka untuk bertahan hidup, tetapi juga memecah otot untuk memasok protein ke janin yang sedang mereka kandung. Pada teori ini diakui bahwa tidak semua beruang - termasuk panda - hibernasi selama musim dingin. Tetapi poin utamanya adalah bahwa berat lahir kecil pada pohon keluarga beruang yang terjadi, mencegah pengembangan bayi yang lebih besar juga pada saat masa tidak sedang hibernasi sekalipun.
Semua beruang termasuk panda raksasa ini mengalami apa yang disebut "implantasi tertunda." Setelah telur dibuahi, janin di masa depan memasuki keadaan mati suri, mengambang di rahim selama beberapa bulan sebelum menanamkan di dinding rahim untuk melanjutkan perkembangannya dan bersiap untuk kelahiran. Tetapi sementara beruang lain bertahan selama dua bulan setelah implantasi, panda raksasa melakukannya hanya dalam sebulan, hal ini yang dikatakan biasanya mereka kurang matang di dalam rahim sang ibu.
ADVERTISEMENT
Walaupun begitu, para peneliti mengatakan mereka hanya melihat kerangka binatang dalam studi ini, dan bisa jadi organ lain seperti otak menceritakan kisah yang berbeda yang tidak ditemukan secara detail. Tetapi studi baru menunjukkan bahwa bayi panda mengikuti lintasan yang sama dengan kerabat mamalia lainnya - tulang mereka matang dalam urutan dan pada tingkat yang sama, walaupun pembentukan mereka dipotong lebih pendek saat dilahirkan.
Para ilmuwan masih mencari penjelasan lengkap mengapa perbedaan ukuran panda yang unik berkembang seiring waktu geologis, dan bagaimana caranya hal itu bisa terjadi begitu saja. Informasi lebih banyak tentang ekologi dan reproduksi mereka di alam liar diyakinkan akan sangat membantu mereka dalam mengungkapkan ini dibandingkan hanya mempelajari dari rangkanya. Akan tetapi, para peneliti menyadari mereka mungkin tidak punya banyak waktu mengingat risiko kepunahan yang terus meningkat pada panda raksasa ini. studi ini membawa mereka selangkah lebih dekat ke sebuah jawaban terkait perkembangan panda dan mencari tahu lebih dalam lagi tentang rahasia lain yang mungkin belum terungkapkan.
ADVERTISEMENT