Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Beracun tapi dikonsumsi: Nyonya Puff di Kehidupan Nyata
10 November 2017 16:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengolahannya oleh chef bersertifikat
Kalau kita sering menyaksikan Spongebob Squarepants, tentu tak asing lagi dengan Nyonya Puff sih ikan buntal. Dalam kartun tersebut, digambarkan Nyonya Puff akan menggembungkan dirinya ketika berada dalam kondisi yang membahayakan, misalnya saat Spongebob menabrak ketika sedang belajar mobil. Tidak berbeda dengan yang tergambar tersebut, dalam dunia nyata ikan buntal yang memiliki perut elastis juga akan menggembungkan badannya untuk melindungi diri dari predator. Selain memiliki perut elastis untuk melindungi diri, sebagian besar ikan buntal juga mengandung tetrodotoxin, yaitu senyawa yang 1200 kali lebih beracun dibanding sianida. Bahkan racun pada ikan buntal mampu membunuh 30 orang manusia, dan belum ada yang mampu menangkal racun tersebut. Meski begitu, di Jepang sendiri, ikan buntal masih tetap dikonsumsi dengan pengolahan dilakukan chef professional dan bersertifikat. Tentu saja hal ini membuat harga ikan buntal yang disebut sebagai Fugu sangat tinggi dan hanya mampu dikonsumsi kalangan tertentu.
Sumber gambar: https://kids.nationalgeographic.com/
ADVERTISEMENT