Konten dari Pengguna

Brunch, Mengenal Sejarah Di Balik Kepopulerannya

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
7 Desember 2017 21:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ternyata bukan istilah yang kekinian
Masyarakat kekinian pasti sudah sangat mengenal istilah brunch. Istilah yang merupakan penggabungan dari melakukan sarapan dan makan siang pada satu waktu yang sama. Menu-menu brunch di restoran biasanya disajikan pada jam-jam tanggung, seperti pukul 10 pagi sampai 1 siang. Tapi sejak kapan kita mengenal istilah brunch? Atau lebih tepatnya, kapan istilah brunch mulai popular di dunia?
ADVERTISEMENT
Melihat ke sejarah, tidak ada yang secara yakin menyatakan kapan pertama kalinya kegiatan brunch dilakukan. Hanya saja, istilah brunch pertama kali didokumentasikan pada tahun 1895, oleh penulis kebangsaan Inggris bernama Guy Beringer. Ia menuliskan sebuah essai berjudul Brunch: A Plea, yang menjelaskan bahwa brunch dapat dijadikan alternatif sarapan yang cepat namun tetap memiliki bobot gizi yang tinggi. Beringer juga menyatakan, brunch dapat membangkitkan mood, dan memuaskan hati kerabat juga diri kita sendiri saat duduk makan bersama-sama, serta secara tidak langsung menghilangkan kekhawatiran yang mungkin selama ini kita rasakan. Brunch dalam sejarahnya dilakukan saat hari Minggu, setelah melakukan kegiatan keagamaan.
Pada tahun 1930-an, brunch mulai popular juga di wilayah Amerika Serikat, tepatnya dimulai dari Chicago, yang menjadi titik tengah perjalanan dari para selebritis Hollywood dan kaum-kaum elit. Mereka datang untuk mencari makanan yang menarik di tengah pagi, ketika kebanyakan restoran tutup di hari minggu.
Sumber gambar: http://smokeybones.com/
ADVERTISEMENT