Dari awal kemunculan hingga kematian blackhole

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
18 Juli 2019 0:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber gambar : Pixabay
Lubang hitam (Black hole) adalah salah satu benda teraneh dalam keberadaannya. Mereka terlihat tidak masuk akal; darimana mereka berasal? Dan apa jadinya jika Anda jatuh kedalamnya?
ADVERTISEMENT
Bintang adalah kumpulan sebagian besar atom hidrogen yang hancur dari awan gas oleh gravitasinya sendiri. Pada inti bintang, reaksi nuklir mengubah hidrogen menjadi helium, menyebabkan terlepasnya energi yang sangat besar. Energi ini, yang dalam bentuk radiasi, berlawanan arah dengan gravitasi, menyebabkan keseimbangan antara dua tekanan tadi. Selama masih ada reaksi fusi pada inti bintang, maka bintang akan tetap stabil. Tapi, untuk bintang yang jauh lebih besar ukurannya dibanding Matahari, Panas dan tekanan pada inti dapat menghasilkan elemen hasil reaksi yang lebih berat hingga mencapai besi. Tidak seperti elemen lain, proses fusi yang menghasilkan besi tidak menghasilkan energi apapun Besi terbentuk pada inti bintang sampai akhirnya mencapai jumlah kritis dan keseimbangan antara radiasi dan gravitasi terganggu. Inti menjadi hancur. Dalam sepersekian detik, bintang meledak, bergerak dalam 1/4 kecepatan cahaya, bahkan membebankan massa lebih besar pada bagian intinya. Pada saat itu, semua elemen berat pada alam semesta terbentuk, sebagaimana bintang mati saat Supernova. Hal ini menghasilkan bintang Neutron, atau jika bintang cukup besar, semua massa bintang akan berubah menjadi Lubang Hitam.
ADVERTISEMENT
Jika kamu melihat ke arah Lubang hitam, maka kamu akan melihat "Event Horizon" Semua yang melewati Event Horizon harus bergerak lebih dari kecepatan cahaya agar bisa melewatinya. Dengan kata lain, mustahil. Jadi, yang kita lihat hanya bola hitam yang tak memantulkan apa-apa. tapi jika Event Horizon adalah bagian hitamnya, maka, mana bagian lubang pada Lubang hitam? Singularitas Kita sendiri tak yakin dengan tepat, apa yang terjadi. Sebuah singularitas bisa saja ketak-terbatasan kepadatan, artinya, semua massa terkonsentrasikan pada satu titik yang berada pada Jagad Raya yang tak berwujud dan memiliki volume. Atau, mungkin tidak seperti itu. Saat, ini, kita masih belum tahu. Seperti error pada pembagian dengan angka nol. Tapi, Lubang hitam tidak menghisap seperti vacuum cleaner. Jika kita menukar matahari dengan sebuah Lubang hitam raksasa, tak banyak hal yang mempengaruhi bumi, ya, kecuali memang, semua yang ada di bumi akan mati karena suhu dingin.
ADVERTISEMENT
Apa yang terjadi jika kamu jatuh ke dalam Lubang Hitam? Waktu yang ada pada Lubang hitam berbeda dengan yang biasanya kita ketahui. Dari luar, kamu mungkin akan terjatuh perlahan-lahan, ketika sampai pada Event Horizon, jadi, waktu akan berjalan lebih lambat dari sudut pandangmu yang jatuh kedalam lubang hitam. Pada hal tertentu, kamu bisa saja tetap ada, dan waktu membeku, pelan-pelan berubah menjadi merah, lalu hilang. Sementara, dari sudut pandangmu, kamu bisa melihat keseluruhan alam semesta dalam mode cepat, seperti melihat ke masa depan. Sampai kini, kita tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian, Tapi, mungkin bisa saja terjadi dua kemungkinan ini; Pertama: Kamu akan mati dalam sekejap. Sebuah lubang hitam membengkokan ruang ketika kamu mencapai Event Horizon. Hanya ada satu arah. Secara harfiah; di dalam Event Horizon, kamu hanya bisa bergerak menuju satu arah. Seperti berada dalam lorong sempit, dan setiap kali kamu maju, tembok di belakangmu juga ikut maju. Massa sebuah lubang hitam begitu terkonsentrasi, pada suatu keadaan, bahkan bisa berukuran hanya beberapa sentimeter yang berarti gravitasi jutaan kali lebih kuat terjadi atas bagian-bagian tubuh kita. Sel-sel akan terpisahkan, sebagaimana tubuh, sampai akhirnya hanya tersisa plasma berukuran atom. Dua: Kamu akan mati dalam waktu sangat cepat. Tepat ketika kamu mencapai Event Horizon, kamu akan menyentuh dinding api dan akan segera hancur. Kedua pilihan tersebut, tidak ada yang menyenangkan. Secepat apa kamu mati, tergantung dari massa sebuah Lubang Hitam. Sebuah Lubang Hitam kecil bahkan mampu membunuhmu sebelum kamu mecapai Event Horizon, dan jika mungkin, kamu bisa bergerak menuju inti Lubang Hitam Raksasa hanya untuk sejenak. Sebagaimana sifatnya, semakin jauh kamu dari singularitas, semakin lama kamu bisa bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Lubang hitam berbeda-beda ukurannya. Ada lubang hitam yang berukuran beberapa kali lebih besar dari matahari dan ada juga yang berukuran seperti asteroid. Dan ada pula, Lubang Hitam raksasa, yang terdapat pada inti setiap galaksi. dan sudah ada di sana selama jutaan tahun. Saat ini, Lubang Hitam terbesar yang diketahui bernama S5 0014+81, 40 milyar kali lebih besar dari massa matahari. Berdiameter 236,7 Milyar Km, yang sama dengan 47 kali jarak Matahari ke Pluto. Seperti Lubang hitam yang lain, Lubang hitam akan menguap melalui sebuah proses bernama Radiasi Hawking.
Untuk mengerti bagaimana cara kerjanya, kita harus melihat ke Ruang kosong. Ruang kosong tak benar-benar kosong, sebenarnya, namun berisi partikel-partikel maya muncul kedalam keberadaan dan membinasakan masing-masing lagi. Ketika hal ini terjadi pada tepian Lubang hitam, Satu dari partikel maya tadi akan tertarik masuk ke dalam Lubang hitam, sedangkan yang lainnya kabur dan menjadi partikel nyata. Jadi lubang hitam kehilangan energi. Ini terjadi sangat sangat lambat awalnya, dan akan semakin cepat, saat lubang hitam mengecil. Ketika mencapai massa sebuah asteroid besar, Lubang hitam beradiasi seperti suhu kamar. Ketika mencapai massa sebuah gunung, maka radiasinya setara dengan matahari. Dan pada akhirnya, Lubang hitam beradiasi; melepaskan milyaran energi, seperti ledakan nuklir yang sangat-sangat besar. namun, proses ini sungguh sangatlah lama.
ADVERTISEMENT
Lubang hitam terbesar yang kita ketahui, membutuhkan waktu "googol" untuk menguap. Karena sangat lamanya, ketika lubang hitam terakhir selesai dan meledak, tak mungkin ada kehidupan yang masih tersisa di jagad raya untuk menyaksikannya. Alam semesta sudah tidak bisa lagi dihuni jauh sebelum hal itu terjadi. Inilah akhir dari sejarah kita.