Dilatasi Waktu: Efek Dari Perjalanan Ke Luar Angkasa

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
15 Januari 2018 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menyebabkan umur berjalan lebih lambat. Apakah ini dapat membuat astronot awet muda?
ADVERTISEMENT
Berdasarkan teori relativitas khusus milik Einstein, atronot yang melakukan perjalanan ke luar angkasa dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya akan mengalami waktu yang lebih lambat dibanding dengan manusia yang selama ini menetap di bumi. Bahkan meski astronot sudah kembali ke bumi dan sudah menetap selama bertahun-tahun di bumi, ia hanya akan mengalami sedikit penuaan. Fenomena ini dikenal dengan dilatasi waktu atau pelebaran waktu. Sifat waktu dan posisi yang relatif menjadi faktor terjadinya dilatasi. Waktu akan bergerak lebih lambat di dekat objek yang berat karena adanya gaya gravitasi pada objek tersebut. Sementara itu, waktu juga dapat bergerak lambat ketika kita bergerak lebih cepat. Seperti halnya astronot yang kembali dari luar angkasa, mungkin ia yang merasa hidup normal di luar angkasa, akan kaget ketika menyadari bahwa di bumi telah banyak waktu berjalan dan banyak perubahan yang terjadi.
Sumber gambar: http://www.thelaratouch.com
ADVERTISEMENT