Efek Kebakaran Hutan Hujan Amazon, Paru-Paru Bumi

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
31 Agustus 2019 7:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa minggu terakhir ini masyarakat dunia digemparkan oleh kebakaran yang melanda hutan hujan Amazon di Brazil.
ADVERTISEMENT
Kebakaran ini mengakibatkan hilangnya pohon dan keanekaragaman hayati yang ada di sana. Disamping itu, kebakaran hutan hujan Amazon tentu menjadi momok yang menakutkan tidak hanya bagi warga Brazil saja, tetapi juga bagi seluruh dunia karena hutan hujan Amazon mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi kehidupan di muka bumi ini. Kalian tentu ingin tahu apa itu hutan hujan Amazon dan bagaimana kah pengaruhnya bagi kehidupan di bumi ini, oleh karena itu, simak ulasannya dalam artikel berikut ini.
Hutan hujan Amazon merupakan hutan hujan terbesar di dunia. Hutan hujan ini menempati cekungan drainase Sungai Amazon dan anak-anak sungainya di Amerika Selatan bagian utara. Hutan hujan Amazon meliputi area seluas 2.300.000 mil persegi (6.000.000 km persegi) yang membentang di sembilan negara, seperti Brasil, Venezuela, Kolombia, Suriname, Peru, Ekuador, Guyana, Guyana Prancis, dan Bolivia. Sekitar 60% dari hutan hujan Amazon termasuk dalam wilayah Brasil. Secara geografis, hutan hujan ini dibatasi oleh Dataran Tinggi Guyana di utara, Pegunungan Andes di barat, Dataran Tinggi Brasil di selatan, dan Samudra Atlantik di timur.
ADVERTISEMENT
Hutan hujan Amazon adalah reservoir biologis terkaya dan paling beragam di dunia. Amazon menyimpan setidaknya setengah dari keragaman flora dan fauna dunia. Terdapat kurang lebih 40 ribu spesies tanaman, 1.300 spesies burung, 3.000 spesies ikan, 430 spesies mamalia, dan 2,5 juta serangga. Satwa liar utama yang juga hidup di hutan hujan Amazon termasuk diantaranya adalah jaguar, manatee, tapir, rusa merah, capybara dan banyak jenis hewan pengerat lainnya, serta beberapa jenis monyet. Selain beragam jenis binatang, hutan hujan Amazon juga terkenal kaya akan vegetasi tanaman dan pohon. Beberapa jenis pohon yang tumbuh dalam hutan hujan ini adalah mirtus (murad), laurel (dafnah), palm (palem), akasia, rosewood (sonokeling), kacang Brazil, pohon karet, mahoni dan cedar (aras) Amazon. Di hutan hujan Amazon juga terdapat bentuk kehidupan lainnya yang masih belum tercatat oleh para ilmuwan.
ADVERTISEMENT
Hutan hujan tropis merupakan asal dari berbagai makanan yang kita konsumsi hari ini, seperti kacang, vanila, gula, kopi, teh, singkong, jeruk, pisang, alpukat. Hutan hujan tropis seperti Amazon juga menjadi rumah bagi dunia pengobatan. Sebanyak 70% tanaman yang berguna untuk penyembuhan kanker hanya bisa ditemukan di hutan hujan tropis.
Amazon tidak hanya terkenal dengan pepohonan dan hutannya saja. Hutan hujan Amazon juga kaya akan hasil tambang seperti besi, minyak, emas, gas, dll. Hutan hujan Amazon juga menyumbang hampir 20% oksigen bumi. Menurut peneliti Fernando Espirito-Santo, Amazon menyerap 2,2 miliar karbon dioksida (CO2) di tahun normal. Hal ini akan membantu mengurangi tingkat karbon dioksida yang menjadi penyebab peningkatan suhu Bumi.
Walaupun kaya dalam hal sumber daya alam, eksploitasi hutan hujan Amazon sangat ditentang karena dapat menyebabkan kerusakan ekosistem Amazon. Mengekstrak sumber daya alam akan menghancurkan hutan hujan Amazon karena semua kegiatan ini akan memerlukan penebangan pohon dan penggalian seluruh dataran. Terlepas dari kekhawatiran ini, ada banyak operasi penambangan dan pengeboran yang terjadi di Amazon saat ini.
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-20, populasi Brasil yang berkembang pesat di daerah-daerah utama hutan hujan Amazon. Ukuran hutan Amazon menyusut secara dramatis sebagai akibat dari pembukaan lahan oleh para pemukim untuk mendapatkan kayu serta lahan pertanian dan penggembalaan. Brasil memiliki sekitar 60% cekungan Amazon di dalam wilayahnya, dan sekitar 1.583.000 mil persegi (4.100.000 km persegi) ditutupi oleh hutan pada tahun 1970. Jumlah tutupan hutan menurun menjadi 1.283.000 mil persegi (3.323.000 km persegi) pada 2016. Pada 1990-an pemerintah Brasil dan berbagai badan internasional mulai berupaya untuk melindungi bagian-bagian hutan dari perambahan manusia, eksploitasi, penggundulan hutan, dan bentuk-bentuk pengrusakan lainnya. Meskipun Amazon terus kehilangan tutupan hutan, laju ini telah menurun dari sekitar 0,4 persen per tahun selama 1980-an dan 90-an menjadi sekitar 0,1-0,2 persen per tahun sejak 2008.
ADVERTISEMENT
Menurut para ilmuwan, kebakaran hutan hujan saat ini dapat menimbulkan hilangnya flora, fauna dan keanekaragaman hayati lainnya yang hidup di sana. Kerusakan amazon juga menyebabkan kurangnya serapan CO2 sehingga kelebihan CO2 akan dilepaskan ke atmosfer. Selain itu, kebakaran yang terjadi dapat melepaskan polutan termasuk bahan partikulat dan gas beracun seperti karbon monoksida, nitrogen oksida dan senyawa organik non-metana ke atmosfer. Hal ini tentu akan membahayakan bagi kesehatan manusia. Dampak lain dari kebakaran amazon adalah perubahan dalam pemanasan atmosfer regional dan dalam jangka panjang diperkirakan akan menyebabkan potensi penurunan karbon alami. Wah, mengerikan sekali ya? Semoga saja kebakaran hutan hujan Amazon bisa segera teratasi.
Ilustrasi hutan Amazon. Sumber Gambar : Pixabay
Sumber :
https://www.britannica.com/place/Amazon-Rainforest
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190823081922-199-423963/8-fakta-hutan-hujan-tropis-amazon-dan-penyebab-kebakaran[mw1]
ADVERTISEMENT
https://www.brilio.net/creator/10-fakta-tentang-hutan-hujan-amazon-eco-region-terbesar-di-bumi-ed87a5.html