Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Efek Pinokio: Hidung Manusia Berubah Ketika Berbohong
3 April 2020 3:17 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasti kalian tahu dong satu karakter fiktif dari Italia yang bernama Pinokio? Ia adalah boneka kayu yang dibuat oleh seorang pemahat bernama Geppeto. Kisah Pinokio menceritakan pengalaman hidupnya yang berubah dari boneka kayu yang nakal menjadi anak laki-laki yang patuh dan baik. Yang menarik dari Pinokio adalah hidungnya yang akan memanjang ketika ia berbohong. Sehingga jika Pinokio tidak jujur, orang-orang akan langsung tahu.
Cerita tentang Pinokio tersebut dikisahkan dari generasi ke generasi dan membuat anak kecil jadi takut untuk berbohong karena tidak ingin memiliki hidung yang panjang.
ADVERTISEMENT
Tapi, tahukah kamu? Ternyata fenomena tersebut tidak hanya terjadi pada Pinokio. Para psikolog menemukan bahwa hidung manusia ternyata juga akan berubah ketika berbohong. Memang tidak seperti Pinokio yang hidungnya menjadi panjang, tapi suhu pada sekitaran hidung manusia akan naik ketika mereka tidak berkata jujur. Hal tersebut dikenal dengan nama efek Pinokio.
Dengan menggunakan sebuah kamera termografi, para peneliti dari Universitas Granada di Spanyol melihat perbedaan suhu tersebut. Mereka menemukan bahwa perasaan manusia yang berubah dapat pula mengubah suhu tubuh.
Sebelum digunakan pada tubuh manusia, termografi telah lama dipakai untuk mendeteksi radiasi infra merah dan menghasilkan gambar berdasarkan informasi suhu sebuah benda. Kamera tersebut diciptakan di AS pada Perang Dunia II. Namun saat ini, kamera termografi digunakan dalam banyak hal, mulai dari mengukur hilangnya energi pada suatu bangunan sampai mendeteksi penyakit pada hewan-hewan.
ADVERTISEMENT
Para peneliti di Universitas Granada adalah salah satu tim yang pertama kali menggunakan kamera termografi pada bidang psikologi. Mereka menemukan bahwa ketika kita tidak mengatakan yang sebenarnya, suhu di sekitar hidung akan meningkat.
Para peneliti juga menemukan bahwa bagian tubuh kita juga memiliki jejak termal yang berbeda ketika memiliki aktivitas yang berbeda. Mereka mengujinya ketika manusia melakukan aerobik dan jenis dansa yang berbeda. Misalnya saja, ketika seseorang menari Flamenco, suhu di sekitaran bokong orang tersebut akan turun dan suhu pada lengan akan meningkat. Sementara pada jenis dansa lain, suhu pada bagian tubuh yang lain akan berubah.
Perubahan suhu tubuh pada manusia berkaitan dengan kondisi fisik, mental, dan emosinya. Karena hal tersebut-lah, termogram dapat digunakan untuk mengetahui stabilitas mental seseorang dan memahami apa yang orang tersebut rasakan dan pikirkan.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, ketika seseorang yang memiliki rasa empati tinggi melihat kawannya sedang melakukan terapi listrik pada lengan, suhu pada lengan orang yang memiliki rasa empati tinggi tersebut juga akan ikut-ikutan naik.
Seseorang yang memiliki penyakit saraf seperti sclerosis, tubuhnya tidak akan mampu mengatur suhu dengan baik. Hal tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan termogram.
Termografi juga dapat digunakan untuk memahami pola lemak pada tubuh yang sangat berguna ketika seseorang sedang mengikuti program penurunan berat badan. Pasien lain yang juga dapat tertolong adalah mereka yang menderita celiac dan anorexia.
Tidak hanya itu, ternyata gairah seksual manusia juga dapat dilihat dengan menggunakan termografi. Ketika seseorang terangsang, maka suhu di sekitar dada dan alat kelamin manusia akan meningkat.
ADVERTISEMENT
Tentu saja kamera termografi dapat digunakan untuk mengetahui apakah orang berbohong atau apakah seseorang yang kita suka juga memiliki perasaan yang sama dengan kita. Namun sayangnya, kamera termografi tidak mudah ditemukan. Dan aneh rasanya memotret seseorang ketika mereka berbicara untuk mengetahui jika mereka berbohong.