Konten dari Pengguna

Fakta-Fakta Menarik Tentang Buku (1)

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
14 Juli 2020 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Buku adalah benda yang cukup umum kita temui di sekitar kita. Sejak kecil kita sudah diperkenalkan dengan buku. Membaca menjadi salah satu hobi yang paling sering kita dengar. Namun, meskipun dapat dijumpai di mana-mana, buku punya cerita yang menarik. Tahukah kamu fakta-fakta menarik berikut tentang buku?
Buku. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Buku. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Buku termahal di dunia
ADVERTISEMENT
Pada 1994, Bill Gates membeli sebuah buku yang dikenal sebagai Codex Leicester oleh Leonardo da Vinci. Tidak tanggung-tanggung, harga buku tersebut adalah $30.8 juta yang membuat buku tersebut sebagai buku termahal yang pernah dibeli di dunia. Pada tahun 1700an, buku tersebut pernah dimiliki oleh Earl of Leicester yang kemudian namanya diambil menjadi nama buku ini. Codex Leicester kemudia dijual ke seorang kolektor seni pada 1980 sebelum akhirnya Bill Gates membeli buku tersebut dan menjadikannya koleksi pribadinya.
Setelah buku tersebut dibeli, setiap halaman Codex Leicester dipindai ke dalam bentuk digital. Buku ini-pun dapat dinikmati secara online oleh siapa saja. Bahkan wallpaper dan screensaver Codex-pun dibuat dan menjadi bagian dari Windows 98 dan Windows ME.
ADVERTISEMENT
Bibiliophobia
Tidak semua orang suka buku. Dan ada dari mereka yang bukan hanya sekedar tidak suka, tapi benar-benar memiliki phobia. Ketakutan yang amat sangat dengan buku atau membaca disebut dengan bibliophobia. Mereka takut dengan buku, memegang buku, takut ketika ada di dalam perpustakaan, bahkan takut ketika ada seseorang yang membaca dengan lantang.
Gejala yang dialami oleh seseorang yang menderita bibliophobia adalah gemetar, berkeringat, bahkan sampai menangis. Beberapa anak sampai ketakutan untuk pergi ke sekolah karena hal ini. Mengatasi bibliophobia tidaklah mudah jika akar permasalahannya tidak diketahui. Mungkin saja seseorang dipaksa untuk membaca terus-terusan ketika mereka masih kecil, atau mereka memiliki masalah dalam membaca dan kesulitan untuk membaca dengan lantang.
Beberapa sub-tipe dari phobia di antaranya adalah mythophobia yaitu ketakutan akan cerita-cerita yang tidak benar. Ada juga metrophobia yaitu ketakutan akan puisi. Sementara abibliophobia adalah ketakutan akan habisnya bahan yang harus dibaca.
ADVERTISEMENT
Bibliosmia
Dekatkanlah sebuah buku ke hidungmu. Apakah kamu mencium bau yang khas? Efek bau buku yang kamu cium di hidungmu disebut dengan bibliosmia. Menariknya, untuk sebagian orang, bau khas tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam proses membaca. Itulah mengapa ada orang-orang yang tidak bisa membaca dalam bentuk digital atau e-book.
Bau khas yang kita hirup dari buku disebabkan oleh pecahnya senyawa kimia yang ada pada kertas. Hal tersebut terjadi secara terus menerus sehingga bau buku semakin lama semakin kuat. Banyak orang yang berpendapat bahwa semakin tua sebuah buku, baunya semakin enak. Bagi beberapa orang setiap buku yang berbeda memiliki bau yang berbeda, mengindikasikan keasliannya. Sebuah survey yang dilakukan di Inggris pada 2015 menyimpulkan bahwa hanya 10% responden yang memiliki e-book dan 71% responden tidak pernah menggunakan e-book sama sekali.
ADVERTISEMENT
Buku pertama yang diketik
Para sejarawan setuju bahwa buku Mark Twain yang berjudul Life on the Mississippi pada 1882 adalah manuskrip pertama yang dikirim ke penerbit. Dalam otobiografinya, Mark Twain tidak hanya mengklaim bahwa ia adalah orang pertama yang menggunakan telepon di rumahnya, tapi juga orang pertama di dunia yang menggunakan mesin tik dalam dunia literatur.
Pada bukunya, Mark Twain secara tidak sengaja merujuk The Adventures of Tom Sawyer sebagai bukunya yang pertama kali diterbitkan. Namun sejarawan mesin tik Darryl Rehr mengonfirmasi bahwa Life on the Mississippi-lah yang sebenarnya lebih dulu terbit.