Konten dari Pengguna

Fakta-fakta Menarik tentang Jerapah (1)

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
15 Juli 2019 0:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jerapah adalah salah satu hewan yang paling populer di kebun binatang. Terkenal sebagai hewan yang jinak, ternyata jerapah memiliki banyak fakta-fakta yang menarik. Apa saja fakta-fakta tersebut? Berikut Lampu Edison rangkumkan beberapa fakta untuk kamu.
Jerapah. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Jerapah. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Ada empat spesies jerapah
ADVERTISEMENT
Sampai tahun 2016, jerapah digolongkan hanya ke dalam satu spesies dan sembilan sub-spesies tergantung dari corak, habitat, dan ossicones (tanduk kecil yang ada di kepala jerapah). Klasifikasi yang dibuat antara tahun 1758 sampai 1911 tersebut dianggap tidak akurat oleh para saintis karena jerapah tidak diteliti sebaik hewan-hewan besar Afrika lainnya, seperti singa atau gajah. Masih banyak hal yang masih tidak diketahui tentang jerapah.
Untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang jerapah, sebuah studi selama lima tahun menjadi studi genetik pertama yang dilakukan terhadap sembilan sub-spesies jerapah tersebut. Hasil dari tes DNA menunjukkan bahwa sembilan sub-spesies tersebut sebenarnya adalah empat spesies yang berbeda karena mereka tidak melakukan perkawinan antara satu sama lain. Keempat spesies jerapah tersebut adalah Giraffa reticulata, Giraffa tippelskirchi, Giraffa camelopardalis, dan Giraffa giraffa.
ADVERTISEMENT
Ketiak jerapah adalah tempat tidur burung
Ada sebuah proyek di Taman Nasional Serengeti di Tanzania yang bernama Snapshot Serengeti. Proyek yang sudah berjalan selama bertahun-tahun ini melibatkan sebuah jebakkan kamera yang akan mengambil gambar secara otomatis ketika ada hewan yang mendekat. Pada suatu ketika, salah satu kamera dalam proyek tersebut mendokumentasikan sesuatu yang tidak pernah dilihat sebelumnya.
Para peneliti telah mengetahui bahwa ada satu jenis burung kecil berwarna cokelat bernama oxpecker yang membersihkan bulu-bulu jerapah dan hewan-hewan besar Afrika lainnya. Burung tersebut memakani kutu, bahkan darah, kotoran mata, dan ingus jerapah. Meskipun begitu, aktivitas ini hanya tampak terlihat pada siang hari.
Pada suatu malam, seekor jerapah tampak mendekati kamera dan beberapa gambar hewan tersebut pun terambil. Gambar-gambar tersebut menunjukkan ketiak jerapah yang penuh dengan kelompok-kelompok oxpecker yang sedang tidur. Tidak ada yang pernah menyadari sebelumnya bahwa burung tersebut juga tidur di sumber makanan mereka.
ADVERTISEMENT
Meskipun fakta ini mengejutkan, namun tidak sulit untuk memahami mengapa ketiak gajah menjadi tempat tidur mereka. Selain untuk memastikan bahwa mereka tidak pernah jauh dari hewan yang menjadi sumber makanan mereka, ketiak jerapah juga merupakan tempat yang aman, nyaman, dan hangat.
Jerapah jantan akan berubah menjadi hitam
Ada hal yang cukup menarik yang terjadi pada Jerapah jantan. Dengan bertambahnya usia, corak-corak cokelat bulu jerapah jantan berubah menjadi hitam. Pada tahun 2016, sekelompok peneliti yang penasaran mempelajari 36 jerapah jantan yang semuanya berasal dari lembah Luangwa di Zambia. Sepuluh dari jerapah jantan tersebut telah diketahui umurnya sementara umur jerapah yang lainnya diestimasi dengan melihat seberapa gelap corak cokelat di bulu mereka.
ADVERTISEMENT
Data-data dari hewan-hewan tersebut telah dikumpulkan selama lebih dari 33 tahun yang menyediakan informasi yang kaya mengenai perubahan warna bulu dan kehidupan dari jerapah jantan tersebut. Anak jerapah akan berhenti minum susu ibunya pada usia dua tahun dan akan meninggalkan lingkungan di mana mereka dilahirkan pada usia antara empat sampai delapan tahun.
Perubahan warna menjadi gelap pertama kali akan terlihat ketika mereka berumur tujuh atau delapan tahun. Warna hitam akan muncul pertama kali di tengah-tengah corak cokelat kemudian akan meluas keluar sampai ke pinggir-pinggir corak. Proses ini memakan waktu hingga dua tahun. Rata-rata jerapah jantan memiliki corak yang hitam sempurna pada saat mereka berumur 9,4 tahun.
Meskipun penelitian ini berhasil menemukan hal yang menarik di atas, alasan perubahan warna tersebut masih belum dapat diketahui alasannya. Karena hanya jerapah jantan yang mengalami hal tersebut, ada kemungkinan perubahan warna terjadi karena tingkat testosteron dalam tubuh jerapah. Hewan ini mengalami pendewasaan pada umur 10 tahun yaitu ketika transformasi warna corak jerapah sudah sempurna.
ADVERTISEMENT