Fakta Manis Seputar Gula

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
27 November 2019 15:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sugar! Yes, please!. Sumber: Pxhere
zoom-in-whitePerbesar
Sugar! Yes, please!. Sumber: Pxhere
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gula sering menjadi kambing hitam sebagai penyebab berbagai jenis penyakit, ternyata gula memiliki fakta menarik untuk disimak. Berikut ulasannya:
ADVERTISEMENT
Sejarah gula
Para peneliti memperkirakan gula didomestikasi kali pertama oleh penduduk asli New Guinea (Nugini) sekitar 8.000 tahun sebelum masehi. Saat itu penduduk Nugini masih mengonsumsi gula dengan cara mengunyah langsung dari batang tebu. Kemudian dalam jangka waktu 8.000 SM hingga 600 M budidaya tanaman tebu menyebar ke wilayah Asia Tenggara, India, hingga Tiongkok.
Gula sebagai obat selama berabad-abad
Penggunaan gula sebagai obat ditemukan pada abad ke-9 di Iraq, di mana gula dikombinasikan dengan buah-buahan dan rempah-rempah untuk membuat obat dalam bentuk sirup, bubuk, dan air infus. Berabad-abad kemudian ketika gula memasuki Inggris, para dokter Inggris meresepkan gula untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, bahkan pada abad ke-18 seorang tabib menyarankan meniupkan gula ke mata untuk menyembuhkan iritasi mata.
ADVERTISEMENT
Penulis sejarah Perang Salib, William of Tyre, menggambarkan gula sebagai produk paling berharga dan sangat dibutuhkan untuk kesehatan umat manusia.
Gula sebagai rempah
Saat gula memasuki ke Inggris melalui tentara salib selama abad ke-12, gula dikelompokkan ke dalam jenis rempah-rempah bersama dengan jahe, kunyit, kayu manis, dan berbagai rempah lainnya. Pada saat itu gula juga sering disebut sebagai “garam manis”.
Mahalnya Gula di Eropa
Pada awal memasuki Eropa, gula sangat jarang ditemukan dan sangat mahal sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang dapat membeli gula. Bahkan pada abad ke-13, Raja Inggris Henry III pernah mencoba memesan 3 pounds (sekitar 1.3 kilogram) gula, namun gula sebanyak itu saat itu diragukan ketersediaannya. Harga gula mulai turun saat memasuki tahun 1850, sehingga saat itu rakyat dari kelas pekerja sudah mampu untuk membeli gula.
ADVERTISEMENT
Gula sangat penting untuk tubuh
Meskipun gula sering dihubungkan sebagai penyebab berbagai penyakit, namun faktanya tubuh manusia membutuhkan gula. Gula merupakan tulang punggung DNA dan berfungsi untuk menguatkan sel tubuh. Jika tanaman mengubah sinar matahari menjadi gula, maka tubuh kita mengubah gula menjadi bahan bakar energi. Tubuh akan berhenti berfungsi dengan baik jika tidak diasup dengan gula.
Gula dalam tubuh
Pada tubuh manusia dewasa normal terdapat sekitar 5 liter darah dengan kandungan 4 gram gula (kurang dari 1 sdm makan) di dalamnya. Kadar gula normal yang menjadi acuan kesehatan gula darah adalah kurang dari 100 mg/dL setelah puasa selama paling tidak 8 jam. Jika tubuh kekurangan atau kelebihan gula maka akan menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit yang disebabkan kurangnya kadar gula dalam darah rendah disebut dengan hipoglikemia, sedangkan penyakit yang disebabkan karena kelebihan gula dalam darah yaitu diabetes, hiperglikemia, penyakit jantung, obesitas, kerusakan gigi, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Menurut American Heart Association (AHA), batas maksimum konsumsi gula yang dianjurkan dalam sehari adalah 37,5 gram atau setara 9 sdt untuk pria, dan 25 gram atau setara 6 sdt untuk wanita. Setiap gram gula terdapat 4 kalori, artinya untuk pria dianjurkan untuk tidak mengonsumsi gula lebih dari 150 kalori per hari dan wanita tidak lebih dari 100 kalori per hari. Sedangkan anak-anak berumur 2 hingga 18 tahun, batas aman konsumsi gula adalah maksimum sebanyak 28 gram atau 6 sdt gula.
I quit ‒too much‒ sugar. Cukupi kebutuhan gulamu. Sumber: Shutterstock
Pasokan Gula Dunia
Pasokan utama gula dunia berasal dari tanaman tebu (sugarcane) dan bit gula (sugar beet). Hampir 70-80 persen gula dunia dihasilkan dari tanaman tebu yang diproduksi di negara-negara beriklim tropis dan subtropis, sedangkan 20-30 persen sisanya diproduksi dari tanaman bit gula yang biasanya berasal dari negara-negara beriklim sedang di belahan bumi utara.
ADVERTISEMENT
Negara Penghasil Gula Tertinggi
Berdasarkan data yang dihimpun oleh USDA per November 2019/2020, Brasil adalah negara penghasil gula tertinggi di dunia dengan produksi mencapai 29.35 juta ton. Jumlah tersebut memenuhi hampir 17 persen dari total produksi gula dunia. Negara lain yang juga menghasilkan gula terbanyak di antaranya adalah India, Uni Eropa, Thailand, Tiongkok, dan Amerika Serikat.
Negara Pengonsumsi Gula Tertinggi
Berdasarkan laporan USDA per November 2019/2020, negara dengan tingkat konsumsi gula tertinggi adalah India dan Uni Eropa. Sedangkan negara pengimpor gula tertinggi adalah Indonesia dan Tiongkok. Sebagai informasi, Indonesia memproduksi gula 2.1 juta ton per tahun, sedangkan kebutuhan gula Indonesia adalah sebesar 6.85 juta ton per tahun.
Sumber:
https://www.sugar.org/sugar/