Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Gaya Rambut Unik Wanita Afrika
14 September 2019 15:54 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rambut dianggap memainkan peran penting dalam budaya peradaban Afrika kuno. Selain sebagai simbol kecantikan kaum wanita, rambut juga melambangkan latar belakang keluarga, status sosial, spiritualitas, suku, dan status perkawinan seseorang.
ADVERTISEMENT
Pada awal abad ke-15, berbagai suku di Afrika menggunakan rambut untuk menunjukkan hierarki sosial seseorang. Anggota keluarga kerajaan mengenakan gaya rambut yang rumit sebagai simbol status mereka. Rambut juga merupakan simbol kesuburan. Jika rambut seseorang tebal, panjang, dan rapi, itu melambangkan bahwa seseorang mampu melahirkan anak yang sehat.
Dengan rambut menjadi bagian tertinggi dari tubuh seseorang, komunitas kuno percaya bahwa rambut membantu komunikasi manusia dengan ilahi. Keyakinan ini menjadi alasan mengapa penataan rambut dipercayakan kepada kerabat dekat. Orang-orang berpikir bahwa jika seuntai rambut jatuh ke tangan musuh, kerusakan dapat terjadi pada pemilik rambut.
Afrika merupakan salah satu benua yang kaya dengan tradisi dan gaya rambut kuno. Berikut adalah sejarah gaya rambut dan tradisi rambut yang paling unik di benua Afrika
ADVERTISEMENT
1. Gimbal dari suku Himba di Northwestern Namibia
Suku Himba dikenal juga dengan sebutan Suku merah di Kaokoland Namibia, Afrika. Bagi suku Himba, rambut menunjukkan usia seseorang, tahap kehidupan, dan status perkawinan. Para wanita Himba terkenal karena penggunaan otjize. Otjize adalah pasta mentega, lemak, dan oker atau pewarna alami merah yang diaplikasikan pada rambut dan kulit. Anggota suku menggunakan campuran oker tanah, bulu kambing, dan mentega untuk membuat gimbal mereka. Mereka juga menyertakan ekstensi rambut saat menganyam rambut gimbal mereka. Rambut Gimbal pada suku Himba ini akan ditata berbeda sesuai dengan usia dan status mereka.
Gadis remaja Himba memakai untaian kepang atau rambut gimbal yang menggantung di wajah mereka. Praktek ini melambangkan bahwa mereka telah memasuki masa puber. Para remaja putri yang siap menikah akan mengikat gimbal mereka untuk memperlihatkan wajah mereka. Sementara itu, bagi wanita yang sudah menikah dan yang baru memiliki anak, biasanya mereka akan mengenakan hiasan kepala Erembe yang terbuat dari kulit binatang.
ADVERTISEMENT
Pria yang belum menikah mengenakan satu kepang untuk menunjukkan status mereka. Begitu mereka menikah, mereka akan menutupi kepala mereka agar tidak terlihat di depan umum lagi. Mereka boleh melepas penutup kepala mereka hanya ketika berada di pemakaman saja.
2. Kepang dan manik-manik dari suku Fulani di wilayah Sahel dan Afrika Barat
Fula atau suku Fulani adalah suku nomaden terbesar di dunia yang mendiami wilayah Sahel dan Afrika Barat. Gaya rambut tradisional suku ini merupakan tren besar dalam dunia tata rambut modern. Penata rambut menyebutnya sebagai kepang Fulani.
Wanita pada suku Fulani akan mengepang rambut mereka menjadi lima kepang panjang yang mereka gantung atau lilitkan di sisi kepala mereka. Mereka juga akan menambahkan manik-manik dan cangkang cowrie pada kepang mereka. Selain itu, para wanita Fulani juga akan menambahkan koin perak dan kuningan untuk tujuan estetika. Sudah menjadi tradisi bahwa beberapa koin ini nantinya akan diturunkan dari generasi ke generasi sebagai warisan keluarga.
3. Kepang dan manik-manik dari suku Wodaabe di wilayah Sahel dan Afrika Barat
ADVERTISEMENT
Suku Wodaabe adalah sub kelompok dari suku Fulani yang juga tinggal di wilayah Sahel dan Afrika Barat. Mereka adalah suku nomaden penggembala dengan perkiraan populasi sekitar 100.000 orang. Gadis dan wanita Wodaabe umumnya menata rambut mereka seperti rambut wanita Fulani. Mereka membuat beberapa kepangan pada rambut mereka dan menata atau memodelkan rambut pada bagian tengah. Selanjutnya, rambut mereka akan dihias dengan manik-manik dan cangkang cowrie.
4. Ochre gimbal dari suku Hamar di Ethiopia
Suku Hamar adalah komunitas penggembala yang tinggal di Lembah Omo di Ethiopia. Suku ini diperkirakan memiliki populasi sekitar 20.000 orang. Wanita Hamar biasanya mengenakan rambut gimbal dengan oker tipis, yang disebut goscha, pada rambut mereka. Mereka membuat gimbal dengan mencampurkan air dan resin. Untuk memperindah penampilan mereka, wanita Hamar akan mengenakan perhiasan manik-manik yang berwarna-warni. Gadis-gadis pra-remaja menata rambut mereka dengan gaya cornrows (gaya mengepang rambut dalam strip sempit untuk membentuk pola geometris di kulit kepala) yang mereka hias dengan manik-manik.
ADVERTISEMENT
Sumber :
https://www.africa.com/history-african-womens-hairstyles/
https://edition.cnn.com/2012/05/11/world/africa/himba-namibia-inside-africa/index.html
https://ebena.net/style/tribal-braids/6685
https://www.indozone.id/fakta-dan-mitos/5jsmo3/suku-himba-di-afrika-ini-punya-cara-sendiri-agar-rambut-tetap-cantik