Hewan-Hewan Prasejarah dengan Kemampuan Adaptasi yang Luar Biasa (1)

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
22 Juni 2020 21:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Makhluk hidup yang ada di dunia kita yang sekarang tidak selamanya seperti ini. Manusia, hewan, dan tumbuhan mengalami evolusi dalam jangka waktu yang panjang dan masih akan terus berubah di masa yang akan datang. Pada dunia hewan, banyak spesies yang sudah punah atau berubah menjadi spesies yang lain karena diperlukannya adaptasi yang besar-besaran. Berikut adalah beberapa hewan pra-sejarah yang memiliki kemampuan beradaptasi yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Kambing berdarah dingin
Myotragus balearicus. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Kebanyakan mamalia biasanya berdarah panas. Tapi tidak begitu dengan Myotragus balearicus, yaitu kambing kerdil setinggi 46 cm dari Pulau Balearic, Spanyol. Spesies ini ada di bumi selama jutaan tahun lamanya dengan mengadopsi strategi yang digunakan oleh hewan-hewan reptil, yaitu berdarah dingin. Hewan yang berdarah dingin tidak perlu terus-terusan aktif dan mencari makan seperti hewan berdarah panas. Hal tersebut cocok dengan kondisi Pulau Balearic yang gersang dan tidak banyak memiliki sumber makanan.
Para saintis mengetahui hal ini setelah meneliti tulang Myotragus balearicus yang lebih mirip reptil daripada mamalia kebanyakan. Tulangnya yang kecil membuat Myotragus balearicus tidak dapat bertarung atau berlari menjauh dari predator. Untungnya, tidak ada musuh di Pulau Balearic.
ADVERTISEMENT
Intinya, kambing purba yang lemah, tidak berdaya, dan non-atletis ini dapat menikmati hidup di Pulau Balearic selama 5.2 juta tahun lamanya karena darah dinginnya tersebut. Periode eksistensi kambing ini dua kali lipat lebih panjang dari eksistensi rata-rata mamalia kebanyakan. Myotragus balearicus pada akhirnya punah juga sekitar tiga ribu tahun yang lalu setelah manusia tiba di pulau tersebut.
Beruang gua vegetarian
Ursus spelaeus adalah beruang gua yang pernah hidup di Eropa dan Asia antara 300.000 sampai 25.000 tahun yang lalu. Dengan berat mencapai 500 kg dan memiliki panjang 3.5 meter, beruang purba ini merupakan salah satu beruang terbesar yang pernah hidup di dunia. Tidak seperti beruang-beruang modern yang omnivora, Ursus spelaeus merupakan herbivora. Meskipun tinggal di daerah yang kering dan dingin, hewan ini mampu menemukan tumbuhan untuk dimakan.
ADVERTISEMENT
Para saintis mengetahui hal tersebut setelah meneliti enam tulang Ursus spelaeus yang ditemukan di Romania. Tulang tersebut diperkirakan berasal dari 50 ribu tahun yang lalu. Setelah membandingkan tulang hewan purba ini dengan tulang-tulang hewan lain yang omnivora, karnivora, dan herbivora, saintis menyimpulkan bahwa Ursus spelaeus adalah herbivora.
Marmut raksasa bertaring
Sekitar tiga juta tahun yang lalu, ada hewan pengerat dari Uruguay yang beratnyanya mencapai 1000 kilogram. Dikenal dengan nama Josephoartigasia monesi, tinggi marmut ini setara dengan tinggi seekor banteng. Sama dengan hewan pengerat lainnya, marmut purba ini juga memiliki gigi seri yang lebih besar daripada gigi-gigi yang lainnya. Namun karena tubuhnya yang memang sudah besar, gigi seri hewan ini pun kelewatan besarnya, yaitu sekitar 30 cm. Dengan ukuran sebesar itu, gigi ini lebih menyerupai taring.
ADVERTISEMENT
Para saintis berusaha untuk mempelajari lebih jauh bagaimana Josephoartigasia monesi menggunakan gigi depannya tersebut. Dengan menggunakan CT scans, rekonstruksi visual, dan simulasi komputer, mereka mengetahui bahwa gigitan Josephoartigasia monesi ternyata sekuat gigitan macan sementara strukturnya tiga kali lebih kuat.
Selain digunakan untuk menggigit, gigi tersebut juga digunakan untuk menanduk dan menggali tanah untuk mencari makanan yang tersembunyi. Sangat memukau bukan sepupu dari marmut modern ini?