Hewan-Hewan Prasejarah dengan Kemampuan Adaptasi yang Luar Biasa (2)

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
5 Juli 2020 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebelumnya kita telah membahas beberapa hewan yang sudah punah yang memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa. Kemampuan tersebut memampukan mereka untuk hidup selama beberapa saat di bumi ini, meskipun pada akhirnya harus punah juga. Selain kambing berdarah dingin, beruang gua yang vegetarian, dan marmut raksasa bertaring, daftar hewan prasejarah yang memiliki kemampuan unik masih terus bertambah. Berikut adalah beberapa di antaranya.
ADVERTISEMENT
Buaya yang berjalan dengan dua kaki
Ilustrasi Poposaurus gracilis. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Dinosaurus muncul pertama kali pada periode Triassic, yaitu sekitar 250 juta sampai 200 juta tahun yang lalu. Pada periode yang sama, hewan-hewan yang mirip dengan buaya dan diduga nenek moyang dari reptil tersebut juga dapat ditemukan yang dikenal dengan nama rauisuchians.
Berbeda dengan buaya yang kakinya merentang dan bergerak dengan cara merayap, empat kaki rauisuchians berukuran lebih panjang. Namun keempat kaki tersebut tetap menempel pada tanah ketika rauisuchians berpindah ke sana ke mari. Berjalan dengan menggunakan empat kaki tampaknya membuat gerakan rauisuchians lebih cepat namun tetap terbatas. Tapi ada satu spesies rauisuchians yang ternyata berjalan dengan menggunakan dua kaki.
ADVERTISEMENT
Poposaurus gracilis yang hidup 225 juta tahun yang lalu tingginya mencapai empat meter. Hewan ini memiliki gigi yang tajam untuk mengoyak-ngoyak mangsanya. Ukuran lengan Poposaurus gracilis yang kecil diimbangi dengan ekornya yang panjang dan runcing. Hal tersebut membuat makhluk ini dapat berjalan dan berlari dengan tegak.
Burung bergigi
Ilustrasi Ichthyornis dispar. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Burung adalah keturunan dari dinosaurus. Proses evolusi dari dinosaurus menjadi burung terjadi secara bertahap dan masih banyak misteri yang masih harus dikuakkan. Para saintis terus berusaha menemukan mata rantai yang hilang antara dinosaurus dan burung. Satu spesies yang dikenal dengan nama Ichthyornis dispar berhasil ditemukan dan diduga menjadi salah satu mata rantai tersebut. Hewan ini memiliki karakter dari kedua hewan tersebut.
Hidup di negara bagian Kansas, AS sekitar 100 juta tahun yang lalu, Ichthyornis dispar memiliki paruh seperti burung namun masih memiliki gigi-gigi seperti dinosaurus. Saat itu permukaan Kansas masih digenangi oleh air laut. Ichthyornis dispar memburu dan menangkap ikan dengan menggunakan paruhnya. Sementara dengan menggunakan giginya, hewan ini mengoyak mangsanya.
ADVERTISEMENT
Apa yang ada di dalam kepala Ichthyornis dispar tidak kalah menariknya. Hewan ini memiliki otak yang cukup besar yang berbanding lurus dengan paruhnya. Hal tersebut bertentangan dengan hipotesis bahwa otot rahang akan menyusut seiring dengan membesarnya tengkorak dan otak. Tidak heran jika hewan ini merupakan hewan yang pintar dan juga mematikan.
Hyena kekar berwajah pesek
Ilustrasi Pachycrocuta brevirostris. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Ada hewan prasejarah mirip dengan hyena yang dikenal dengan nama Pachycrocuta brevirostris. Ciri-ciri fisiknya yang paling unik adalah wajahnya yang pesek mirip seperti anjing pug. Tapi jangan biarkan wajahnya yang aneh membodohi kita. Pachycrocuta brevirostris merupakan hyena yang paling berbahaya yang pernah ada di muka bumi.
Meskipun ukurannya sebesar hyena modern yang masih ada sampai sekarang, massa tubuh Pachycrocuta brevirostris adalah seperti seekor singa. Hewan ini sangat padat, chunky, kekar, dan memiliki rahang yang sangat kuat. Tubuhnya yang pendek membantu hewan ini untuk merobek daging dengan lebih mudah. Pachycrocuta brevirostris berevolusi sekitar tiga juta tahun yang lalu di Afrika dan Asia dan sekitar satu juta tahun yang lalu di Eropa.
ADVERTISEMENT