Hewan-hewan yang Telah Punah yang Jarang Dibicarakan (1)

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
16 Juni 2019 17:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Zaman dahulu kala, bumi kita ini diisi dengan banyak sekali makhluk-makhluk hidup yang menakjubkan. Ukuran makhluk-makhluk tersebut pun beragam, mulai dari yang sangat kecil sampai yang berukuran raksasa.
ADVERTISEMENT
Kita telah mendengar banyak sekali cerita tentang dinosaurus yang hidup di bumi ini jutaan tahun yang lalu. Mulai dari buku cerita sampai film di bioskop. Tapi hewan-hewan fantastis yang ada di muka bumi ini bukanlah hanya dinosaurus. Ada banyak hewan-hewan lainnya yang juga telah punah namun tidak pernah kita bicarakan. Hewan-hewan apa sajakah itu? Berikut adalah beberapa di antaranya.
Badak yang beratnya lima kali lipat lebih berat dari gajah
Paraceratherium. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Paraceratherium mungkin adalah mamalia terbesar yang pernah ada di muka bumi ini (mengingat dinosaurus bukanlah mamalia). Paraceratherium adalah hewan sejenis badak yang panjangnya mencapai 7,5 meter dengan tinggi pundak mencapai 5,5 meter dari permukaan tanah. Namun, jika dihitung sampai kepala, tinggi hewan ini dapat mencapai 8 meter.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, bukan hanya ukuran hewan ini yang begitu mengesankan. Berat tubuh Paraceratherium juga luar biasa yaitu mencapai lima kali lipat dari berat gajah modern. Namun, tidak seperti badak yang kita punya sekarang, Paraceratherium tidak memiliki cula. Tapi karena ukuran tubuhnya yang sangat besar, cula tersebutpun tidak dibutuhkan untuk mempertahankan dirinya dari serangan makhluk lain.
Di dalam mulut Paraceratherium terdapat rentetan gigi yang besar yang sebanding dengan gading gajah. Hewan ini juga memiliki lidah raksasa yang dapat merobohkan pohon-pohon dengan sekali jilatan.
Meskipun sampai saat ini tidak ada saintis yang meragukan bahwa Paraceratherium adalah mamalia terbesar yang pernah ada, kompetitor mungkin saja segera muncul dalam waktu dekat. Berdasarkan fragmen-fragmen tulang yang ditemukan, ada kemungkinan sebuah spesies gajah Asia purba yang bernama Palaeoloxodon namadicus adalah mamalia terbesar yang pernah ada. Belum ada yang berhasil menemukan rangka utuh gajah Asia tersebut, namun besar tulang pahanya sendiri sudah seukuran manusia dewasa.
ADVERTISEMENT
Paus yang memakan paus lainnya
Livyatan Melvillei. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Sekitar 12 juta tahun yang lalu, ada seekor spesies paus sperma yang bernama Livyatan melvillei. Paus ini hidup di perairan Peru. Ukuran dari Livyatan sebenarnya sama dengan paus sperma modern yang ada di bumi kita sekarang dengan panjang mencapai 18,5 meter.
Perbedaan antara Livyatan dengan paus sperma yang sekarang adalah mulutnya yang besar dan penuh dengan gigi-gigi yang runcing. Bentuk giginya mirip dengan paus pembunuh, hanya saja ukurannya tiga kali lebih besar dengan panjang satu gigi dapat mencapai 300 centimeter dan lebar mencapai 10 centimeter. Dengan gigi dan mulut tersebut, Livyatan dapat memangsa paus-paus lainnya.
Livyatan tidak memiliki predator alami. Bahkan megalodons, ikan hiu terbesar yang pernah hidup tidak mau memangsa Livyatan. Malahan Livyatan dan megalodons sama-sama memangsa paus balin yang berukuran raksasa. Ketika belum punah, paus balin harus berhadapan dengan dua hewan karnivora terbesar dan paling mematikan yang pernah hidup di lautan.
ADVERTISEMENT
Angsa raksasa yang hidup dengan gajah kerdil
Cygnus falconeri. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Negara kepulauan kecil yang ada di Eropa, Malta, dahulu pernah menjadi rumah dari hewan-hewan aneh yang pernah ada di muka bumi ini. Sekitar ratusan ribu tahun yang lalu pada zaman Pleistosen Tengah, pulau Malta dipenuhi dengan gajah-gajah kerdil dan angsa-angsa raksasa.
Angsa besar tersebut dikenal dengan nama Cygnus falconeri. Panjang sayapnya dapat mencapai tiga meter. Saking besarnya, hewan ini tidak mampu mengangkat dirinya sendiri ke langit dan terbang. Malahan mereka hidup dan mencari makan di dataran yang kering.
Sementara gajah-gajah kerdil yang juga berkeliaran di Malta saat itu hanya memiliki tinggi rata-rata 80 centimeter saja. Tinggi gajah tersebut sebanding dengan tinggi anjing greyhound. Banyak yang mengira bahwa angsa-angsa tersebut memangsa gajah-gajah kerdil. Namun kenyataanya, tidak ada bukti yang kuat sampai sekarang bahwa hal tersebut memang benar-benar terjadi.
ADVERTISEMENT