Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Inilah Sederetan Manfaat Fototerapi Menurut Sains (Bagian 2)
17 Februari 2021 15:40 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat menghadapi depresi, nyeri, masalah jerawat atau gangguan pada kulit, kalian mungkin lebih sering menggunakan berbagai macam pil, krim, dan perawatan invasif lainnya untuk mengobati atau mengurangi gejala yang muncul. Namun itu bukan satu-satunya cara untuk masalah kesehatan, terkadang kalian perlu menjalani terapi cahaya atau fototerapi.
ADVERTISEMENT
Nah, berikut ini adalah beberapa jenis fototerapi dan manfaatnya menurut sains
Terapi sinar biru untuk jerawat
Terkadang krim topikal tidak cukup untuk menyembuhkan jerawat membandel. Terapi cahaya biru mungkin dapat membunuh beberapa jenis bakteri umum yang menyebabkan jerawat. Panjang gelombang cahaya biru juga dapat memperlambat produksi minyak di kelenjar sebaceous yang menyumbat folikel rambut sehingga dapat menyebabkan jerawat.
Dalam studi yang diterbitkan di Journal of Drugs in Dermatology, 33 orang dengan jerawat ringan hingga sedang menerima perawatan terapi sinar biru dua kali sehari selama delapan minggu. Lebih dari 90 persen peserta melaporkan peningkatan pada tampilan, warna, dan tekstur kulit mereka setelah perawatan.
Studi lain pada jurnal Drug Resistance Updates menemukan bahwa 77 persen orang dengan jerawat yang menjalani terapi sinar biru selama lima minggu mengalami perbaikan pada kulit mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut American Academy of Dermatology (AAD), Terapi sinar biru biasanya tidak membantu untuk blackhead, whitehead, kista jerawat, atau nodul, .
Terapi sinar merah untuk masalah kulit lainnya
Terapi sinar merah dapat juga digunakan untuk mengobati jerawat, namun tidak sepopuler terapi sinar biru.
Sinar merah dipercaya bekerja pada sel kulit yang disebut fibroblas, yang membantu memproduksi kolagen. Kolagen adalah struktur protein pendukung di kulit yang berperan dalam penuaan. Karena hubungan ini, terapi sinar merah terkadang digunakan untuk meremajakan kulit. Sinar ini dapat mengatasi kerutan, garis halus, kekasaran, dan tanda-tanda penuaan lainnya.
Dalam studi yang diterbitkan di Journal of Photochemistry and Photobiology B: Biology, pasien yang menjalani terapi sinar merah, dua kali seminggu selama empat minggu, mengalami peningkatan ukuran elastisitas dan penurunan kerutan pada wajah.
ADVERTISEMENT
Studi lain yang diterbitkan dalam Photomedicine and Laser Surgery melaporkan, pasien yang menerima terapi sinar merah mengalami perbaikan pada kerutan dan tekstur kulit.
Terapi sinar hijau untuk migrain dan nyeri
Terapi sinar hijau menunjukkan potensi meredakan nyeri migrain dan beberapa kondisi kronis.
Dalam sebuah studi kecil yang diterbitkan di Cephalgia pada tahun 2020, para peneliti membuktikan bahwa paparan cahaya putih mampu menurunkan migrain episodik dari 7,9 menjadi 2,4 sakit kepala setiap bulan, dan migrain kronis dari 22,3 menjadi 9,4 hari sakit kepala setiap bulan.
Tak hanya sakit kepala, studi lain yang dimuat dalam Pain Medicine pada tahun 2020 melaporkan bahwa perawatan dengan sinar hijau mampu menurunkan intensitas nyeri yang signifikan pada pasien dengan fibromyalgia. Fibromyalgia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri secara keseluruhan, kelelahan, dan masalah tidur.
ADVERTISEMENT
Studi pada tikus (dalam jurnal Pain edisi 2017) membuktikan, sinar hijau tampaknya mengurangi tingkat rasa sakit mereka. Peneliti menemukan bahwa enkephalins, molekul yang bertindak sebagai pereda nyeri alami dalam tubuh, meningkat tiga kali lipat pada tikus saat terkena sinar hijau.
Terapi sinar untuk rosacea
Rosacea adalah kondisi kulit inflamasi yang ditandai dengan kemerahan pada wajah. Dokter terkadang menyarankan terapi sinar pada penderita rosacea untuk membantu meringankan beberapa gejala. Terapi sinar ini ditargetkan mengurangi peradangan pada tingkat sel dengan mempercepat penyembuhan.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 di jurnal Lasers in Surgery and Medicine, penderita rosacea yang mengalami kemerahan pada wajah diberikan bentuk terapi sinar dan/atau krim resep. Mereka yang dirawat dengan terapi sinar dan krim menunjukkan perubahan yang paling besar pada kemerahan di wajah.
ADVERTISEMENT
Terapi cahaya mungkin tidak efektif jika gejala rosacea adalah jerawat atau pustula (papulopustular rosacea), penebalan kulit (phymatous rosacea), atau pertumbuhan bulat di sekitar hidung (rhinophyma).
Ada berbagai jenis terapi laser untuk rosacea termasuk pulsed dye laser dan intense pulsed light (IPL), yang menggunakan beberapa warna cahaya sekaligus.
Terapi sinar untuk eksim
Eksim adalah istilah umum untuk sekelompok kondisi kulit yang ditandai dengan gatal, kemerahan, dan ruam. Menurut National Eczema Association, dokter kulit paling sering menggunakan sinar ultraviolet B pita sempit (NB-UVB) untuk mengobati eksim. Pilihan lainnya adalah sinar ultraviolet A (UVA).
Terapi UV diyakini efektif mengurangi peradangan pada kulit, yang berdampak pada sistem kekebalan.
Untuk mendapatkan efeknya, dibutuhkan beberapa minggu perawatan setidaknya 2-3 kali seminggu. Setelah kulit hampir bersih dan/atau rasa gatal telah berhenti, dokter kulit akan mengurangi frekuensi perawatan secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Fototerapi umumnya digunakan pada orang dewasa atau anak-anak yang menderita eksim sedang hingga parah yang tidak merespons pengobatan standar seperti steroid dan krim topikal.
Terapi sinar untuk psoriasis
menurut AAD, terapi sinar UV dapat diresepkan oleh dokter kulit untuk psoriasis guna memperlambat pertumbuhan sel kulit, mengurangi peradangan, meredakan gatal, dan menekan aktivitas sistem kekebalan.
Fototerapi biasanya diberikan 2-3 kali seminggu selama beberapa minggu agar efektif. Terapi UV paling sering diresepkan untuk psoriasis ringan hingga sedang dan terbukti sangat efektif untuk psoriasis kulit kepala.
Walaupun ampuh mengatasi berbagai masalah kesehatan, fototerapi juga berpotensi menimbulkan risiko atau efek samping. Jadi, kalian wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan perawatan untuk memastikan jenis terapi, waktu dan dosis sesuai dengan masalah yang dialami.
ADVERTISEMENT
Sumber:
https://www.thehealthy.com/mental-health/what-is-light-therapy/
https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/Light_therapy_for_winter_depression
https://www.healthline.com/health/depression/light-therapy