Konten dari Pengguna

Inspirasi Di Balik Temuan Tenji Block

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
16 Juni 2019 22:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Inspirasi bisa datang dari mana saja. Seperti halnya Seiichi Miyake yang terinspirasi oleh kondisi temannya yang memiliki keistimewaan pada indera penglihatannya. Seiichi Miyake menciptakan alat yang tiada ternilai untuk membantu orang-orang dengan kondisi serupa temannya tersebut agar segalanya menjadi lebih aman untuk dilalui. Ia sendiri merupakan insinyur dan penemu yang dikenal melalui hasil karyanya berupa “ubin taktil”. Alat yang juga disebut bata Tenji atau bata/blok taktil berfungsi membantu para tunanetra di persimpangan lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1965, Seiichi Miyake menggunakan uangnya untuk membuat bata taktil, dengan pola-pola berbentuk memanjang pada permukaannya yang dapat dideteksi melalui sentuhan. Ia menemukan blok-blok tersebut untuk membantu seorang temannya yang mulai mengalami gangguan dalam penglihatannya. Pola-pola ini mengindikasikan kondisi bahaya atau keselamatan yang berbeda-beda, seperti titik-titik memanjang atau menggembung yang merupakan tanda untuk waspada atau berhati-hati, serta garis-garis paralel panjang yang menjadi tanda aman untuk seseorang bergerak maju. Tanda-tanda tersebut juga digunakan untuk mengidentifikasi batasan antara jalur pejalan kaki dan jalanan. Umumnya, terdapat 2 (dua) jenis pola yang utama, yakni bata dengan titik-titik dan bata dengan pola batangan. Pola titik-titik mengingatkan penyandang gangguan penglihatan akan bahaya, sedangkan pola batangan memberikan petunjuk arah.
ADVERTISEMENT
Blok Tenji selanjutnya pertama kali dipasang di salah satu kota di Jepang, yakni Okayama pada 18 Maret 1967. Berlokasi di dekat sekolah tuna netra, mereka pun senantiasa melakukan revolusi agar individu dengan kesulitan penglihatan dapat berinteraksi dengan dunia secara lebih aman dan mudah. Tidak berhenti sampai di situ, pada tahun 1970-an, desain original milik Miyake dipasang di seluruh platform kereta api Jepang. Di tahun 1985, sistem ini selanjutnya secara formal dinamakan “Panduan Bahaya Bagi Orang Dengan Kesulitan Melihat.” Secara cepat alat bantu ini dapat ditemukan di berbagai kota seluruh dunia. Dilengkapi dengan 2 pola taktil, membuat orang-orang yang memiliki kesulitan penglihatan mampu mendeteksi jalan yang mereka lalui menggunakan tongkat atau kaki mereka.
ADVERTISEMENT
Sistem ini menjadi persyaratan umum di hampir seluruh negara sejak tahun 1990-an, termasuk UK, AS, Australia, dan di seluruh Asia. Kanada mulai menerapkan sistem ini pada moda transportasinya di tahun 1990, dan kemudian menambahkannya pada berbagai aspek lain dalam lingkungan di awal tahun 2000-an. Seiring dengan perkembangan waktu dan kondisi, pola-pola taktil mengalami penambahan dengan berbagai bentuk baru yang meliputi:
a. Taktil blister
Pola ini digunakan untuk penyeberangan pejalan kaki. Tujuan permukaan blister yakni untuk memberikan peringatan kepada orang-orang dengan gangguan penglihatan yang menemukan kesulitan dalam membedakan akhir jalur setapak dan dimulainya jalur kereta api.
b. Taktil blister offset
ADVERTISEMENT
Taktil blister offset juga dikenal sebagai “permukaan pengingat platform tepi di luar badan jalan.” Tujuan permukaan ini ialah untuk memperingatkan orang-orang yang kesulitan melihat tepian seluruh platform jalur kereta di luar badan jalan. Permukaan taktil blister offset terdiri atas kubah datar (blister), berjarak 66,5 mm dari pusat satu kubah ke kubah yang lain.
c. Taktil belah ketupat
Berkebalikan dari taktil blister offset, taktil belah ketupat dikenal juga sebagai “pengingat permukaan platform tepi badan jalan.” Tujuan permukaan ini yaitu untuk mengingatkan individu dengan gangguan penglihatan bahwa mereka mendekati tepi badan jalan pada platform light rapid transit (LRT). Gambaran permukaan pengingat taktil belah ketupat meliputi baris-baris berukuran 6mm berbentuk belah ketupat, dengan tepi yang membulat sehingga tidak menyebabkan bahaya perjalanan.
ADVERTISEMENT
d. Taktil peringatan bahaya korduroi
Tujuan permukaan korduroi adalah untuk mengingatkan individu dengan gangguan penglihatan akan keberadaan bahaya tertentu, seperti tangga, persimpangan, atau mendekati badan jalan platform LRT. Taktil ini turut digunakan ketika jalan setapak bergabung dengan jalur umum.
e. Taktil siklus
Tujuan permukaan taktil yang digunakan bersama dengan jalur siklus dan jalan setapak yang terbagi secara terpisah ini yaitu sebagai petunjuk bagi individu dengan kesulitan melihat untuk dapat masuk di sisi yang benar. Adanya garis delineator memungkinkan pejalan kaki yang sulit melihat untuk tetap berada di sisi jalur pejalan kaki.
f. Taktil penunjuk atau pedoman arah
ADVERTISEMENT
Adanya permukaan jalur pedoman bertujuan sebagai petunjuk sepanjang rute perjalanan bagi orang dengan gangguan penglihatan, apabila petunjuk tradisional seperti garis properti atau tepi trotoar tidak tersedia. Permukaan ini juga dapat digunakan dalam mengarahkan orang-orang akan adanya rintangan, contohnya perabotan jalan (kursi atau lampu jalan) di area pejalan kaki. Desain permukaan memungkinkan orang-orang untuk diarahkan sepanjang rute perjalanan, baik dengan berjalan pada permukaan taktil atau melalui tongkat putih panjang.
Okayama Prefectural Association yang salah satu bidangnya bergerak di bagian gangguan visual, mencatatkan 18 Maret sebagai Hari Blok Tenji. Peringatan tersebut ditetapkan pada tahun 2010 bersama dengan Japan Anniversary Association. Monumen kelahiran Blok Tenji sendiri diluncurkan di persimpangan Harojima di Kawasan Naka. Jika berkunjung ke sana kita juga akan dapat mendengarkan lagu temanya yang berjudul “Shiawase no kiiroi michi" atau dapat diterjemahkan sebagai “Jalan Kuning Kebahagiaan.”
ADVERTISEMENT
Sejak pertama kali ditemukan, kesadaran penyedia sarana prasarana publik seperti pemerintah, untuk menyertakan jalur Tenji sebagai bagian dari pembangunan semakin meningkatkan. Meski demikian, penyediaan jalur ini masih belum diterapkan secara konsisten.
Sumber gambar: commons.wikimedia.org/