Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Jika Bumi Ini Hancur, Tempat Mana yang akan Dipilih?
29 Januari 2019 21:46 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber gambar: Pixabay.
Bukannya tidak mungkin bumi yang kita pijak saat ini akan hancur nantinya, meskipun mungkin masih membutuhkan waktu yang sangat lama. Air yang tercemar, udara yang menjadi kotor, deforestasi, bencana alam, perang, kelaparan, dan banyaknya populasi manusia menjadi alasan mengapa bumi menjadi tempat yang tidak ramah untuk hidup.
ADVERTISEMENT
Lalu ke mana kita harus pergi jika bumi ini hancur? Ada beberapa tempat di luar angkasa di mana manusia mungkin bisa hidup dengan berbagai macam adaptasi dan teknologi. Di mana sajakah tempat-tempat tersebut?
1. Mars
Sejauh ini Mars adalah pilihan yang paling mungkin untuk ditinggali. Planet ini tidak terlalu jauh. Dengan teknologi yang manusia miliki sekarang, perjalanan ke Mars bisa ditempuh dalam waktu enam sampai sembilan bulan saja. Planet tersebut juga memiliki tanah dan air di bawahnya. Mars tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas, dan ada cukup sinar matahari sebagai sumber energi.
Selain itu Mars memiliki gravitasi sebesar 38 persen dari gravitasi bumi di mana manusia dipercaya dapat beradaptasi dengan kondisi tersebut. Mars juga memiliki atmosfer yang tipis yang dapat melindungi manusia dari radiasi kosmik dan sinar matahari yang jahat. Satu hari di Mars juga hampir sama dengan di bumi yaitu 24 jam 39 menit 35 detik.
ADVERTISEMENT
Namun hal yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah bagaimana caranya hidup di luar ruangan jika manusia pindah ke Mars. Karena tampaknya atmosfer yang tipis saja tidak cukup. Atmosfer di Mars dapat dengan mudah berpindah hanya karena tertiup angin. Manusia dapat mati dalam beberapa detik jika ada di luar ruangan di Mars.
2. Bulan
Keunggulan dari bulan adalah jaraknya yang dekat yang membuat pendeknya jarak tempuh dan mudahnya mengasup kebutuhan dari bumi. Para peneliti juga percaya bahwa kutub bulan memiliki es yang dapat menjadi sumber air. Permukaan bulan juga mengandung banyak mineral seperti silikon yang dapat digunakan sebagai sel surya dan helium-3 yang baik sebagai sumber energi. Di bawah permukaan bulan juga banyak terdapat terowongan lava yang dapat dijadikan tempat tinggal bagi banyak manusia.
ADVERTISEMENT
Sayangnya bulan tidak memiliki atmosfer sehingga hidup di permukaannya akan jadi sangat mematikan.
3. Venus
Venus memiliki atmosfer yang dapat menjadi pelindung. Atmosfer tersebut juga memiliki suhu antara 0 sampai 50 derajat Celsius. Namun sayangnya atmosfer yang nyaman ini berjarak 50 kilometer dari permukaan Venus. Sementara di permukaan, suhu Venus adalah 462 derajat Celsius. Selain itu manusia tidak akan tahan dengan hujan di Venus. Karena hujan di sana adalah hujan asam yang dapat merusak solar panel, pesawat luar angkasa, dan kulit manusia. Masalah lainnya adalah asupan air yang kurang di planet ini.
4. Titan
Satelit alami dari Saturnus ini memiliki banyak sekali energi yang dapat digunakan untuk aktivitas manusia. Energi tersebut berasal dari danau-danau yang ada di sana yang dipenuhi dengan metana murni. Tekanan permukaan di Titan juga 1,4 kali dari tekanan permukaan bumi sehingga manusia tidak perlu menggunakan baju khusus untuk berjalan di luar ruangan (namun masker udara masih tetap dibutuhkan).
ADVERTISEMENT
Nitrogen, metana, dan amonia dari atmosfer Titan dapat digunakan sebagai pupuk untuk kegiatan pertanian. Titan juga diduga memiliki air di bawah permukaannya. Sementara atmosfer Titan yang tebal dapat menjadi pelindung radiasi yang baik.
Lalu apa kekurangan Titan? Jaraknya yang sangat jauh dan suhunya yang sangat rendah. Suhu permukaan Titan adalah 180 derajat Celsius. Sehingga meskipun tidak membutuhkan baju luar angkasa, manusia membutuhkan jaket hangat yang berlapis-lapis. Pasalnya, teknologi yang manusia punya sekarang belum mampu membawa kita sampai ke Titan.
5. Callisto
Jupiter memiliki banyak satelit dan salah satunya adalah Callisto. Jika dibandingkan dengan satelit yang lain, Callisto berjarak paling jauh dari Jupiter sehingga Callisto mendapatkan radiasi yang lebih sedikit. Pesawat ruang angkasa telah mengamati adanya es pada permukaannya yang berbatu-batu yang dapat menjadi sumber air. Sementara di dalam Callisto ada kemungkinan terdapatnya samudera air asin yang dalamnya mencapai 50-200 km.
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak sejauh Titan, pergi ke Callisto tetap membutuhkan beberapa tahun dari bumi. Selain itu, atmosfer di Callisto juga terlalu lemah untuk dapat memberikan perlindungan dari radiasi.