Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Kadar Protein Darah Secara Akurat Menggambarkan Umur Manusia
16 Januari 2020 15:02 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hal ini juga yang dipercaya bahwa gambaran penuaan bukanlah proses yang terjadi secara perlahan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kita tahu bahwa penuaan merupakan proses alami yang dirasakan manusia seiring dengan bertambahnya umur mereka. Cara melihat penuaan pun dapat terlihat dengan perubahan fisik yang nyata adanya atau cara mengukur kadar tertentu dalam tubuh yang diyakini lebih akurat dan nyata dalam prediksinya. Baru-baru ini, para peneliti dari Stanford menyatakan bahwa umur seseorang ternyata dapat diprediksi dengan mengukur kadar protein yang ada dalam darah mereka. Studi terbaru mereka ini juga menyatakan bahwa penuaan bukanlah proses yang terus menerus berjalan lancar dengan linearitas bertambahnya usia seseorang.
Cara paling mudah dalam menentukan penuaan terjadi memang dapat dengan nyata terlihat dari kondisi fisik, postur tubuh atau kerutan yang terjadi pada wajah atau tubuh seseorang sehingga dapat dijustifikasi bahwa seseorang sudah menua atau belum. Namun hal yang berbeda dilakukan oleh tim ilmuwan Fakultas Kedokteran Universitas Stanford yang tidak perlu menebak umur seseorang berdasarkan fisiknya. Sebagai gantinya, ,mereka melakukan semacam pengamatan jam fisiologis, dimana hal ini berhubungan dengan tingkat protein yang beredar dalam darah seseorang. Hal ini juga diyakini dapat mengarah kepada pentingnya pemeriksaan kesehatan seseorang yang mungkin dapat diketahui secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penuaan fisiologis tidak hanya berlangsung pada kecepatan terjadinya penuaan yang bahkan sempurna, tetapi tampaknya memetakan lintasan yang lebih berbeda dari biasanya. Tim peneliti juga mengakui bahwa sudah lama mengetahui terkait pengukuran protein tertentu dalam darah dapat memberi kita informasi tentang status kesehatan seseorang - lipoprotein untuk kesehatan jantung, misalnya. Tetapi memang hal ini belum disadari bahwa begitu banyak tingkat protein yang berbeda - kira-kira sepertiga dari semua yang kita lihat - berubah secara nyata seiring bertambahnya usia. Wyss-Coray yang terlibat dalam penelitian tersebut juga mengatakan bahwa perubahan kadar berbagai protein yang bermigrasi dari jaringan tubuh ke dalam sirkulasi darah tidak hanya menjadi ciri, tetapi sangat mungkin menyebabkan, fenomena penuaan.
Para peneliti melakukan penelitian ini dengan menganalisis plasma fraksi darah bebas sel dari 4.263 orang berusia 18-95 tahun. Menurut Wyss-Coray protein adalah pemacu utama dari sel-sel penyusun tubuh, dan ketika level relatif mereka mengalami perubahan besar, itu berarti Anda telah berubah juga. Para peneliti memperoleh sampel dari dua studi besar. Salah satunya, yang dikenal sebagai studi LonGenity, telah mengumpulkan daftar orang-orang Yahudi Ashkenazi yang berumur panjang. Pada pengukuran kadar sekitar 3.000 protein dalam plasma masing-masing individu, tim Wyss-Coray mengidentifikasi 1.379 protein yang kadarnya bervariasi secara signifikan dengan usia partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penuaan fisiologis tidak hanya berlangsung pada kecepatan tertentu, tetapi tampaknya memetakan lintasan dengan tiga titik belok berbeda dalam siklus hidup manusia. Tiga poin pada fase tersebut terjadi rata-rata pada usia 34, 60 dan 78 tahun, menonjol sebagai waktu yang berbeda ketika jumlah protein yang ditularkan melalui darah berbeda yang menunjukkan perubahan nyata dalam fase hidup manusia.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa dengan berkurangnya 373 dari protein itu cukup untuk memprediksi usia peserta dengan akurasi yang tinggi. Tetapi ada kasus perbedaan besar antara usia kronologis dan fisiologis peserta di antara subyek dalam studi LonGenity, dengan kecenderungan genetik mereka terhadap kesehatan yang sangat baik pada usia lanjut. Penelitian terkait protein yang dapat memprediksi umur seseorang ini memang menarik, dengan banyaknya protein dalam darah, lantas bagaimana hal tersebut dapat dengan mudah diprediksi? Faktanya, menurut Wyss-Coray hanya sembilan protein yang cukup untuk melakukan pekerjaan yang lumayan. Dengan menambahkan lebih banyak protein ke dalam penelitian atau pengukuran akan meningkatkan akurasi prediksi walaupun hanya sedikit. Namun, dengan pembelajaran mesin yang sekarang berkembang, manusia berpotensi melakukan tes dengan akurasi yang baik dengan hanya berdasarkan sembilan protein itu.
ADVERTISEMENT