Konten dari Pengguna

Kenapa Jagung Sulit Dicerna oleh Sistem Pencernaan Manusia?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
14 September 2020 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jagung (Zea mays) | Gambar oleh Couleur dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Jagung (Zea mays) | Gambar oleh Couleur dari Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jagung (Zea mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Jagung diketahui mengandung serat, folat, tiamin, fosfor, vitamin C, dan magnesium, yang diperlukan oleh tubuh.
ADVERTISEMENT
Namun, pernakah kalian perhatikan bahwa setelah mengonsumsi jagung, biasanya jagung tersebut sulit hancur dan keluar secara utuh saat buang air besar? Kalian mungkin bertanya-tanya, bagaimana jagung tersebut bertahan dari serangkaian proses dalam sistem pencernaan? Lalu, haruskah kita makan makanan yang sulit dicerna?
Dilansir dari situs Live Science, sistem pencernaan melakukan lebih banyak pekerjaan dari yang dibayangkan.
Menurut Andrea Watson, ahli gizi ruminansia di University of Nebraska-Lincoln, biji kuning di kotoran sebenarnya hanyalah lapisan luar kernel jagung.
Biji jagung adalah benih yang membawa materi genetik penting. Kunci kelangsungan hidup benih adalah lapisan luar berwarna kuning seperti lilin yang melindungi materi genetik dari cuaca, hama, dan transportasi.
struktur kernel jagung yang sulit untuk dihancurkan sebenarnya ideal untuk tanaman. Lapisan terluar jagung yang disebut selulosa memiliki ketahanan terhadap serat keras. Diketahui bahwa tidak ada enzim atau bakteri pada usus manusia yang dapat mencerna selulosa tersebut.
ADVERTISEMENT
Watson menambahkan bahwa hewan ruminansia, seperti sapi, yang jauh lebih siap untuk mencerna selulosa, kadang kesulitan dalam mencerna jagung secara sempurna. Sapi tidak makan jagung yang manis dan lembut, seperti yang manusia makan. Mereka cenderung memakan jagung yang lebih keras dan lebih matang (yang dapat disimpan dalam jangka panjang). Meskipun demikian, biji jagung utuh ini juga masih ditemukan dalam kotoran mereka.
Untuk mengetahui kandungan nutrisi dari kernel jagung yang tidak dicerna secara sempurna, para peneliti memilih kernel yang dikeluarkan melalui kotoran, dan menganalisisnya.
Dari analisis ini, peneliti menemukan bahwa selulosa hanya membentuk sekitar 10% jagung, dan 90% lainnya adalah nutrisi yang bermanfaat.
Jagung juga merupakan sumber serat makanan, pati dan antioksidan yang dikenal sebagai karotenoid, yang memberi warna pada sayuran seperti jagung dan wortel. Namun, menurut laporan dari Universitas Tufts pada tahun 2019, kandungan karotenoid dalam jagung lebih sedikit daripada yang terkandung dalam sayuran hijau biasa.
ADVERTISEMENT
Untuk membuat jagung lebih mudah dicerna, watson menyarankan agar memperhatikan pengolahannya. Semakin banyak kalian memprosesnya, maka jagung akan semakin mudah untuk dicerna. Hal ini berlaku untuk manusia dan hewan. Beberapa proses pengolahan yang mungkin dapat dicoba, yakni penggilingan, penggilingan basah, dan memasak. Setiap tahap pemrosesan ini dapat membantu memecah molekul serat yang sulit dicerna.
Umumnya jagung yang kita konsumsi merupakan hasil olahan. Laporan Universitas Tufts memperkirakan bahwa setiap orang Amerika mengonsumsi 160 lbs. (70 kilogram) jagung per tahun. Sebagian besar jagung tersebut bukanlah biji yang sulit dicerna setelah dikupas dari tongkolnya, tetapi jagung yang telah diolah menjadi tortilla lunak, keripik, popcorn, dan sirup jagung fruktosa tinggi.
Lebih mudah dicerna, bukan berarti bahwa makanan tersebut lebih sehat. Diketahui bahwa nutrisi yang terdapat dalam produk jagung olahan umum, seperti minyak jagung dan sirup jagung fruktosa tinggi, kehilangan sebagian besar serat dan nutrisi yang bermanfaat selama pemrosesan.
ADVERTISEMENT
Biji jagung di kotoran kalian mungkin terlihat aneh, tetapi tidak buruk bagi kesehatan. Hal ini merupakan pertanda bahwa jagung yang kalian makan adalah salah satu bentuknya yang paling sehat.
Untuk menghindari biji jagung yang keluar melalui kotoran saat buang air besar, Watson menyarankan agar melakukan proses pengunyahan secara benar dan perlahan-lahan, sebelum ditelan dan diteruskan ke saluran pencernaan lainnya.
Sumber:
https://www.livescience.com/why-humans-cannot-digest-corn.html
https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/14/100200723/kenapa-manusia-tidak-bisa-mencerna-jagung-dengan-baik-?page=all