Konten dari Pengguna

Kota Amsterdam Dibangun di atas Tongkat Kayu

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
24 Februari 2018 13:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tongkat-tongkat kayu ini sangat banyak jumlahnya dan menancap di atas tanah berpasir.
ADVERTISEMENT
Panjang masing-masing tongkat kayu yang menancap di tanah berpasir mencapai 11 meter. Tongkat kayu harus digunakan karena struktur tanah Amsterdam merupakan rawa dan lumpur yang jika didirikan bangunan di atasnya maka akan menjadi tidak stabil. Kini, beton ditambahkan untuk menopang tumpukan balok kayu ini. Arsitek yang membangun Amsterdam 300 tahun yang lalu mungkin tidak menghitung rencana 300 tahun ke depan. Sekarang, jika kita mengunjungi Amsterdam, kadang kita bisa melihat tongkat-tongkat kau ini dikarenakan beberapa strukturnya sudah terdegradasi atau ukuran yang tidak sama membuat bangunan di atasnya terlihat tidak stabil. Namun, kota ini terus mengalami perbaikan dan pembaharuan dari pemerintah setempat. Jumlah total tongkat kayu yang digunakan untuk menopang Royal Palace di Dam Square adalah 13.659. Sedangkan masing-masing rumah penduduk ditopang oleh sekitar 10 tongkat kayu. Sementara Centraal Station dibangun di atas kurang lebih 9000 tongkat kayu.
Sumber : Listverse
ADVERTISEMENT
Sumber Gambar : Wikimedia Commons