Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Kucing “Glow In The Dark “
5 Februari 2018 20:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bisa membantumu dalam gelap
Bioluminescence, kemampuan untuk memancarkan cahaya, terjadi secara alami pada organisme seperti ubur-ubur, serangga dan jamur. Pada tahun 1961, Osamu Shimomura dan rekan-rekannya, melakukan percobaan dengan memodifikasi organisme non-bioluminescent secara genetis untuk memancarkan cahaya. Pada awalnya, bioluminescence hanya digunakan pada organisme bersel tunggal. Sekarang, para ilmuwan menggunakan protein dalam organisme bersel banyak seperti kucing. Dalam kasus ini, kucing yang "ditandai" dengan protein Green Fluorescent Protein (GFP) juga berhasil menghasilkan protein yang melindungi mereka terhadap Feline Immunodeficiency Virus (FIV) . FIV adalah virus yang menyebabkan demam kucing, dan sebanding dengan Immunodeficiency Virus (HIV). Namun beberapa eksperimen lain juga harus diselesaikan sebelum mengetahui manfaat dari penelitian ini, namun hasilnya sejauh ini menjanjikan. Seiring penelitian terus berlanjut, akan ada kucing yang lebih bersinar dan bisa terlihat jelas dalam gelap, glow in the dark !
ADVERTISEMENT
Sumber gambar : factslides