Konten dari Pengguna

Lagu Sedih, Kenangan, dan Sains di Baliknya

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
16 November 2020 18:44 WIB
clock
Diperbarui 11 Februari 2021 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu mengalami, ketika mendengarkan lagu balada yang biasanya bertema sedih, kamu akan teringat tentang seseorang ataupun teringat tentang suatu peristiwa tertentu? Yang mungkin pada dasarnya tidak berkaitan, tetapi rasa-rasanya lagu sedih cenderung membangkitkan kenangan?
Ilustrasi mendengarkan musik. Gambar oleh Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mendengarkan musik. Gambar oleh Pexels
Atau kamu cenderung lebih dapat mengingat wajah-wajah dan adegan sedih di dalam suatu film dan drama dengan lagu yang mendayu-dayu sedang berlangsung?
ADVERTISEMENT
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada tahun 2015 oleh Alice Mado Proverbio dari University of Milano-Bicocca beserta timnya menyatakan bahwa lagu atau musik yang sangat menyentuh secara emosional ternyata dapat meningkatkan kapasitas memori untuk mengenali wajah. Ahhhaa!!
Bagaimana otak kita merespon musik?
Efek mendengarkan musik atau lagu terhadap bagaimana otak kita memproses dan mengingat sesuatu tergolong kontroversial Alice menyebutkan sebagai pengantar dalam tulisannya terdapat dua teori besar yang bertolak belakang yang membahas permasalahan ini.
Teori Model Kognitif-Kapasitas menyatakan bahwa dengan mendengar music yang sifatnya kompleks akan menurunkan tingkat kemampuan kognitif pada otak. Sedangkan teori Arousal-Mood menyatakan sebaliknya, dengan mendengarkan musik terdapat peningkatan suasana hati, dan kemampuan serta pemrosesan di dalam otak yang juga disebut dengan Efek Mozart.
Otak kita merespon musik dan lagu yang berbeda dengan cara yang berbeda pula. Gambar oleh Rudy and Peter Skitterians dari Pixabay
Alice Mado dalam eksperimennya melibatkan 54 orang responden yang bukan musisi dengan rentang umur 18 hingga 28 tahun. Alice meminta para respondennya untuk mendengarkan beberapa jenis suara sambil ditunjukkan lebih dari 400 foto berwarna acak anonim untuk dipelajari dan diingat.
ADVERTISEMENT
Suara yang diperdengarkan termasuk lagu yang ceria, lagu sedih, suara hujan dan kesunyian tanpa suara apa pun sebagai pembanding. Foto yang diperlihatkan pun memiliki variasi ekspresi emosional dari bahagia, marah, ataupun sedih. Selain itu detak jantung dan tekanan darah responden juga diukur dalam proses pengenalan wajah tersebut.
Kemudahan mengingat wajah dan ekspresi sambil mendengarkan lagu sedih
Berdasarkan eksperimen dan data yang diperoleh diketahui bahwa responden dapat mengenali objek paling akurat ketika mendengarkan lagu yang menyentuh secara emosional dibandingkan pada saat mendengarkan suara hujan atau lagu yang gembira. Pada saat tidak mendengar suara apa pun atau pada saat sunyi senyap, responden juga dapat mengenali objek secara akurat namun tidak setepat saat mendengarkan lagu sedih.
ADVERTISEMENT
Penjelasan yang paling memungkinkan dari kesimpulan ini adalah lagu yang menyentuh atau banyak ditemukan pada lagu-lagu balada dapat meningkatkan gairah pendengarnya yang diwakili oleh peningkatan detak jantung. Selain itu lagu sedih dapat meningkatkan kemampuan pengenalan audio visual yang erat dipengaruhi oleh kondisi emosional.
Ketika mendengarkan lagu yang menyentuh secara emosional kemampuan mengingat gambar wajah atau ekspresi secara visual menjadi meningkat dibandingkan pada saat mendengarkan lagu bahagia ataupun suara hujan. Persepsi visual akan direkam oleh responden dengan lebih akurat ketika mendengarkan lagu sedih.
Ilustrasi musik. Gambar oleh Pexels.
Sedangkan pada saat mendengarkan lagu bahagia ataupun suara hujan malah menghasilkan efek yang mengganggu proses pengenalan atau perekaman secara visual.
Selain itu mendengarkan musik baik music yang bertema ceria ataupun sedih cenderung meningkatkan tekanan darah dibandingkan ketika mendengarkan suara hujan.
ADVERTISEMENT
Musik mempengaruhi persepsi pendengar
Banyak sekali penelitian yang telah dilakukan yang mempelajari efek dari musik dan persepsi orang yang mendengarkan music tersebut. Banyak musik dan lagu diproduksi dengan maksud tertentu, seperti menyentuh emosi, membangkitkan gairah, atau meningkatkan kegembiraan misalnya.
Penerapannya juga banyak ditemukan pada lagu latar untuk film, drama, atau lagu dan music yang di produksi di seluruh dunia.
Musik dalam film dan film dalam musik. Gambar oleh Pexels.
Telah melalui berbagai penelitian musik dibuktikan dapat membentuk persepsi dan mengatur bagaimana otak memproses informasi visual. Sehingga dapat dikatakan musik memegang peran penting dalam membentuk kesan yang ingin ditampilkan dari beragam media komunikasi.
Dengan efek positif ini musik yang menyentuh dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan mengingat seperti pada saat belajar, atau mempersiapkan diri saat menghadapi tes.
ADVERTISEMENT
FAN untuk Lampu Edison