Konten dari Pengguna

Leopon, Hasil Perkawinan Silang antara Macan Tutul dan Singa

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
19 Februari 2018 12:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Macan Tutul (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Macan Tutul (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Sebuah perkawinan antar kucing kelas atas
Sebuah "leopon" dihasilkan dari persilangan macan tutul jantan dengan seekor singa betina. Kepala mirip dengan singa sementara bagian tubuh lainnya membawa kemiripan dengan macan tutul. Program leopon yang paling sukses adalah yang dilakukan di Koshien Hanshin Park di Nishinomiya City, Jepang. Seekor singa betina bernama Sonoko dikawinkan dengan seekor macan tutul yang disebut Kaneo. Si singa betina dengan sukarela mengambil posisi di sisinya untuk membiarkan macan tutul jauh lebih kecil untuk dipasanginya. Pada akhirnya 2 anak leopon lahir pada tahun 1959 dan 3 lainnya lahir pada tahun 1962. Di penangkaran, macan tutul laki-laki yang biasanya dibiarkan tetap tinggal bersama keluarga. Percobaan ini terbukti baik dimana hewan yang terakhir meninggal pada tahun 1985. Program hibrida leopon juga telah berhasil mencontohkan program lain dan pada akhirnya melahirkan anak laki-laki dengan perkawinan antara singa jantan dan seekor jaguar betina. Hewan yang dihasilkan disebut leoliguar. Program penangkaran silang ini sangat populer di kalangan masyarakat, namun dikritik sering di kalangan zoologi karena dinilai tidak etis untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT