Konten dari Pengguna

Makhluk Hidup Terbesar di Dunia Adalah Sebuah Parasit

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
5 Januari 2020 3:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah makhluk hidup yang paling besar di dunia? Manusia tentu bukan yang terbesar karena ada banyak tumbuhan atau hewan yang lebih besar daripada manusia. Lalu apakah gajah adalah makhluk hidup terbesar di dunia? Gajah adalah hewan terbesar di daratan, tapi mereka bukan makhluk hidup terbesar. Lalu apakah paus biru? Paus biru adalah hewan terbesar di dunia. Tapi sama dengan gajah, mereka juga bukan makhluk hidup yang terbesar.
Armillaria ostoyae. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Armillaria ostoyae. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Makhluk hidup terbesar di dunia juga bukan dinosaurus yang sudah punah. Makhluk hidup yang terbesar di dunia saat ini masih hidup, dan umurnya saat ini adalah sekitar 2400 tahun. Dengan luas 8,9 kilometer persegi dan berat mencapai 605 ton, makhluk hidup terbesar di dunia adalah Armillaria ostoyae. Bukan hewan juga bukan tumbuhan. Makhluk ini adalah jamur dan yang terbesar saat ini dapat ditemukan di Hutan Nasional Malheur di Blue Mountains, Oregon bagian timur, AS. Armillaria ostoyae pertama kali dipopulerkan pada April 2003 di Canadian Journal of Forest Research.
ADVERTISEMENT
Menariknya, jamur ini tidak bertumbuh dengan cepat. Makhluk yang ukurannya seluas kampung kecil ini hanya tumbuh sekitar satu meter per tahun. Itu dia mengapa dibutuhkan ribuan tahun lamanya untuk jamur ini bisa mencapai ukuran tubuhnya yang sekarang.
Tidak berbeda dengan jamur lain yang merupakan parasit, Armillaria ostoyae juga secara perlahan menginfeksi, membunuh, menghisap, dan menelan pohon dan semak-semak yang ada di sekitarnya. Jamur yang sebagian besar ada di dalam tanah ini memiliki akar berwarna hitam yang dapat mengeluarkan sejenis zat pembusuk yang dapat berpindah dari satu inang ke inang yang lain. Zat pembusuk tersebut berwarna putih dan dapat menginfeksi tumbuhan lain dengan cara melingkari, menyerang, dan akhirnya membunuh akar-akar tumbuhan tersebut. Saat hal tersebut terjadi, akar-akar Armillaria ostoyae masih terus mencari tumbuhan-tumbuhan lain untuk dijadikan inang.
ADVERTISEMENT
Menariknya, banyak parasit yang biasanya membutuhkan inang yang hidup untuk bisa terus makan. Tapi Armillaria ostoyae merupakan parasit yang dapat hidup cukup lama setelah ia membunuh inangnya, bahkan sampai hitungan bulan maupun tahun. Hal tersebut membuat jamur ini dapat meluas tanpa batas dan lebih cepat dari pada parasit-parasit lainnya.
Tumbuhan yang sering menjadi korban favorit Armillaria ostoyae adalah pohon-pohon yang memiliki kayu lunak seperti kelompok cemara Pseudotsuga menziesii dan Abies spp. serta Western Hemlock atau Tsuga heterophylla. Perkembangan jamur ini dapat dilacak melalui area pohon-pohon mati yang meluas. Pada pohon-pohon yang terinfeksi atau tumbuhan yang baru saja mati, akan terlihat jamur Armillaria ostoyae yang baru tumbuh.
Makhluk hidup terbesar di dunia ini ditemukan ketika para saintis sedang mengambil DNA jamur yang tumbuh di pohon-pohon yang telah mati di hutan nasional tersebut. Mereka ingin mengetahui apa yang menginfeksi pohon-pohon tersebut dan membuat mereka mati. Ketika DNA diambil dari sana-sini dan dibandingkan ternyata semua DNA tersebut sama dan para saintis telah mengambil DNA dari satu organisme yang sama, yang ternyata merupakan makhluk hidup terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Dalam hutan yang memiliki keberagaman tinggi, jamur pembunuh seperti Armillaria ostoyae hanya akan memangsa pohon-pohon yang lemah. Namun pada daerah yang monokultur seperti perkebunan atau hutan yang hanya memiliki satu jenis pohon saja, ketika satu pohon terinfeksi maka pohon yang lain juga hanya akan menunggu waktu untuk terinfeksi. Semua pohon akhirnya akan mati dan hanya menyisakan jamur tersebut saja. Itu dia mengapa monokultur sangatlah berbahaya. Semakin tinggi keberagaman suatu ekosistem, akan semakin sulit Armillaria ostoyae merajalela.