Memilih Baju yang Lebih Ramah Lingkungan

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
12 Juli 2019 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah kalian bahwa baju dari bahan spandex setiap dicuci melepaskan ribuan mikrofiber yang akan mencemari lingkungan?
ADVERTISEMENT
Seperti halnya makanan, kita juga mudah melupakan dari mana baju berasal karena display yang menarik di toko. Satu-satunya hal yang kita pedulikan biasanya adalah harganya. Kini banyak orang yang telah menyadari bahwa harga yang harus dibayar untuk mencemari lingkungan jauh lebih besar daripada harga yang tertera di banderol dari toko. Dulunya semua kain yang diproduksi menjadi baju, atau sprei dan gorden didesain dengan sangat baik sehingga akan tahan lama. Proses produksi lebih berfokus pada kualitas ketimbang kuantitas. Produk-produk saat ini kebanyakan hanya didesain untuk bisa tahan selama beberapa bulan dan bukan dalam kurun waktu tahun. Diperkirakan setidaknya setiap tahunnya di setiap kota ada 200.000 ton sampah dari baju yang tidak lagi terpakai. Walaupun beberapa perusahaan baju terkenal telah memiliki inisiatif untuk mengumpulkan baju untuk didaur ulang, hanya persentase kecil yang bisa menjadi baju kualitas baik saat didaur ulang. Belum lagi dampak lingkungan lain seperti mikrofiber yang lepas dari kain spandex saat dicuci juga baru bisa hilang terdekomposisi dalam waktu ratusan tahun.
ADVERTISEMENT
Secara umum proses produksi kain meliputi mengambil bahan mentah, pre-treatment (mencuci, pemutihan), dan juga mewarnai serat kain, dan mencetak pola tertentu, sampai tahap labelling. Semua proses ini melibatkan bahan kimia dan toksin yang membawa dampak buruk bagi lingkungan dan juga pekerja.
Lalu bagaimana kriteria kain yang ramah lingkungan? Diantaranya adalah menekan penggunaan bahan kimia dalam proses produksinya serta dapat terdegradasi dengan baik (biodegradable). Perlu dicatat tidak semua kain bersifat biodegradable. Definisi biodegradable adalah mampu diurai secara alami oleh mikroorganisme. Biodegradable berbeda dengan bio-based. Misalnya, katun non-organik adalah bio based karena berasal dari alam, namun tidak biodegradable. Sebagian besar jenis kain tidaklah biodegradable karena telah dicampur dengan bahan kimia untuk memperkuat strukturnya.
ADVERTISEMENT
Berikut diantara bahan kain yang dapat terdegradasi dengan baik (biodegradable) :
ADVERTISEMENT
Kain Linen. Sumber Gambar : textileschool.com