Mengapa Kita Sangat Suka Coklat?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
17 September 2019 21:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada alasan-alasan ilmiah tentang kesukaan kita terhadap coklat!
Merasa stress? Coklat! Sedang ulang tahun? Coklat! Duduk di kafe? Coklat!
ADVERTISEMENT
Sepertinya coklat adalah makanan yang sangat erat dengan kehidupan kita. Tidak hanya dijuluki favorit penduduk seluruh dunia, coklat juga disebut juga dengan universal craving.
Daya Tarik Sensoris Coklat
Selain kemasan yang menarik, coklat memiliki daya tarik dari komposisi kimia nya. Jika ditinjau dari segi bahan, coklat mengandung gula, lemak, dan cocoa butter. Cocoa butter inilah yang memberikan sensasi meleleh di mulut yang banyak disukai oleh orang.
Satu potong coklat tidak pernah cukup, banyak dari kita yang sering menghabiskan satu bungkus seketika. Ditinjau dari bahan kimia yang terkandung di dalamnya, coklat terdiri atas xanthine dan theobromine. Theobromine juga ditemukan di teh dan coklat. Namun, kandungan terbanyak nya ada pada coklat. Istilah theobromine datang dari kata theobroma, yang berasal dari bahasa suku Maya dan memiliki arti “minuman Tuhan”. Coklat juga mengandung Tyramine dan Phenylethylamine. Kedua zat ini menyebabkan kita lebih bergairah, menaikkan tekanan darah dan kadar gula, serta menyebabkan rasa puas saat mengkonsumsi coklat.
ADVERTISEMENT
Phenylethylamine juga dikenal dengan istilah “love drug” karena efeknya yang meningkatkan detak jantung, efek yang sama ditemukan pada orang yang sedang jatuh cinta. Hal ini juga mungkin menjadi alasan mengapa saat hari Valentine, orang memberikan coklat sebagai kado.
Selain zat-zat di atas, coklat juga mengandung Magnesium, yang cukup bisa menjelaskan kenapa kita merasakan craving karena tubuh kita sering mengalami defisiensi Magnesium. Coklat juga mengandung 380 zat kimia lain yang berfungsi untuk memicu produksi neurotransmitter, zat yang digunakan oleh sel otak untuk berkomunikasi satu sama lain.
Apa yang Membuat Kita Ketagihan pada Coklat?
Sama seperti opium yang memiliki sifat adiktif karena menimbulkan euforia, coklat memproduksi opiates alami di otak kita. Opiates alami ini meletakkan kita pada fase trance dalam sejenak. Dalam sebuah penelitian, Adam Drewnowski dari University of Michigan memblok reseptor opiates alami di otak dengan menggunakan obat-obatan tertentu, dan hasilnya keinginan orang tersebut untuk mengkonsumsi coklat menurun drastis.
ADVERTISEMENT
Dua peneliti lain yaitu Emanuelle diTomaso dan Daniele Piomelli menemukan efek serupa pada ganja yang dihasilkan dari mengkonsumsi coklat. Daun ganja mengandung senyawa kimia yang disebut THC (Tetrahydrocannabinol) yang berikatan dengan reseptor di otak. THC ini menimbulkan efek “high” pada pengkonsumsinya. Zat kimia dalam coklat memiliki efek yang mirip dengan THC. Zat dalam coklat ini juga memicu produksi zat kimia bernama dopamine, yang memberikan kita efek bahagia.
Coklat juga mengandung anandamide, zat yang secara alami juga diproduksi oleh otak kita untuk menimbulkan rasa bahagia. Namun, anandamide alami cepat sekali meluruh, sedangkan anandamide yang dibawa coklat akan berada di otak dalam jangka waktu yang lebih lama.
Mengapa Wanita Lebih Suka Coklat ketimbang Pria?
ADVERTISEMENT
Kita mungkin sudah menyadari bahwa sebagian besar pria kurang menyukai makanan atau minuman yang manis. Sebuah observasi menunjukkan korelasi antara siklus menstruasi dengan keinginan berlebih untuk makan coklat. Kebanyakan wanita mengalami craving saat sebelum menstruasi. Hal ini dikarenakan wanita mengalami kadar gula darah yang rendah saat sebelum menstruasi. Coklat dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.
Manfaat Kesehatan Lain dari Coklat
Coklat yaitu dark coklat dan cocoa banyak mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid adalah senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan yang bermanfaat sebagai zat anti radang (anti-inflammatory). Flavonoid juga dikenal luas dengan efek antioksidan. Coklat dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), melancarkan aliran darah, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), dan menurunkan resiko resistansi insulin sehingga mencegah penyakit diabetes. Riset lain menunjukkan fungsi coklat yang dapat meningkatkan performa di tes fungsi mental dan kemampuan berbicara pada penderita kelainan kognitif.
ADVERTISEMENT
White Chocolate Vs. Dark Chocolate
Coklat putih mengandung dua kali lipat lebih banyak gula, 10% alkohol, serta cocoa butter yang lebih banyak daripada dark chocolate. Jumlah flavonoid dalam coklat putih juga lebih rendah. Oleh karena itu maka dark chocolate adalah opsi yang relatif lebih sehat.
Sumber : Scienceabc
Ilustasi coklat. Sumber Gambar : Pixabay